a. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh perubahan variabel ekonomi makro inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
dan Produk Domestik Bruto terhadap perubahan kesehatan perusahaan ROA dan ROE yang tergolong kedalam industri manufaktur di Bursa
Efek Indonesia adalah sebagai berikut : Dari tabel 4.10 hasil pengujian regresi parsial perubahan ROA hal
75 di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk perubahan ROA perusahaan tergolong kedalam industri manufaktur di Bursa Efek
Indonesia BEI adalah sebagai berikut:
• Persamaan 1:
Y1 = 1,034 - 0,270 X1 + 2,932 X2 + 5,207 X3
Koefisien-koefisien pada persamaan 1 regresi linier berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut:
a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel
independen perubahan inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan produk domestik Bruto dengan variabel dependen
perubahan Return on Assets pada perusahaan-perusahaan yang tergolong kedalam industri manufaktur. Tanda positif + berarti
terdapat hubungan yang positif atau searah antara variabel independen dengan variabel dependen. Semakin meningkat nilai variabel
independen perubahan inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan produk domestik Bruto maka semakin meningkat pula
78
nilai variabel dependen perubahan Return on Assets pada perusahaan-perusahaan yang tergolong kedalam industri manufaktur di
Bursa Efek Indonesia BEI, begitu juga sebaliknya. b.
Koefisien regresi untuk variabel perubahan inflasi X1 sebesar -0.270 menunjukkan bahwa jika variabel perubahan inflasi X1 meningkat
satu satuan persen maka akan berpengaruh negatif terhadap variabel dependen perubahan ROA sebesar -0.270. Inflasi berpengaruh negatif
terhadap perubahan kesehatan perusahaan ROA dan ROE. Hal ini bisa terjadi karena ketika inflasi tinggi akan menyebabkan daya beli
masyarakat menurun dan biaya produksi menjadi mahal. Dari kondisi ini akan membuat kemampuan perusahaan dalam menciptakan
keuntungan menjadi berkurang sehingga profitabilitas perusahaan menurun.
c. Koefisien regresi untuk variabel perubahan nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika X2 sebesar 2,932 menunjukkan bahwa jika variabel perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2 meningkat
satu satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen perubahan ROA sebesar 2,932. Perubahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika berpengaruh positif terhadap perubahan kesehatan perusahaan. Hal ini diasumsikan bahwa, ketika nilai rupiah
menguat maka perusahaan yang melakukan ekspor barang ke luar negeri akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, sehingga
profitabilitasnya meningkat.
79
d. Koefisien regresi untuk variabel perubahan Produk Domestik Bruto
PDB X3 sebesar 5,207 menunjukkan bahwa jika variabel perubahan Produk domestik Bruto X3 meningkat satu satuan rupiah
maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen perubahan ROA sebesar 5,207. Perubahan PDB berpengaruh positif terhadap
perubahan kesehatan perusahaan manufaktur. Hal ini bisa terjadi karena ketika PDB meningkat secara otomatis daya beli masyarakat
meningkat, sehingga perusahaan dapat memproduksi lebih banyak yang akhirnya mengakibatkan profitabilitas meningkat. Selain dilihat
dari posisi daya beli, ketika PDB naik, maka kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi lebih tinggi, sehingga
perusahaan dapat menambah modalnya untuk meningkatkan laba
• Persamaan 2:
Y2 = 0,922 - 0,212 X1 + 3,589 X2 + 4,740 X3
Koefisien-koefisien pada persamaan 2 regresi linier berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut:
a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel
independen perubahan inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan produk domestik Bruto dengan variabel dependen
perubahan Return on Eqiuty pada perusahaan-perusahaan yang tergolong kedalam industri manufaktur. Tanda positif + berarti
terdapat hubungan yang positif atau searah antara variabel independen
80
dengan variabel dependen. Semakin meningkat nilai variabel independen perubahan inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika dan produk domestik Bruto maka semakin meningkat pula nilai variabel dependen perubahan Return on Eqiuty pada
perusahaan-perusahaan yang tergolong kedalam industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia BEI, begitu juga sebaliknya.
b. Koefisien regresi untuk variabel perubahan inflasi X1 sebesar -0.212
menunjukkan bahwa jika variabel perubahan inflasi X1 meningkat satu satuan persen maka akan berpengaruh negatif terhadap variabel
dependen perubahan ROE sebesar -0.212. Inflasi berpengaruh negatif terhadap perubahan kesehatan perusahaan ROA dan ROE. Hal ini
bisa terjadi karena ketika inflasi tinggi akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan biaya produksi menjadi mahal. Dari kondisi
ini akan membuat kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan menjadi berkurang sehingga profitabilitas perusahaan
menurun. c.
Koefisien regresi untuk variabel perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2 sebesar 3,589 menunjukkan bahwa jika variabel
perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2 meningkat satu satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel
dependen perubahan ROE sebesar 3,589. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berpengaruh positif terhadap perubahan
kesehatan perusahaan. Hal ini diasumsikan bahwa, ketika nilai rupiah
81
menguat maka perusahaan yang melakukan ekspor barang ke luar negeri akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, sehingga
profitabilitasnya meningkat. d.
Koefisien regresi untuk variabel perubahan Produk Domestik Bruto PDB X3 sebesar 4,740 menunjukkan bahwa jika variabel
perubahan Produk domestik Bruto X3 meningkat satu satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen perubahan
ROE sebesar 4,740. Perubahan PDB berpengaruh positif terhadap perubahan kesehatan perusahaan manufaktur. Hal ini bisa terjadi
karena ketika PDB meningkat secara otomatis daya beli masyarakat meningkat, sehingga perusahaan dapat memproduksi lebih banyak
yang akhirnya mengakibatkan profitabilitas meningkat. Selain dilihat dari posisi daya beli, ketika PDB naik, maka kecenderungan
masyarakat untuk melakukan investasi lebih tinggi, sehingga perusahaan dapat menambah modalnya untuk meningkatkan laba
82
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap perubahan ROA dan perubahan ROE perusahaan yang tergolong industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia
BEI variabel dependen, dengan perubahan inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan Produk Domestik Bruto PDB sebagai variabel
independen, selama jangka waktu lima tahun dimulai dari periode 2003 sampai dengan 2007 adalah sebagai berikut :
1. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa seluruh variabel perubahan ekonomi
makro inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan Produk Domestik Bruto berpengaruh secara signifikan baik secara parsial
maupun secara simultan terhadap perubahan kesehatan perusahaan yang diukur dengan perubahan Return on Assets ROA maupun Return on
Equity ROE perusahaan manufaktur.
2. Secara parsial perubahan inflasi berpengaruh negatif terhadap perubahan
kesehatan perusahaan ROA dan ROE. Hal ini bisa terjadi karena ketika inflasi tinggi akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan biaya
produksi menjadi mahal. Dari kondisi ini akan membuat kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan menjadi berkurang sehingga
profitabilitas perusahaan menurun.
83