kinan besar
kegiatan usaha
akan terhenti
Kondisi pasar dan
posisi debitur
dalam persaingan
1. Pasar yang stabil dan
tidak dipengaruhi
oleh perubahan
kondisi perekono-
mian
2.Persaing-an yang terbatas,
termasuk posisi yang
kuat dalam pasar
3.Beroperasi pada
kapasitas yang
optimum 1. Posisi di
pasar baik, tidak banyak
dipengaruhi oleh
perubahan kondisi
perekono- mian
2. Pangsa pasar
sebanding dengan
pesaing
3. Beroperasi pada
kapasitas yang hampir
optimum 1. Pasar
dipengaruhi oleh perubahan
kondisi perekono-mian
2. Posisi di pasar cukup baik
tetapi banyak pesaing, namun
dapat pulih kembali jika
melaksa-nakan strategi bisnis
yang baru
3. Tidak beroperasi pada
kapasitas optimum
1. Pasar sangat
dipenga- ruhi oleh
per- ubahan
kondisi pereko-
nomian
2. Per- saingan
usaha sangat
ketat dan opera-
sional perusa-
haan meng-
alami permasa-
lahan yang
serius.
3.Kapasitas tidak
pada level
1.Kehilang- an pasar
sejalan dengan
kondisi perekono
mian yang
menurun
2.Operasion al tidak
kontinyu
E. KriteriaPenggeseran Kolektibilitas KreditPiutang pada PT. Bank
Sumut KCP Pangkalan Brandan
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang kualitas aktiva produktif,kolektibilitaskualitas kreditpiutang ditetapkan menjadi:
1. Lancar
2. Dalam Perhatian Khusus
3. Kurang Lancar
4. Diragukan
5. Macet
Dalam rangka pelaksanaan otomasi penggeseran kolektibilitas kreditpiutang, variabel penentu dimaksud digolongkan sebagai berikut:
1. Kriteria kolektibilitas kreditpiutang yang batasan atau ukurannya bersifat
kuantitatif yaitu jumlah danatau lamanya tunggakan angsuran hutang pokok atau tunggakan bunga:
a. Lancar, apabila pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening
baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. b.
Dalam Perhatian Khusus, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari.
c. Kurang Lancar, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan
atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 120 hari. d.
Diragukan, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 120 hari sampai dengan 180 hari.
e. Macet, apabila terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah
melampaui 180 hari.
Penetapan kualitas kreditpiutang hanya dapat didasarkan pada ketepatan pembayaran pokok dan bunga untuk:
1. Kredit dan atau penyediaan dana lain yang diberikan oleh setiap Bank
kepada 1 debitur atau 1 proyek dengan jumlah kurang dari atau sama dengan Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah
2. Kredit dan penyediaan dana lainnya yang diberikan oleh setiap Bank
kepada debitur Usaha Kecil dan Menengah UKM dengan jumlah: a.
Lebih dari Rp.500.000.000,- sampai dengan Rp.20.000.000.000,- bagi Bank yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1 Memiliki predikat penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko
risk control system untuk risiko kredit “sangat memadai” strong.
2 Memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan ketentuan yang
berlaku. 3
Memiliki peringkat komposit tingkat kesehatan Bank paling kurang 3 PK-3
b. Lebih dari Rp.500.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000.000,- bagi
Bank yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1
Memiliki predikat penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko risk controlsystemuntukrisikokredit“dapatdiandalkan”
acceptable. 2
Memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan ketentuan yang berlaku.
3 Memiliki peringkat komposit tingkat kesehatan Bank paling
kurang 3 PK-3
c. Kredit dan penyediaan dana lain kepada debitur dengan lokasi kegiatan
usaha berada didaerah tertentu dengan jumlah kurang dari atau sama dengan Rp.1.000.000.000,-
Kredit yang dijamin dengan Agunan Tunai adalah sebagai berikut: 1.
Kredit yang dijamin dengan agunan tunai ditetapkan memiliki kualitas lancar.
2. Agunan tunai berupa:
a. Giro, Deposito, Tabungan, Setoran Jaminan, dan atau Emas.
b. SBI dan SUN
c. Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan atau d.
Standby letter of credit dari prime bank, yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits
UCP atau International Standby Practices ISP yang berlaku. 3.
Agunan tunai wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
Agunan diblokir dan dilengkapi dengan Surat Kuasa Pencairan dari pemilik agunan untuk keuntungan bank penerima agunan,
termasuk pencairan sebagian untuk membayar tunggakan angsuran pokok atau bunga.
b. Jangka waktu pemblokiran paling kurang sama dengan jangka
waktu kredit. c.
Memiliki pengikatan hukum yang kuat legally enforceable sebagai agunan, bebas dari segala bentuk perikatan lain, bebas
dari sengketa, tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, termasuk tujuan penjaminan yang jelas, dan
d. Agunan tunai disimpan pada Bank penyedia dana atau pada prime
bank. 4.
Prime bank wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
Memiliki peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat paling kurang:
1. BBB – berdasarkan penilaian Standard Poors.
2. Baa3 berdasarkan penilaian Moody’s.
3. BBB – berdasarkan penilaian Fitch, atau
4. Peringkat berdasarkan penilaian lembaga pemeringkat
terkemuka lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, berdasarkan penilaian tehadap prospek usaha jangka panjang
long term outlook bank tersebut, dan b.
Memiliki total aset yang termasuk dalam 200 besar dunia berdasarkan informasi yang tercantum dalam banker’s almanac.
5. Bank wajib mengajukan klaim pencairan agunan tunai setelah 7 hari
kerja setelah debitur wanprestasi even of default. 6.
Debitur dinyatakan wanprestasi apabila: a.
Terjadi tunggakan pokok dan atau bunga dan atau tagihan lainnya selama 90 hari walaupun kredit belum jatuh tempo.
b. Tidak diterimanya pembayaran pokok dan atau bunga dan atau
tagihan lainnya pada saat kredit jatuh tempo.
c. Tidak dipenuhinya persyaratan lainnya selain pembayaran pokok
dan atau bunga yang dapat mengakibatkan terjadinya wanprestasi. Penggeseran kolektibilitas kreditpiutang dilakukan secara otomatis
by system atas dasar kriteria kualitaskolektibilitas kreditpiutang yang batasan atau ukurannya bersifat kuantitatif. Khusus kredit produktif, oleh
karena untuk mengetahui perubahan kolektibilitas maka tetap diperlukan pengusulan pada KPK dengan menggunakan formulir Memorandum
Perubahan Kolektibilitas KreditPiutang.Sedangkan untuk kredit konsumtif tanpa perlu membuat Memorandum Penggeseran Kolektibilitas.
Prosedur pengecualian penggeseran kolektibilitas kreditpiutang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Perhitungan dan pembebanan bunga biasanya dilaksanakan secara bulanan
Apabila masih ada perhitungan bunga secara triwulanan dan bersifat case by case, maka penggeseran kolektibilitas dan cara
perhitunganpembebanan bunganya dapat dilakukan atas dasar permintaan BagianSeksi yang mengelola KeditPiutang kepada Seksi yang mengelola
Administrasi KreditPiutang. 2.
Apabila BagianSeksi yang mengelola KreditPiutang bermaksud menahan kolektibilitas kredit tetap berada pada posisi semula dan atau menggeser ke
kolektibilitas yang lebih buruk atas dasar kriteria kolektibilitaskualitas kreditpiutang yang batasan atau ukurannya bersifat kualitatif, maka
bagianSeksi yang mengelola KreditPiutang harus memberitahukan secara tertulis kepada Seksi yang mengelola Administrasi KreditPiutang.
3. Dalam hal penggeseran kolektibilitas disebabkan oleh kriteria
kolektibilitaskualitas kreditpiutang yang batasan atau ukurannya bersifat kualitatif, maka penggeseran kolektibilitas kreditpiutang tetap
menggunakan formulir Memorandum Perubahan Kolektibilitas KreditPiutang untuk kredit produktifdan diusulkan kepada pejabat yang
berwenang. 4.
Penggeseran dan atau penyesuaian kolektibilitas kreditpiutang secara manual atas dasar permintaan BagianSeksi yang mengelola
KreditPiutang atau Seksi yang mengelola Penyelamatan KreditPiutang menjadi tanggung jawab unit yang bersangkutan.
F. Pengawasan Internal