Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi Massa .1. Definisi Komunikasi Massa

Universitas Sumatera Utara Alexis S. Tan mengemukakan dalam komunikasi massa itu Nurudin, 2003 : 10 Komunikator merupakan organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang banyak yang terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya media massa surat kabar, majalah atau penerbit buku, stasiun atau jaringan televisi. Media massa tersebut diatas adalah “organisasi sosial”, sebab individu di dalamnya punya tanggung jawab yang sudah dirumuskan seperti dalam sebuah organisasi. Misanya reporter mencari fakta-fakta di lapangan, sedang editor mengeditnya. Kesimpulan dari pendapat diatas bahwa antara reporter dan editor berada dalam sebuah wadah “organisasi sosial”, dan keduanya harus bisa bekerja sama secara baik sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. “Organisasi sosial” tidak sekedar kumpulan orang yang memiliki mekanisme kerja dan tanggung jawab, namun yang paling ditekankan adalah kerja sama atas nama media tempatnya bekerja.

2.2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa

Harold Lasswell dan Charles Wright merupakan sebagian dari pakar yang benar-benar serius mempertimbangkan fungsi dan peran media massa dalam masyarakat. Lasswell pakar komunikasi dan professor hukum di Yale, mencatat ada 3 fungsi media massa: pengamatan lingkungan, korelasi bagian-bagian dalam masyarakat untuk merespons lingkungan dan penyampaian warisan masyarakat dari satu generasi ke generasi selanjutnya. selain ketiga fungsi ini, Wright 1959 menambah fungsi keempat, yaitu hiburanSeverin dan Tankard, 2008 : 389. 1. Pengawasan Surveillance Fungsi pertama memberikan informasi dan menyediakan berita. Dalam membentuk fungsi ini, media sering kali memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer. Fungsi pengawasan juga termasuk berita yang tersedia di dunia yang penting dalam ekonomi, publik dan masyarakat, seperti laporan bursa pasar, lalu lintas, cuaca dan sebagainya. Charles Wright mengatakan bahwa surveillance menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang Universitas Sumatera Utara berlangsung di lingkungan, baik du luar maupun di dalam suatu masyarakat tertentu. Dalam beberapa hal ini berhubungan dengan apa yang dipandang sebagai penanganan berita Marhaeni Fajar, 2008: 245. Orang-orang media, yaitu wartawan surat kabar dan majalah, reporter radio dan televisi, koresponden kantor berita dan lain-lain berada di mana- mana di seluruh dunia, mengumpulkan informasi buat masyarakat yang tidak dapat diperoleh masyarakat. Informasi tersebut disampaikan kepada organisasi-organisasi media massa yang dengan jaringan luas dan alat-alat canggih disebarluaskan ke seluruh dunia. 2. Korelasi Correlation Fungsi yang kedua adalah seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media sering kali memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi korelasi bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsesus dengan mengekpos penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih, dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah. Dalam menjalankan fungsi korelasi, media sering kali menghalangi ancaman terhadap stabilitas sosial dan memonitor atau mengatur opini publik. Fungsi korelasi dapat menjadi disfungsi ketika media terus-menerus melangengkan stereotype dan menumbuhkan kesaman, menghalangi perubahan sosial, dan inovasi, mengurangi kritik dan melindungi serta memperluas kekuasaan yang mungkin perlu diawasi. Salah satu bentuk disfungsi utama pada korelasi media yang sering disinggung adalah pembentukan apa yang disebut Daniel Boorstin “kejadian palsu” atau pembentukan “kesa” atau “kepribadian” yang sebagian besar merupakan barang yang dijual industry humas. Produk atau perusahaan diberi “kesan” tertentu sementara individu diberi “kepribadian” publik yang khusus dibuat melalui “kejadian” yang diupayakan bisa mendapat banyak sorotan Universitas Sumatera Utara media. Politisi yang ambisisus dan artis yang mencari ketenaran dan penerimaan publik sementara perusahaan menginginkan kesan terhormat dan barang dan jasa. 3. Penyampai Warisan Sosial Transmission of the Social Heritage Penyampai warisan sosial merupakan suatu fungsi di mana media menyampaikan informasi, nilai, dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat kaum pendatang. Dengan cara ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dengan cara memperluas dasar pengalaman umum mereka. Mereka membantu integrasi individu ke masyarakat baik dengan cara melanjutkan sosialisasi setelah pendidikan formal berakhir, ataupun dengan mengawalinya pada masa-masa pra-sekolah. Telah diketahui bahwa media dapat mengurangi perasaan teraasing pada individu atau perasaan tak menentu melalui wadah masyarakat tempat dia dapat mengidentifikasikan dirinya. Namun demikian, mengingat sifatnya yang cenderung tidak pribadi, media massa dituduh ikut berperan dalam depersonalisasi masyarakat. Media massa diletakkan di antara individu dan menggeser hubungan langsung pribadi dalam komunikasi. Media juga dikatakan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman budaya dan membantu meningkatkan masyarakat massa. Hal ini menandakan bahwa, karena media massa kita cenderung membicarakan hal yang sama, berpakaian dengan cara yang sama, bertindak dan bereaksi dengan cara yang sama. Hal ini berdasarkan pada satu gagasan bahwa jutaan orang menerima model peran yang disajikan media akibat begitu besarnya tingkat penggunaan media. Sejalan dengan adanya kecenderungan standarisasi terdapat pandangan bahwa media massa menghambat perkembangan budaya. 4. Hiburan Entertainment Sebagian besar isi media mungkin dimaksudkan sebagai hiburan, bahkan di surat kabar sekalipun, mengingat banyaknya kolom, fitur, dan bagian selingan. Media hiburan dimaksud untuk memberi waktu istirahat Universitas Sumatera Utara dari masalah setiap hari dan mengisi waktu luang. Media mengekspos budaya massa berupa seni dan musik pada bejuta-juta orang, dan sebagian orang merasa senang karena bisa meningkatkan rasa dan pilihan publik dalam seni. Bagaimanapun juga, masih ada sebagian orang yang tidak sepaham dengan mengatakan bahwa media mendorong orang melarikan diri dari masalah, merusak kesenian, merendahkan selera publik dan menghalangi berkembangnya apresiasi terhadap seni. De vito Marhaeni Fajar, 2008 : 239 menyebutkan, bahwa Media mendesain program-program mereka untuk menghibur khalayak. Tentu saja sebenarnya mereka memberi hiburan itu untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat sebanyak mungkin sehingga mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan. Table 2.1 Fungsi Komunikasi Massa Alexis S. Tan Tujuan Komunikator Penjaga Sistem Tujuan Komunikasi Menyesuaikan diri pada system pemuasan kebutuhan Memberi informasi Memperlajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan. Mendidik Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakat, mempelajari nilai, tungkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakat. Mempersuasif Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakat Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikasi Menggembirakan, mengendorkan urat syaraf, menghibur, mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. Sumber : Nurudin. 2003. Komunikasi Massa : 63. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Media Massa Televisi