Antara penetrasi cahaya dan intensitas cahaya saling mempengaruhi. Semakin maksimal intensitas cahaya, maka semakin tinggi penetrasi cahaya. Jumlah radiasi
yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan air laut, letak geografis dan musiman Tarumingkeng, 2001.
4.5.3 Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya terendah dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat pada stasiun 4 tempat pembuangan limbah cair pabrik Toba Pulp Lestari yaitu 1,4 meter
sedangkan pada stasiun lain terdapat antara 2,4-2,5 meter. Hal ini disebabkan oleh limbah cair yang berasal dari pabrik Toba Pulp Lestari berwarna kecoklatan yang
mengandung banyak bahan yang tersuspensi maupun terlarut yang pada akhirnya akan menghalangi cahaya yang masuk ke dalam badan perairan.
Menurut Sastrawijaya 1991, hlm: 99, padatan terlarut dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran manusia, lumpur, sisa tanaman dan
hewan, dan limbah industri. Partikel yang tersuspensi akan menghamburkan cahaya yang datang, sehingga akan menurunkan intensitas cahaya yang ditransmisikan.
Padatan tersuspensi akan mempengaruhi ketransparanan dan warna air. Sifat transparan ada hubungan dengan produktivitas. Menurut Agusnar 2007, hlm: 16,
padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi cahaya ke dalam air sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis.
4.5.4 Arus Air
Arus air pada setiap stasiun penelitian memiliki nilai tertinggi pada stasiun 1, 2, 3 dan 4 yaitu dengan kecepatan 0,4 ms dan terendah pada stasiun 5 dengan kecepatan
0,3ms. Tingginya arus pada stasiun 1, 2, 3 dan 4 ini disebabkan oleh aliran sungai yang relatif lurus dan substrat yang halus pada stasiun ini. Rendahnya arus pada
stasiun 5 diakibatkan oleh air sungai yang dibendung. Jenis substrat akan
mempengaruhi kecepatan arus, namun kecepatan arus dalam suatu ekosistem tidak dapat ditentukan dengan pasti karena arus pada suatu perairan sangat mudah berubah.
Menurut Barus 2004, hlm: 41, sangat sulit untuk membuat suatu batasan mengenai kecepatan arus karena di suatu ekosistem air sangat berfluktuasi dari waktu
ke waktu tergantung dari fluktuasi debit dan aliran air serta kondisi substrat yang ada. Pada musim penghujan misalnya akan meningkatkan debit air dan sekaligus
mempengaruhi kecepatan arus. Adanya berbagai substrat pada dasar perairan akan menyebabkan kecepatan arus bervariasi. Pada alur sungai yang lurus arus tercepat
berada pada bagian tengah sungai. Hal ini sesuai dengan hukum fisika mengenai gesekan friction yang menyatakan bahwa daerah yang terbebas dari gesekan akan
mempunyai arus yang lebih cepat. Pada alur sungai yang membelok meander kecepatan arus paling tinggi pada bagian pinggir sungai, sesuai dengan hukum fisika
tentang putaran massa sentrifugal. Pada daerah aliran tertentu akan terdapat suatu kondisi dengan gerakan air yang sangat lambat, umumnya terdapat di belakang batu-
batuan di dasar perairan.
4.5.5 pH Derajat Keasaman