DO Disolved Oxygen BOD Biochemical Oxygen Demand

Misran Hasundungan Siregar : Studi Keanekaragaman Plankton Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi dari pepohonan yang tumbuh di tepi perairan Brehm et al, 1990 dalam Barus, 2004, hlm: 45. Menurut Kinne 1960 dalam Supriharyono 2000, hlm: 22 menyatakan bahwa kenaikan temperatur diatas kisaran toleransi organisme dapat meningkatkan laju metabolisme, seperti pertumbuhan, reproduksi, dan aktivitas organisme. Kenaikan laju metabolisme dan aktivitas ini berbeda untuk setiap spesies, proses, dan level atau kisaran temperatur.

b. Kecepatan Arus

Arus mempunyai peranan yang sangat penting terutama pada perairan mengalir lotik. Hal ini berhubungan dengan penyebaran organisme air, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air yang mengalir akan bervariasi secara vertikal. Arus air akan semakin lambat bila semakin dekat ke bagian dasar sungai Barus, 2004, hlm: 40. Michael 1984, hlm: 143, kecepatan aliran air yang mengalir beragam dari permukaan dasar, meskipun berada dalam saluran buatan yang dasarnya halus tanpa rintangan apapun. Perubahan air seperti itu tercermin dalam modifikasi yang diperlihatkan oleh organisme yang hidup di dalam air yang mengalir, yang kedalamannya berbeda.

c. DO Disolved Oxygen

DO Disolved Oxygen merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem perairan, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air. Kelarutan oksigen di dalam air terutama sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, dimana kelarutan maksimum terdapat pada suhu 0 C, yaitu sebesar 14,16 mgl O 2 . Dengan peningkatan suhu akan menyebabkan konsentrasi oksigen akan menurun Misran Hasundungan Siregar : Studi Keanekaragaman Plankton Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. dan sebaliknya suhu yang semakin rendah akan meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut. Sumber utama oksigen terlarut dalam air berasal dari adanya kontak antara permukaan air dengan udara dan juga dari proses fotosintesis. Air kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui aktivitas respirasi dari organisme aquatik. Kisaran toleransi plankton terhadap oksigen terlarut berbeda-beda Barus, 2004, hlm: 57. Menurut Michael 1984, hlm: 168, oksigen hilang dari air secara alami oleh adanya pernafasan biota, pengurairan bahan organik, aliran masuk air bawah tanah yang miskin oksigen dan kenaikan suhu. Kelarutan maksimum oksigen di dalam air terdapat pada suhu 0 C, yaitu sebesar 14,16 mg oksigenliter air. Sedangkan nilai oksigen terlarut di perairan sebaliknya tidak lebih kecil dari 8 mg oksigenliter air.

d. BOD Biochemical Oxygen Demand

BOD Biochemical Oxygen Demand adalah kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh organisme dalam lingkungan air. Proses penguraian bahan buangan organik melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme memerlukan waktu yang cukup lama, lebih kurang 5 hari. Dalam waktu dua hari, kemungkinan reaksi telah mencapai 50 dan dalam waktu 5 hari reaksi telah mencapai sedikitnya 75, hal ini sangat tergantung pada kerja bakteri yang menguraikannya Wardhana, 1995, hlm: 90. Konsentrasi BOD menunjukkan suatu kualitas perairan yang masih tergolong baik dimana apabila konsumsi O 2 selama periode 5 hari berkisar 5 mgl O 2 maka perairan tersebut tergolong baik apabila konsumsi O 2 berkisar antara 10 mgl – 20 mgl O 2 menunjukkan tingkat pencemaran oleh materi organik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD umumnya lebih dari 100 mgl Brower et al, 1990, hlm: 52. Misran Hasundungan Siregar : Studi Keanekaragaman Plankton Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010.

e. COD Chemycal Oxygen Demand