Misran Hasundungan Siregar : Studi Keanekaragaman Plankton Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010.
32. Phaeoplaca
Myxophyceae 19.
Oscilatoriaceae 33.
Oscilatoria 34.
Pleurococcus Xantophyceae
20. Tribonemataceae
35. Tribonema
Zooplankton Ciliophora
21. Spathiidae
36. Spathiodides
22. Oxytrichidae
37. Kerona
38. Urostyla
Cladocera 23.
Daphnidae 39.
Daphnia 24.
Bosminidae 40.
Bosmina 25.
Macrotrichidae 41.
Acroperus 42.
Eurycercus Copepoda
26. Calanoida
43. Nauplius
Crustaceae 27.
Cyclopidae 44.
Diacyclops 45.
Megacyclops 28.
Diaptomidae 46.
Diaptomus Gastrotricha
29. Dichaeturidae
47. Chaetonotus
Monogononta 30.
Brachionidae 48.
Brachionus 49.
Keratella Tricoptera
31. Hydroptilidae
50. Hydroptila
Dari table 4.1 diketahui bahwa pada seluruh stasiun penelitian ditemukan 5 kelas Fitoplankton yang tergolong dalam 20 famili dan 35 genus serta 7 kelas
Zooplankton yang tergolong dalam 11 famili dan 15 genus. Barus 2004, hlm: 30, kepadatan zooplankton di suatu perairan lotik mengalir jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan fitoplankton. Pengaruh kecepatan arus terhadap zooplankton jauh lebih kuat dibandingkan pada fitoplankton. Oleh karena itu umumnya
zooplankton banyak ditemukan pada perairan yang mempunyai kecepatan arus yang rendah serta kekeruhan air yang sedikit.
4.2 Kelimpahan Plankton
Dari hasil perhitungan terhadap kelimpahan plankton maka diperoleh nilai kelimpahan plankton masing-masing spesies setiap stasiun penelitian pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Nilai Kelimpahan indL, Kelimpahan Relatif , dan Frekuensi Kehadiran Plankton pada Masing-Masing Stasiun Penelitian
No Taksa
Stasiun 1 Stasiun 2
Stasiun 3 Stasiun 4
Stasiun 5 K
KR FK
K KR
K KR
K KR
K KR
FK K
KR FK
FITOPLANKTON I
Bacillariophyceae
A Chaetoceraceae
1. Rhizosolenia
244.898 2.632
66.66 448.980
4.701 100
204.082 3.546
66.66 B
Cymbellaceae 2.
Cymbella 122.449
1.316 33.33
448.980 8.088
66.66 40.816
1.667 33.33
C Fragilariaceae
3. Asterionella
122.449 1.316
33.33 81.633
1.418 66.66
4. Fragilaria
530.612 5.556
66.66 81.633
1.471 33.33
244.898 10.000
66.66 5.
Synedra 122.449
1.316 33.33
163.265 1.709
66.66 D
Naviculaceae 6.
Anomoeoneis 448.980
4.825 33.33
7. Frustulia
244.898 2.632
33.33 40.816
0.735 33.33
122.449 2.128
66.66 8.
Gyrosigma 81.633
0.877 3333
122.449 5.000
33.33 9.
Navicula 1061.22
11.404 100
1387.755 14.530
100 10.
Pinnularia 693.878
7.456 66.66
938.776 16.912
100 11.
Stauroneis 204.082
3.676 100
81.633 3.333
33.33 E
Nitzschiaceae 12.
Nitzschia 204.082
2.137 33.33
13. Rhopalodia
367.347 3.846
66.66 40.816
1.667 33.33
F Surirellaceae
14. Surirella
285.714 3.070
33.33 816.327
8.547 100
285.714 11.667
66.66
II Chorophyceae
G Cladophoraceae
15. Rizoclonium
285.714 2.991
33.33 775.510
13.971 100
81.633 3.333
33.33 H
Coelastraceae 16.
Coelastrum 571.429
9.929 100
I Desmidiaceae
17. Closterium
408.163 4.386
33.33 18.
Staurastrum 40.816
0.427 33.33
J Hydrodictyaceae
19. Pediastrum
612.245 6.579
66.66 1142.857
11.966 100
122.449 5.000
33.33 448.980
7.801 66.66
K Mesotaeniaceae
20. Corurella
122.449 2.128
33.33 L
Microsporaceae 21.
Microspora 163.265
1.754 33.33
122.449 2.206
66.66 40.816
1.667 33.33
M Oocystaceae
22. Closteriopsis
489.796 8.824
66.66
23. Pacyclodon
122.449 2.206
33.33 N
Schizogoniaceae 24.
Schizogonium 326.531
3.509 33.33
O Ulothrichascaceae
25. Geminella
163.265 1.754
33.33 26.
Ulothrix 1346.939 14.474
100 775.510
8.120 66.66
163.265 6.667
66.66 612.245
10.63 66.66
P Volvocaceae
27. Volvox
653.061 7.018
100 81.633
0.855 33.33
612.245 11.029
100 163.265
2.837 33.33
Q Zygnemataceae
28. Sirogonium
571.429 9.929
66.66 29.
Spyrogira 204.082
2.193 66.66
1306.122 13.675
100 30.
Zygnemopsis 163.265
2.941 33.33
III Chrysophyceae
R Chrysocapsaceae
31. Chlorhormidium
81.633 0.855
33.33 32.
Phaeoplaca 285.714
3.070 66.66
367.347 3.846
100 326.531
13.333 66.66
40.816 0.709
33.33
IV Myxophyceae
S Oscilatoriaceae
33. Oscilatoria
204.082 3.676
33.33 34.
Pleurococcus 81.633
0.855 33.33
40.816 0.735
33.33
V Xantophyceae
T Tribonemataceae
35. Tribonema
693.878 7.456
33.33 81.633
1.471 33.33
204.082 3.546
33.33
ZOOPLANKTON VI
Ciliophora
U Spathiidae
36. Spathiodides
40.816 0.439
33.33 81.633
1.471 33.33
V Oxytrichidae
37. Kerona
285.714 5.147
100 38.
Urostyla 40.816
0.427 33.33
VII Cladocera
W Daphnidae
39. Daphnia
244.898 2.632
66.66 163.265
1.709 33.33
122.449 2.206
33.33 163.265
6.667 66.66
489.796 8.511
100 X
Bosminidae 40.
Bosmina 163.265
1.754 33.33
367.347 3.846
33.33 163.265
6.667 100
285.714 4.965
100 Y
Macrotrichidae 41.
Acroperus 81.633
0.877 66.66
42. Eurycercus
81.633 1.471
33.33
VIII Copepoda
Z Calanoida
43. Nauplius
81.633 0.877
33.33 40.816
0.735 33.33
285.714 4.965
100
IX Crustaceae
A’ Cyclopidae
44. Diacyclops
122.449 1.316
66.66 367.347
3.846 66.66
285.714 5.147
66.66 81.633
3.333 33.33
448.980 7.801
66.66 45.
Megacyclops 285.714
3.070 100
326.531 3.419
100 81.633
1.471 33.33
367.347 15.000
66.66 367.347
6.383 66.66
B’ Diaptomidae
46. Diaptomus
122.449 2.206
33.33 122.449
5.000 100
326.531 5.674
100
X Gastrotricha
C’ Dichaeturidae
47. Chaetonotus
204.082 2.137
66.66
XI Monogononta
D’ Brachionidae
48. Brachionus
81.633 1.471
66.66 204.082
3.546 33.33
49. Keratella
122.449 2.128
33.33
XI Tricoptera
E’ Hydroptilidae
50. Hydroptila
40.816 0.735
33.33 81.633
1.418 33.33
TOTAL 9306.122
100 9551.020
100 5551.020
2448.98 100
5755.102 100
Dari Tabel 4.2 diketahui genus Rhizosolenia hanya terdapat pada stasiun 1, 2, dan 5.
Hal disebabkan karena faktor fisik kimia perairan pada stasiun tersebut cocok untuk pertumbuhannya seperti intensitas cahaya, kelarutan oksigen, dan kandungan nitrat
yang cukup tinggi Tabel 4.5. Rhizosolenia tidak terdapat pada stasiun 3 dan 4 karena beberapa faktor fisik kimia perairan pada stasiun tersebut tidak mendukung
petumbuhan Rhizosolenia seperti kadar COD dan kandungan posfat yang cukup tinggi serta nilai penetrasi cahaya yang rendah Tabel 4.5
Genus Cymbella dan Microspora hanya terdapat pada stasiun 1, 3, dan 4. Hal ini disebabkan kondisi lingkungan pada stasiun ini cocok untuk pertumbuhan kedua
genus tersebut seperti temperatur 24- 25 C, penetrasi cahaya 1,4-2,4 meter, intensitas
cahaya yang cukup tinggi dan nilai BOD
5
yang cukup rendah Tabel 4.5. Kedua genus tersebut tidak terdapat pada stasiun 2 dan 5 karena beberapa faktor fisik kimia
perairan pada stasiun tersebut tidak mendukung kehidupan kedua genus tersebut seperti temperatur yang terlalu tinggi pada stasin 2 sebesar 26
C dan terlalu rendah pada stasiun 5 sebesar 23,5
C Tabel 4.5.
Genus Asterionella hanya terdapat pada stasiun 1 dan 5. Hal ini disebabkan kondisi lingkungan pada stasiun tersebut cocok untuk pertumbuhan Asterionella
seperti temperatur 23,5-24 C, nilai BOD
5
sebesar 0,7 mgL Tabel 4.5. Asterionella tidak terdapat pada stasiun 2, 3, dan 4 karena pada stasiun tersebut terdapat aktivitas
masyarakat yang menghasilkan limbah ke badan perairan. Limbah tersebut mengakibatkan kondisi lingkungan tidak sesuai bagi pertumbuhan Asterionella seperti
kandungan COD dan BOD
5
yang cukup tinggi Tabel 4.5 mengakibatkan defisit oksigen dalam perairan.
Genus Fragilaria dan Rizoclonium hanya terdapat pada stasiun 2, 3, dan 4. Hal ini karena genus-genus tersebut lebih menyukai perairan yang disekitarnya terdapat
aktivitas manusia karena aktivitas tersebut menghasilkan limbah berupa senyawa karbohidrat, lemak dan protein namun kadarnya harus dalam batas toleransi tertentu.
Genus-genus tersebut tidak terdapat pada stasiun 1 dan 5 karena kondisi perairan pada stasiun tersebut masih tergolong bersih Tabel 4.5 karena tidak terdapat aktivitas
yang menghasilkan limbah.
Genus Synedra, Navicula, dan Spyrogira hanya terdapat pada stasiun 1 dan 2. Hal ini karena kondisi lingkungan pada stasiun ini cocok untuk pertumbuhan genus-
genus tersebut seperti kandungan oksigen dan nitrat yang cukup tinggi serta kandungan posfat yang cukup rendah Tabel 4.5. Genus-genus tersebut tidak terdapat
pada stasiun 3, 4, dan 5 karena beberapa faktor fisik kimia perairan pada stasiun tersebut tidak sesuai bagi pertumbuhan genus Synedra, Navicula, dan Spyrogira
seperti kandungan COD dan posfat dan yang cukup tinggi Tabel 4.5.
Genus Anomoeonsis, Closterium, Schizogonium, Geminella, dan Acriperus hanya terdapat pada stasiun 1. Hal ini karena faktor fisik kimia perairan pada stasiun 1
merupakan habitat yang cocok bagi genus-genus tersebut. Faktor fisik kimia tersebut adalah tempertaur air sebesar 24
C, kandungan oksigen dan kandungan nitrat yang cukup tinggi serta nilai COD dan BOD
5
yang cukup rendah Tabel 4.5. Genus-genus tersebut tidak terdapat pada stasiun 2, 3, 4, dan 5 karena beberapa faktor fisik kimia
seperti kelarutan oksigen dan kadar nitrat yang cukup rendah serta nilai COD dan BOD
5
yang cukup tinggi.
Genus Frustulia, Tribonema, dan Nauplius hanya terdapat pada stasiun 1, 3, dan 5. Hal ini karena kondisi lingkungan seperti pH yang normal, kelarutan oksigen
dan kadar nitrat yang cukup tinggi serta nilai BOD
5
yang cukup rendah Tabel 4.5 sesuai bagi pertumbuhan genus-genus tersebut. Genus Frustulia, Tribonema, dan
Nauplius tidak terdapat pada stasiun 2 dan 4 karena nilai COD, BOD
5
, dan kadar posfat yang cukup tinggi Tabel 4.5.
Genus Gyrosigma hanya terdapat pada stasiun 1dan 4. Hal ini disebabkan kadar nitart yang tinggi pada kedua stasiun Tabel 4.5. Gyrosigma tidak mampu
hidup pada stasiun 2, 3, dan 5 karena stasiun tersebut memiliki kadar nitrat yang cukup rendah dan kandungan COD yang cukup tinggi Tabel 4.5.
Genus Pinnularia dan Spathiodides hanya terdapat pada stasiun 1 dan 3. Hal ini karena kondisi faktor fisik kimia pada stasiun ini cocok untuk pertumbuhan genus-
genus tersebut seperti kelarutan oksigen dan kadar nitrat yang cukup tinggi serta kadar posfat yang cukup rendah Tabel 4.5. Genus-genus tersebut tidak terdapat pada
stasiun 2, 4, dan 5 karena beberapa faktor fisik kimia pada stasiun tersebut kurang sesuai bagi pertumbuhan Pinnularia dan Sphatiodides. Faktor fisik kimia tersebut
adalah kelarutan oksigen yang cukup rendah serta nilai COD yang cukup tinggi Tabel 4.5.
Genus Stauroneis hanya terdapat pada stasiun 3 dan 4. Hal ini karena kondisi lingkungan seperti temperatur 25
C yang sesuai untuk pertumbuhan genus tersebut. Stauroneis tidak terdapat pada stasiun 1, 2, dan 5 karena kondisi lingkungan seperti
intensitas cahaya dan kadar nitrat yang cukup tinggi serta kadar posfat yang cukup rendah Tabel 4.5 pada stasiun ini tidak cocok untuk pertumbuhan genus tersebut.
Genus Nitzschia, Staurastrum, Urostyla, dan Chaetonotus hanya terdapat pada stasiun 2. Hal ini karena kondisi lingkungan seperti temperatur 26
C, intensitas cahaya yang cukup tinggi, kadar nitrat 0, 3800 mgL, kadar posfat 0,3566 mgL Tabel 4.5
sesuai untuk pertumbuhan genus-genus tersebut. Keempat genus ini tidak terdapat pada stasiun 1, 2, 4, dan 5 karena faktor fisik kimia sepeti nilai COD dan kadar nitrat
yang cukup tinggi Tabel 4.5 yang tidak sesuai bagi kehidupan genus-genus tersebut.
Genus Closteriopsis, Pacyclodon, Zygnemopsis, Chorhormidium, Oscilatoria, Kerona, dan Eurycercus hanya terdapat pada stasiun 3. Hal ini karena kondisi
lingkungan seperti intensitas cahaya 710 Candela, kadar nitrat 0, 4322 mgL dan kadar posfat 0, 4413mgL Tabel 4.5 sesuai bagi kehidupan genus-genus tersebut. Ketujuh
genus tersebut tidak terdapat pada stasiun 1, 2, 4, dan 5 karena nilai COD yang cukup tinggi Tabel 4.5 mengakibatkan defisit oksigen pada perairan sehingga genus-genus
tidak mampu bertahan hidup..
Genus Coelastrum, Corurella, Sirogonium, dan Keratella hanya terdapat pada stasiun 5. Hal ini karena faktor fisik kimia seperti temperatur 23,5
C, kadar nitrat 0,5000 mgL, dan kadar posfat 0,5270 mgL Tabel 4.5 mendukung bagi kehidupan
genus-genus tersebut. Keempat genus tersebut tidak terdapat pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 karena faktor fisik kimia seperti COD dan BOD
5
yang cukup tinggi Tabel 4.5 tidak mendukung bagi kehidupan genus-genus tersebut.
Genus Pediastrum, Ulothtrix, Phaeoplaca, dan Bosmina hanya terdapat pada 1, 2, 4, dan 5. Hal ini karena kondisi lingkungan seperti kandungan nitrat dan posfat
yang cukup tinggi Tabel 4.5 pada stasiun ini mendukung bagi kehidupan genus tersebut. Keempat genus ini tidak terdapat pada stasiun 3 karena intensitas cahaya 710
Candela dan nilai posfat 0,4413 mgL Tabel 4.5 tidak mendukung kehidupan genus- genus tersebut
Genus Brachionus dan Hydroptyla hanya terdapat pada stasiun 3 dan 5. hal ini karena kondisi lingkungan seperti intensitas cahaya 710-756 Candela, kadar nitrat
0,4322-0,5000 mgL dan kadar posfat 0,4322-0,5270 mgL Tabel 4.5 sangat mendukung bagi pertumbuhan genus-genus tersebut. Kedua genus ini tidak terdapat 1,
2, dan 4 karena nilai COD yang cukup tinggi Tabel 4.5 tidak mendukung kehidupan genus-genus tersebut.
Genus Daphnia, Diacyclops, dan Megacyclops mampu hidup dengan baik pada kelima stasiun. Hal ini disebabkan karena kisaran toleransi terhadap kondisi
faktor fisik kimia seperti kelarutan oksigen dan nilai COD dari ketiga genus ini lebih luas dari genus-genus lainnya. Isnansetyo Kurniastuty 1995, hlm: 55 menyatakan
kelompok zooplankton dari kelas Crustaceae memiliki kisaran toleransi yang luas terhadap kelarutan oksigen. Pada kandungan oksigen 1 mgL kelompok hewan ini
masih dapat bertahan, namun kandungan oksigen yang baik bagi pertumbuhan kelas Crustaceae ini adalah lebih besar dari 3 mgL.
Total kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada stasiun 2 sebesar 9551.020 indL. Hal ini disebabkan kondisi faktor fisik kimia perairan pada stasiun ini
merupakan kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan plankton seperti intensitas cahaya sebesar 974 candela, temperatur air sebesar 26
C, kadar nitrat sebesar 0,3800 mgL, kadar posfat sebesar 0,3566 mgL. Total kelimpahan plankton terendah terdapat pada
stasiun 4 sebesar 2448.980 indL. Hal ini disebabkan karena pada stasiun ini
merupakan lokasi pembuangan limbah cair PT. Toba Pulp Lestari. Limbah tersebut sudah melalui proses pengolahan namun masih mengandung senyawa organik
maupun anorganik yang tinggi. Senyawa-senyawa tersebut membutuhkan jumlah
oksigen yang banyak dalam proses penguraiannya sehingga mengakibatkan defisit oksigen pada perairan yang selanjutnya mempengarhi keanekaragaman organisme
yang terdapat di dalamnya.
4.3 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Masing –Masing Stasiun Penelitian