Kejadian Dismenore Primer Pembahasan

Hal ini sesuai dengan penelitian Tinah dan Diyah 2009 yang menyatakan ada hubungan antara status gizi kurang dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 3 Sragen. Penelitian yang dilakukan oleh Sartika 2011 didapatkan mayoritas responden dengan status gizi normal sebanyak 90 orang 69,2, namun ditemukan juga responden dengan kategori overweight sebanyak 18 orang 13,8.

5.2.2 Kejadian Dismenore Primer

Hasil penelitian kepada 78 responden ditemukan responden mengalami dismenore primer ringan sebanyak 33 orang 42,3, namun didapatkan juga responden yang mengalami dismenore primer berat sebanyak 13 orang 16,7. Terlihat bahwa dismenore primer merupakan suatu masalah pada remaja putri di SMA Swasta Istiqlal karena dengan mengalami dismenore primer berat remaja membutuhkan waktu istirahat dirumah sehingga absen hadir disekolah hal ini sesuai dengan pendapat Dawood 2006 bahwa dampak dari dismenore primer adalah keidakhadiran di sekolah dan tempat kerja. Hasil uji crosstabulation terlihat bahwa responden yang mengalami dismenore primer ringan mayoritas berusia 16-17 tahun sebanyak 20 orang 60,6, mayoritas bersuku jawa sebanyak 23 orang 69,7 dan mengalami menarche mayoritas pada usia 12-15 tahun sebanyak 30 orang 90,9. Sedangkan responden yang mengalami dismenore primer berat mayoritas berada pada usia 16-17 tahun sebanyak 8 orang 61,5, mayoritas bersuku jawa sebanyak 7 orang 53,8 dan mengalami menarche mayoritas pada usia 12-15 tahun sebanyak 11 orang 84,6. Menurut Neinstein 2007 kejadian dismenore didunia sangat besar. Berbagai penelitian di indonesia telah membuktikan bahwa kejadian dismenore tinggi yaitu 43-93 wanita mengalami dismenore 10-15 diantaranya mengalami dismenore Universitas Sumatera Utara berat sehingga mereka harus meninggalkan pekerjaan maupun sekolah 1-3 hari selama sebulan. Dan menurut Morgan dan Hamilton 2009 dismenore primer lebih sering terjadi pada usia remaja persentasenya 40-50, biasanya dismenore primer terjadi 1-3 tahun setelah menarche Sartika, 2011. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Dawood juga bahwa di USA, diperkirakan hampir 90 wanita mengalami dismenore, dan 10-15 diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008. Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena dismenore primer. Di Indonesia, angka kejadian dismenore 64,25 , terdiri dari 54,89 dismenore primer dan 9,36 dismenore sekunder Novie, 2011. Di Canada didapatkan 60 wanita mengalami dismenore primer dengan kualitas nyeri sedang sampai berat, diantaranya 15 aktivitas mereka menjadi terbatas, dan 17 dari mereka tidak hadir di sekolah atau tempat kerja Dawood, 2006. Hal ini didukung oleh penelitian Chia 2012 bahwa prevalensi dismenore dari semua siswi SMA Santo Thomas 1 Medan adalah sebanyak 53,9 dari 89 responden. Penelitian yang dilakukan oleh Tinah dan Diyah 2009 bahwa dari hasil penelitian sebagian besar responden mengalami nyeri haid yaitu sebanyak 39 responden 97,5.

5.2.3 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore Primer