Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

54 Tabel 4.1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov setelah transformasi data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 120 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .48072275 Most Extreme Differences Absolute .089 Positive .065 Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z .979 Asymp. Sig. 2-tailed .293 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS yang diolah penulis 2015

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Istilah multikolinearitas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Pada regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari besarnya Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance dengan ketentuan sebagai berikut : Bila VIF 5, maka terdapat multikolinearitas Bila VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Tolerance 0.1, maka tidak terjadi multikolinearitas Tolerance 0.1, maka terjadi multikolinearitas 55 Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas setelah transformasi data Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.515 .401 -1.285 .202 Log_CAR -.097 .419 -.021 -.231 .817 .924 1.082 Log_NPL .091 .129 .065 .707 .481 .925 1.081 Log_NPM -.534 .184 -.358 -2.909 .004 .516 1.938 Log_ROA .088 .173 .066 .508 .613 .465 2.151 Log_LDR -.297 .585 -.045 -.508 .613 .990 1.010 a. Dependent Variable: Log_PERTUMBUHANLABA Sumber : Output SPSS yang diolah penulis 2015 Hasil perhitungan nilai Tolerance pada Tabel 4.2 menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu 56 yang terbentuk. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. Hasil dari Uji Heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini. Sumber : Output SPSS yang diolah penulis 2015 Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas setelah transformasi data Dari hasil pengujian dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas, dilihat daripola output di atas, diagram pencar residual tidak membentuk pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 baik pada sumbu Y maupun sumbu X. Kesimpulannya adalah bahwa regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan uji asumsi klasik tentang heteroskedastisitas. 57

d. Uji Autokorelasi