Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Pertumbuhan Laba Pengaruh Non Performing Loan NPLterhadap Pertumbuhan Laba

78 Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA, dan Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

4.3.2.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Pertumbuhan Laba

Perbankan. Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman hutang Dendawijaya, 2005.Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Dari pengujian hipotesis yang telah dilakukandengan tingkat signifikansi α = 5, menunjukkan variabel CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba, artinya setiap kenaikan nilai CAR maka akan menurunkan pertumbuhan laba perusahaan perbankan. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori diatas dantidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina Ani Sapariyah 2009 dengan tingkat signifikansi α = 5 yang menyatakan bahwa setelah dilakukan pengujian variabel capital yang dinyatakan denganCAR,berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba, tidak sejalan dengan penelitian Erwinargo Ismanto 2012dengan tingkat signifikansi α = 5 yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,018 1,8 yang artinya terdapat hubungan antara pertumbuhan laba 79 dengan tingkat kesehatan bank.Namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sandra Dewi dan Gede Merta Sudiartha 2011dengan tingkat signifikansi α =2.5yang menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja keuangan bank dilihat dari pertumbuhan laba.

4.3.2.2 Pengaruh Non Performing Loan NPLterhadap Pertumbuhan Laba

Perbankan. Non Performing Loan NPL digunakan untuk memperhatikan kemampuan membayar dari debitur, sebagai antisipasi bank atas potensi kerugian dari kredit bermasalah.Semakin tinggi rasio NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar yang akan memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Dari pengujian hipotesis yang telah dilakukandengan tingkat signifikansi α = 5, menunjukkan NPLberpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba, artinya kenaikan kredit bermasalah akan menaikkan pertumbuhan laba perusahaan perbankan, namun tidak berpengaruh signifikan. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori diatas dan pengujian yang dilakukan oleh Rina Ani Sapariyah 2009 dengan tingkat signifikansi α = 5 yang menyatakanbahwa variabel assets NonPerforming Loans NPL berpengaruhpositif dan signifikanterhadap pertumbuhan labaperbankan, tidak sejalan dengan penelitian Sandra Dewi dan Gede Merta Sudiartha 2011dengan tingkat signifikansi α =2.5 yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan bank dilihat dari pertumbuhan laba dan tidak sejalan dengan penelitian Erwinargo Ismanto 2012dengan tingkat 80 signifikansi α = 5 yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,018 1,8 yang artinya terdapat hubungan antara pertumbuhan laba dengan tingkat kesehatan bank. 4.3.2.3 Pengaruh Net Profit Margin NPMterhadap Pertumbuhan Laba Perbankan. Menurut Kasmir 2008 Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Semakin besarNPMakan semakin baik bagi perusahaan dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Hasil pengujian hipotesis dengan tingkat signifikansi α = 5, menunjukkan NPM berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan laba, artinya setiap pertambahan NPM akan menurunkan pertumbuhan laba perusahaan perbankan. Hasil pengujian ini tidak sejalan dengan teori diatas dan penelitian yang dilakukan oleh Erwinargo Ismanto 2012dengan tingkat signifikansi α = 5 yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,018 1,8 yang artinya terdapat hubungan antara pertumbuhan laba dengan tingkat kesehatan bank. 4.3.2.4 Pengaruh Return on Asset ROAterhadap Pertumbuhan Laba Perbankan. Menurut Dendawijaya 2005 Return on Asset digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Hasilpengujian hipotesis dengan tingkat signifikansi 81 α = 5, menunjukkan ROAberpengaruh positiftidak signifikan terhadap pertumbuhan laba artinya setiap pertambahan ROA akan menaikkan pertumbuhan laba perusahaan perbankan namun tidak berpengaruh signifikan. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori bahwa setiap penambahan ROA akan bertambah pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan perbankan. hasil pengujian ini tidak sejalan dengan penelitian Erwinargo Ismanto 2012dengan tingkat signifikansi α = 5 yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,018 1,8 yang artinya terdapat hubungan antara pertumbuhan laba dengan tingkat kesehatan bank.

4.3.2.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDRterhadap Pertumbuhan Laba