Kerangka Konseptual Pengaruh Rasio Camel Terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

25 kinerja keuangan perbankan. Erwinargo Ismanto 2012 Pengaruh Tingkat Kesehatan Bankterhadap Pertumbuhan Laba pada Industri Perbankanyangterdaftardi Bursa Efek Indonesia. 1. CAR, 2. APB, 3. PPAP 4. BOPO, 5. ROA, 6. Pertumbuhan Laba ANOVA atau Kruskal- Wallis test Hasil penelitian menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,018 1,8 yangartinya terdapat hubungan antara pertumbuhan laba dengan tingkat kesehatan bank.

2.8. Kerangka Konseptual

Peningkatan kinerja perbankan memiliki pengaruh terhadap meningkatnya laba perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perbankan maka perolehan laba akan meningkat. Penggunaan Rasio Capital Adequacy RatioCAR,Non Performing LoanNPL,Net Profit MarginNPM,Return on AssetROA dan Loan to Deposit Ratio LDR sebagai pengukur kinerja bank dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat pengaruh dari setiap rasio tersebut terhadap Pertumbuhan Laba. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA,Loan to Deposit Ratio LDR dan Pertumbuhan Laba. Menurut Dendawijaya 2005 Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung 26 resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber- sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman hutang. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Non Performing Loan NPL digunakan untuk memperhatikan kemampuan membayar dari debitur, sebagai antisipasi bank atas potensi kerugian dari kredit bermasalah.Semakin tinggi rasio NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar yang akan memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Menurut Kasmir 2008 Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya,Semakin besarNPMakan semakin baik bagi perusahaan dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Menurut Dendawijaya 2005Return on Assetdigunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Menurut Dendawijaya 2005 Loan to Deposite Ratio LDRadalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya 27 kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan dan berpengaruh negatif terhadap[ pertumbuhan laba. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa Rasio CAMEL yang diukur dengan Capital Adequacy RatioCAR,Non Performing Loan NPL,Net Profit MarginNPM,Return on Asset ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR merupakan variabel X, digunakan untuk mengukur pertumbuhan labaperbankan Y, dimana data yang diolah berasal dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.9. Hipotesis Penelitian