Instrumen Data Penelitian METODE PENELITIAN

59

4.8. Manajemen Data

Manajemen data yang dilakukan berupa : 1. Mengkode data data coding Tahapan ini dilakukan dengan cara memberikan kode pada setiap variabel yang dikumpulkan untuk memudahkan proses pemasukan dan pengolahan data selanjutnya. a. Variabel tingkat keracunan pestisida : [1] = Normal 4600 – 11500 Ul [2] = Tidak Normal 4600 Ul b. Variabel tingkat pendidikan : [1] = Rendah tidak sekolah, sd, smp [2] = Tinggi SMA, Perguruan Tinggi. c. Variabel pengetahuan : [1] = pengetahuan buruk apabila skormedian, [2] = pengetahuan baik apabila skor ≥ median. d. Variabel status gizi : [1] = Kurus IMT 18 , [2] = Normal IMT ≥ 18 . e. Variabel tata cara pencampuran: [1] = buruk apabila skor mean, [2] = baik apabila skor ≥ mean. f. Variabel frekuensi penyemprotan : [1] = setiap 1 bulan, [2] = setiap 2 minggu, [3] = 1-2 kaliminggu, [4] = 3-4 kali minggu, [5] = setiap hari. g. Variabel jumlah jenis pestisida : [1] = Kurang dari 2 jenis median , [2] = Lebih dari 2 jenis median. h. Variabel alat pelindung diri : [1] = Tidak Sesuaiapabila skor median [2] = Sesuai apabila skor ≥ median. 60 2. Menyunting data data editing Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan memeriksa kebenaran dan kelengkapan data, seperti konsistensi pengisian setiap jawaban kuesioner, kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian. Data ini merupakan data input utama untuk penelitian. 3. Memasukkan data data entry Data yang sudah diberi kode kemudian di input ke dalam komputer dengan menggunakan software uji statistic SPSS. 4. Membersihkan data cleaning Pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut siap diolah dan dianalisis.

4.9. Analisis Data

1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu mendeskripsikan variabel dependen tingkat keracunan pestisida dan variabel independen faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat keracunan pestisida pada petugas teknisi pest control. Fungsi analisis univariat adalah menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang 61 berguna.Peringkasan tersebut berupa ukuran-ukuran statistik, tabel dan juga grafik Hastono, 2007. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependennya. Variabel independen yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat keracunan pestisida umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, status gizi, tata cara pencampuran, frekuensi penyemprotan, jumlah jenis pestisida dan penggunaan alat pelindung diri, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat keracunan pestisida. Untek data numerik variabel umur dengan data numerik kolinesterase menggunakan uji korelasi dan regresi linier.Datakategorik tingkat pendidikan, pengetahuan, status gizi, tata cara pencampuran pestisida, jumlah jenis pestisida dan penggunaan alat pelindung diri dengan data numerik variabel tingkat keracunan menggunakan uji t independen dan untuk data kategorik lebih dari 2 kelompok variabel frekuensi penyemprotan dengan data numerik variabel tingkat keracunan menggunakan uji anova. Penelitian ini menggunakan uji kemaknaan 5. Jika P value 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara variabelindependen dengan tingkat keracunan pestisida dan jika P value 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengantingkat keracunan pestisida. 62

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Maju Pamor Mas dan CV. Rikat Utama Neoten merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa serta memiliki teknisi pest control yang merupakan tenaga profesional yang telah terlatih dan memiliki berbagai pengalaman menangani kegiatan perlindungan bangunan. Ruang lingkup kedua perusahaan pest control ini meliputi pengendalian rayap Termite Control, pengendalian tikus Rodent Control, pengendalian serangga terbang Pest Control, pengendalian hama gudang dan pengarsipan dokumen Fumigation. Kedua perusahaan pest control ini bekerja dengan menggunakan metode INPAG Sistem yaitu metode pengendalian hama yang terbaik di dunia dalam memadukan kesesuaian antara teknologi, jenis hama, ruang dan waktu. PT. Maju Pamor Mas dalam melakukan kegiatan operasionalnya tetap mengutamakan Health Environment and Safety HES sebagai bagain dari usaha untuk menciptakan kodisi bekerja yang selamat dan nyaman serta tetap menjaga kelestarian lingkungan PT. Maju Pamor Mas dan CV. Rikat Utama Neoten telah mendapatkan izin operasional Pest Control, Termite Control dan Fumigasi dari Departemen Kesehatan RI dan juga terdaftar sebagai anggota Ikatan