Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesanten Ummul Quro Al-Islami

yang hadiahnya disediakan oleh pihak pengelola pemancingan ada juga yang melakukan judi sabung ayam dan lain-lain. Hal ini terjadi sejak lama.

B. Subyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesanten Ummul Quro Al-Islami

41 Berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dimulai sejak awal tahun 1993 di mana pada waktu itu dalam tahap pencarian lokasi yang tepat untuk lembaga pendidikan pesantren yang ideal. Pada mulanya pemilihan lokasi adalah di Kampung Setu desa Leuwimekar. Karena ada kendala dengan pengadaan air untuk MCK, meskipun pondasi bangunan sudah selesai digali terpaksa diurungkan. Pada akhirnya mencari lokasi kembali dan menemukan lokasi di kampung Banyusuci Desa Leuwimekar. Daerah ini dikelilingi sungai Cigatet, yang merupakan muara dari sungai Cianteun. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota kecamatan yang berjarak kurang lebih 800 m dari jalan protokol Jasinga – Bogor. Pada tanggal 21 Juni 1993 M atau 1 Muharram 1414 H, mulailah tonggak awal sejarah berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, dengan ditandai peletakan batu pertama pondasi Masjid Jami` Umml Quro yang dilaksanakan oleh semua pegawai Muspika Camat, Danramil dan Kapolsek dan sebagian besar alim ulama disekitarnya serta sejumlah ulama dari Jawa Timur. Secara resmi pendidikan ini mulai beroperasi tepatnya pada 41 Sekretariat Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami tanggal 10 Juli 1994 dan dibuka secara resmi oleh perintisnya dan disaksikan oleh seluruh staf pengajar, pengurus dan seluruh santri pertama waktu itu. Pemilihan lokasi tersebut sungguh sangat tepat, karena melihat kondisi pendidikan masyarakat kampung tersebut yang sangat minim, dan tidak memenuhi wajib belajar 9 tahun. Minimal pesantren ini menjadi penggerak untuk menyadarkan masyarakat sekitarnya untuk menimba ilmu dan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja hal sangat menggembirakan. Hasilnya sampai sekarang sudah banyak yang melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah menamatkan jenjang pendidikan dasar SDMI, termasuk ke Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Namun masih ada sebagian masyarakat yang belum sadar untuk menyekolahkan anaknya agar menjadi manusia yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Allah sehingga sebagian masyarakat disana justru lebih mendukung putra-putrinya untuk berdagang. KH. Helmy Abdul Mubin, Lc sebagai pimpinan dan sekaligus sebagai perintis pesantren, dalam hal pencarian dana laksana menjemput bola untuk membebaskan tanah, membangun masjid, asrama dan sarana MCK. Sehingga tanah yang dibebaskan mencapai kurang lebih 1,5 ha dari para darmawan baik berupa hibah, infak, shodaqoh dan zakat. Artinya semua yang ada di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dari umat untuk umat, bahkan dana yang keluar juga banyak dari dana pribadi pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Pembangunan fisik Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami telah dimulai secara tepat pada tanggal 21 Juni 1993 M, diawali dengan pembangunan Masjid Jami` dan kediaman pimpinan sementara dari bilik, karena beliau sudah pindah dari Pondok Pesantren Darul Rahman Jambu Sibanteng Leuwiliang. Kemudian disusul dengan asrama santri semi permanen di samping juga membangun kediaman pimpinan yang permanen, dilanjutkan dengan pembanguanan MCK permanen baik putra maupun putri. Untuk sementara asrama putri diletakkan di ruang tamu pimpinan yang memuat sekitar 25 santriwati. Pembangunan terus berlanjut sampai sekarang, seiring dengan banyaknya santri yang berminat untuk belajar di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Perkembangan itu bisa diklasifikasikan menjadi: 1 Pembangunan asrama dan ruang belajar 18 ruang, 2 Pembangunan asrama dan ruang belajar sementara 21 ruang, 3 MCK 6 unit, 4 Masjid dan perluasannya sampai sekarang 2 lantai 1 unit. Pembangunan secara fisik terus akan dibenahi sampai betul-betul layak huni dan layak pakai untuk sebuah lembaga pendidikan yang efektif. Secara resmi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli 1994, dengan pimpinan KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. Beliau alumnus Madinah University, Saudi Arabia. Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami ini berdiri di bawah naungan Yayasan Ummul Quro, sekaligus sebagai pusat dari lembaga lain yang ingin dikembangkan di kemudian hari. Yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al- Islami adalah karena adanya kesadaran serta niat pengabdian terhadap Masyarakat untuk mengamalkan ilmu agama yang bertujuan untuk meninggikan kalimat Allah SWT, mencerdaskan bangsa serta dapat membekali generasi masa depan dengan Iman dan Taqwa dan ilmu pengetahuan agar dapat meminimalisir usaha-usaha yang digencarkan oleh para misionaris dan orientalis dalam rangka mengikis nilai-nilai Islam melalui ghazwatul afkar. Selain itu, karena tuntutan dan permintaan kaum muslimin kepada pendiri untuk mendirikan suatu wadah pendidikan yang bernuansa Islam namun dapat bersaing dengan dunia luar dan yang terakhir adalah turut serta mencerdaskan dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar pemerintah. Semangat yang tinggi untuk merintis pesantren ideal semacam ini berangkat dari pengalaman beliau pada masa belajar di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang penuh kegetiran untuk membantu para dhuafa, sekaligus pengalaman beliau dalam memimpin Pondok Pesantren Darul Rahman cabang Jambu Sibanteng Leuwiliang selama 11 tahun, sekaligus beliau banyak menyusun buku pegangan materi berbahasa Inggris. Dari sini terlintas di benak beliau keinginan untuk mendirikan pesantren yang memadai sebagai tempat untuk menyalurkan keinginan umat Islam dalam mempertahankan nilai-nilai Islam dan syariatnya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami bersifat independen dan untuk semua golongan, maksudnya adalah tidak berafiliasi pada salah satu organisasi keagamaan manapun dan tidak melibatkan diri dalam aktivitas- aktivitas politik aktif. Jadi pondok ini untuk semua umat Islam dan milik semua umat yang betul-betul berminat untuk tafaqquh fiddin, supaya sesuai dengan salah satu jiwa kepesantrenan, yaitu Berpikir Bebas dengan tetap berdasarkan kepada nilai-nilai keagamaan yang kental, sehingga tertanam jiwa optimisme yang besar. 2. Tujuan berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami sebagai lembaga pendidikan sekaligus sebagai proyek masa depan umat, maka harus bisa menunjukan keseriusan dalam pengkaderan umat supaya lembaga ini bisa melakukan hal- hal yang bermanfaat bagi kepentingan umat, dunia dan akhirat. Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami bukan hanya peduli pada iman, ilmu dan amal saja, akan tetapi didalam seluruh asfek kehidupan bisa diterapkan dalam kondisi apapun dan dalam perkembangan zaman yang semakin menggelobal ini. Untuk bisa menatap pada pendidikan yang ideal maka pesantren telah merumuskan tujuan institusional yang sangat diprioritaskan sebagai berikut: a. Tujuan Umum − Mempertahankan mundzirul qoum orang yang memberi peringatan kepada umat dalam segala sektor - Mempertahankan pemimpin muslim yang luas pengetahuan agamanya dengan memiliki mental keterampilan yang baik. - Mempertahankan guru-guru agama Islam yang luas keislamannya dan tidak ekstrim. b. Tujuan Khusus - Mendalami ilmu-ilmu agama Islam secara luas dan mendasar. - Melatih dan membiasakan muamalah pergaulan yang baik dan benar, baik dengan sang Khaliq atau sesama mahkluk serta lingkungan sekitarnya. - Melatih kepemimpinan dan manajemen yang tangguh dan bertanggung jawab melalui organisasi santri Organtri dan media lainnya. - Melatih mengajar yang baik dan berbicara dengan bahasa Arab dan Inggris dan bisa menyampaikan dakwah islamiyah dengan dua bahasa baik lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. - Pelatihan keterampilan dan ketangkasan melalui kursus-kursus, seperti: kursus komputer, jurnalistik, dan keterampilan-keterampilan lainnya. Dari tujuan tersebut di atas, maka para santri Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dituntut untuk bisa mengarah kepada tuntutan zaman dan dapat memenuhi tuntutan masyarakat setelah menjadi alumni. Tuntutan masyarakat adalah teori dan prakteknya, maka segala kegiatan yang ada di pesantren, baik itu intra maupun ekstra diwarnai dengan suasana yang islami dalam artian segala kegiatan hanya untuk ibadah.

3. Riwayat Singkat Pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami