seperti Puskesmas Aras Kabu dan Tanjung Morawa, memang pengurus barang mempunyai tugas lain di puskesmas masing-masing, meskipun demikian mereka
masih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan terus berupaya untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.
Menurut penelitian terdahulu oleh Puteri Vanya 2010, tidak ada petugas khusus yang mengelola peralatan kesehatan sehingga pengelolaan tidak berjalan
secara maksimal. Dari segi latar belakang pendidikan, petugas yang berlatar pendidikan sebagai analisis kesehatan tidak sesuai untuk melaksanakan tugas
mengelola logistik alat-alat kesehatan.
5.1.3 Metode Pengelolaan
Berdasarkan hasil wawancara semua informan mengatakan bahwa metode pengelolaan alat kesehatan yang dilakukan adalah mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah. Pengelolaan Barang Daerah adalah suatu
rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap daerah yang meliputi : 1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran
Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan alat kesehatan untuk menghubungkan pengadaan yang telah lalu dengan keadaan
yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan datang. Perencanaan alkes yang bersifat bottom up
dilakukan di setiap puskesmas , selain itu dinas kesehataan juga membuat perencanaan yang bersifat top down planning.
Penganggaran alkes dilakukan sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dan tidak ada penganggaran yang dilakukan di
puskesmas. 2. Pengadaan
Pengadaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adiltidak diskriminatif dan
akuntabel. Pengadaan alat kesehatan pemerintah daerah dilaksanakan oleh panitia pengadaan barangjasa pemerintah, pelaksana pengadaan tersebut adalah Pejabat
Pembuat Komitmen PPK di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. 3. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
Hasil pengadaan alat kesehatan diterima oleh bendahara barang, kemudian bendahara melakukan tugasnya untuk melakukan administrasi penerimaan alkes
milik daerah yang selanjutnya akan disimpan di dalam gudang Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Penyaluran alkes dilakukan oleh bendahara barang dinas
kesehatan ke puskesmas yang membutuhkan. 4. Penggunaan
Alat kesehatan milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Deli
Serdang dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Deli
Serdang
5. Penatausahaan Kepala puskesmas melalui pengurus alat kesehatan puskesmas melakukan
pendaftaran dan pencatatan alkes milik daerah menurut penggolongan dan kodefikasi . Pencatatan tersebut dimuat dalam Kartu Inventaris Barang KIB.
untuk memudahkan dalam pencatatan dan pelaporan alkes milik daerah secara akurat dan cepat dengan mempergunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Barang Daerah SIMDA. 6. Pemanfaatan
Pemanfaatan alkes milik daerah dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi puskesmas dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
7. Pengamanan dan Pemeliharaan Pengamanan alat kesehatan milik daerah dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang yang meliputi: a. Pengamanan administrasi meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi,
pelaporan dan penyimpanan dokumen kepemilikan; b. Pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi, penurunan
jumlah dan hilangnya alkes. Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang bertanggung jawab atas
pemeliharaan alat kesehatan milik daerah yang berada di puskesmas, biaya pemeliharaan alkes milik daerah dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan
Belanja Daerah APBD.
8. Penilaian Penilaian alat kesehatan milik daerah dilakukan dalam rangka penyusunan
neraca pemerintah daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan alkes milik daerah. Penetapan nilai alkes milik daerah dalam rangka penyusunan neraca
pemerintah daerah dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. Penilaian alat kesehatan milik daerah dilaksanakan oleh
team yang ditetapkan oleh Bupati Deli Serdang dan dapat melibatkan penilai independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset. Hasil penilaian alat
kesehatan milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati . 9. Penghapusan
Penghapusan alat kesehatan milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila alkes milik daerah dimaksud:
a. Tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dipindahtangankan
b. Alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemusnahan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
dengan petunjuk dari Bagian asset setelah mendapat persetujuan Bupati Deli Serdang.
10. Pemindahtanganan Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan
alat kesehatan milik daerah, meliputi: penjualan, tukar menukar, hibah dan penyertaan modal pemerintah daerah. Pemindahtanganan barang milik daerah
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang setelah mendapat persetujuan Bupati.
11. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan pengelolaan alat kesehatan
milik daerah. Bupati Deli Serdang melakukan pengendalian pengelolaan alkes milik daerah di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Dinas Kesehatan Kabupaten
Deli Serdang selaku pengguna alkes melakukan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pemeliharaan, dan pengamanan alkes milik daerah yang berada di bawah penguasaannya.
12. Pembiayaan Dalam pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan alat kesehatan milik
daerah, disediakan anggaran yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bendahara barang di dinas kesehatan dan pengurus alat kesehatan
puskesmas dalam melaksanakan tugas diberikan tunjangan khusus yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Deli Serdang. 13. Tuntutan ganti rugi
Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan pelanggaran hukum atas pengelolaan barang milik daerah diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian daerah dapat dikenakan sanksi administratif atau sanksi pidana sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Putri Vanya 2010, dalam pelaksanaan manajemen logistik alat kesehatan, Puskesmas Biaro tidak memiliki
peraturan khusus yang dibuat sendiri oleh pihak puskesmas. pengelolaan alat kesehatan mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun
2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah.
5.1.4 Dana