Penghapusan Pengendalian Proses .1 Perencanaan

Hal tersebut dibenarkan oleh informan dari dinas kesehatan seperti kutipan berikut ini : “Pemeliharaan alkes sudah dilakukan, secara bertahap akan terus dilaksanakan semakin baik, juga kalibrasi alkes akan dilaksanakan secara berkala, alat-alat laboratorium akan terus dibenahi…” Informan 10 “Guna meningkatkan efsiensi pemakaian maka sudah dilaksanakan pemeliharaan alkes, diharapkan semua alkes yang ada dapat berfungsi dengan baik” Informan 11 Pemeliharaan alat kesehatan telah dilaksanakan oleh dinas kesehatan, alkes yang sudah diperbaiki antara lain dental unit, scaller, stabilizer, mikroskop, tensimeter, cold chain, timbangan dewasa, centrifuse, ginecolog bed, tensimeter, dll. Pemeliharaan alkes akan terus diadakan agar semua alkes dapat berfungsi dengan baik.

4.2.2.7 Penghapusan

Hasil penelitian mengenai penghapusan alat kesehatan, diperoleh informasi bahwa penghapusan alat kesehatan belum pernah dilakukan, setiap tahun dinas kesehatan meminta data alat yang akan dihapuskan dan puskesmas sudah memasukkan datanya. Berikut ini kutipan dari informan : “Selama ini belum ada dilakukan penghapusan terhadap alkes yang sudah rusak, tapi dinas kesehatan sudah meminta data alkes yang rusak untuk diusulkan dilakukan penghapusan, alat kami yang rusak ada cold chain, tensimeter, tempat tidur periksa dan ada beberapa lagi.” Informan 1 “Belum pernah ada penghapusan barang..” Informan 3 Kutipan tersebut dibenarkan oleh informan dari dinas kesehatan, seperti kutipan informan berikut ini : “Setiap tahun kita sudah membuat usulan penghapusan alkes tetapi sampai saat ini belum ada petunjuk dari bagian asset daerah kabupaten Deli Serdang untuk segera merealisasikannya. Sudah pernah dilakukan penghapusan alkes tapi itu sudah lama kali..…” Informan 11

4.2.2.8 Pengendalian

Hasil penelitian mengenai pengendalian alat kesehatan, diperoleh informasi bahwa pengendalian alat kesehatan dilaksanakan dengan cara membuat Kartu Inventaris Ruangan KIR, Kartu Inventaris Barang KIB, laporan mutasi dengan aplikasi SIMDA dan kodefikasi alkes. Berikut ini kutipan dari informan : “Setiap ruangan sudah ada Kartu Inventaris ruangan dan setiap alkes sudah dibuatkan kode barang dan kode lokasi, KIR sudah dibuatkan bingkai supaya dapat dipakai untuk jangka waktu lama. Inventarisasi alkes sudah terlaksana dalam Kartu Inventaris Barang secara lengkap, kode lokasi dan kode barang juga sudah dibuat semuanya…” Informan 3 “Setiap alat yang datang dari dinas kesehatan akan dicatat oleh pengurus barang. Setiap tahun akan dibuatkan kartu Inventaris ruangan dan kartu inventaris barang. Pada alkes akan dituliskan kode supaya penataan alat lebih baik, saya lihat udah dibuat ya……” Informan 4 Kutipan tersebut diatas sesuai dengan pendapat informan dalam kutipan berikut ini : “ Setiap pengurus barang wajib membuat KIR, sistem kodefikasi barang yaitu membuat kode pada setiap alkes milik daerah, membuat KIB dan pengisian entri data SIMDA untuk laporan mutasi alkes…” Informan 11 Pengendalian alat kesehatan dilaksanakan dengan membuat KIR yang sudah ada hampir di setiap ruangan, KIB dan kodefikasi juga enty data pada aplikasi program SIMDA, ini dilaksanakan oleh pengurus barang sebagai penanggung jawab alkes di puskesmas. Penghapusan alat kesehatan sudah pernah dilaksanakan, akan tetapi itu sudah sangat lama, puskesmas sudah memasukkan daftar nama alkes yang akan dihapuskan, akan tetapi belum ada realisasi untuk pelaksanaannya karena belum ada instruksi dari pemerintah kabupaten. 4.2.3 output 4.2.3.1 Ketersediaan Alkes