UD Arias Subur UD. Berkat Jaya

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 2 dua industri mie basah yang terdapat di kota Medan, yaitu pada UD. Arias Subur dan UD Berkat Jaya, dimana kedua industri tersebut merupakan industri mie basah yang masih tetap mampu beroperasi setelah adanya isu penggunaan formalin pada mie basah tahun 2005 yang mengakibatkan sejumlah industri mie basah di kota Medan dan umumnya di Sumatera Utara tutup. Adapun deskripsi lokasi kedua industri tersebut adalah:

4.1.1. UD Arias Subur

Industri ini terletak di daerah Sei Sikambing Medan, dan didirikan pada tahun 1997, diatas lahan seluas 1.600 meter persegi. Industri ini merupakan industri mie basah yang terdaftar sebagai Usaha Dagang. Konstruksi bangunan pabrik terbuat dari batu dengan cor besi, sedangkan mesin pembuat mie basahnya sendiri terbuat dari besi dan baja stainless stell, dan hampir keseluruhan proses dilakukan dengan menggunakan mesin dengan sistem otomatis. Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki sebanyak 21 orang pada bagian produksi. Hampir keseluruhan lantai ruang produksi telah dilapisi dengan lapisan epoksi yang sesuai dengan persyaratan CPPB dengan tujuan mempermudah pembersihan dan meminimalkan kontaminasi sehingga meningkatkan hygiene dan sanitasi produk. Penempatan peralatan produksi sudah sesuai alur produksi untuk Yanti Agustini : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Karyawan Dalam Pelaksanaan Cara…, 2008 USU e-Repository © 2008 mencegah kontaminasi silang, meski demikian pembinaan dan pelatihan oleh pihak manajemen pabrik tetap dilakukan secara berkesinambungan, serta pembinaan oleh pemerintah dalam hal ini oleh petugas Balai Besar POM di Medan.

4.1.2. UD. Berkat Jaya

Industri yang terdaftar sebagai UD Usaha Dagang ini terletak di daerah Tanjung Morawa, dan didirikan pada tahun 1999, diatas lahan seluas14.500 meter persegi. Konstruksi bangunan terbuat dari batu sedangkan mesin pembuat mie basahnya sendiri terbuat dari besi dan baja stainless stell, tetapi disamping menggunakan mesin atomatis, masih ada juga beberapa proses yang menggunakan teknik manual yang lebih sederhana. Jumlah karyawan pada industri tersebut sebanyak 53 orang, dimana 39 orang bekerja di bagian produksi dan 14 orang lagi bekerja di bagian administrasi dan menejerial. Sebagian lantai masih terbuat dari semen, dan penempatan peralatan sesuai alur produksi untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. Proses penerapan CPPB sendiri telah dilakukan secara bertahap di industri tersebut sejak awal berdirinya, baik dengan penyuluhan dan pelatihan oleh pihak manajemen pabrik terhadap karyawannya, maupun pembinaan berkesinambungan oleh pemerintah dalam hal ini oleh petugas Balai Besar POM di Medan.

4.2. Distribusi Karakteristik Responden