28
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah dalam perjanjian kredit bank telah terdapat kesetaraan antara kreditor
dan debitor? 2.
Apakah Notaris sebagai pembuat akta perjanjian kredit bank dapat berperan untuk mewujudkan kesetaraan antara kreditor dan debitor?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap kepentingan kreditor dan debitor
dalam perjanjian kredit bank?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu kepada judul dan permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dalam Perjanjian Kredit bank itu telah terdapat kesetaraan
antara kreditor dan debitor. 2.
Untuk mengetahui Notaris sebagai pembuat akta Perjanjian Kredit bank dapat berperan untuk mewujudkan kesetaraan antara kreditor dan debitor.
3. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap kepentingan
kreditor dan debitor dalam Perjanjian Kredit bank.
Hetty Herawaty : Tinj auan Yuridis Atas Kesetaraan Dalam Perjanjian Kredit Perbankan, 2008 USU Repository © 2008
29
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat baik secara praktis
maupun teoritis yaitu:
1. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
Notaris dan pejabat Bank khususnya di bahagian Kredit agar dalam pembuatan akta Perjanjian Kredit dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga dapat
terpenuhi syarat-syarat yang telah diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata tentang sahnya suatu perjanjian dan adanya kebebasan berkontrak seperti yang tersirat
dalam Pasal 1338 KUHPerdata sehingga perjanjian itu mengikat, dan masing- masing pihak harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperjanjikan
dalam perjanjian kredit itu, dengan demikian kepentingan perlindungan hukum terhadap kreditor dan debitor dalam perjanjian kredit terpenuhi sehingga dapat
tercapai kesetaraan dalam perjanjian kredit Bank. 2.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk penelitian lebih lanjut agar supaya dalam pembuatan akta perjanjian kredit perbankkan
tidak harus menggunakan lagi perjanjian yang baku standard contract yaitu bentuk pejanjian yang telah disediakan oleh pihak Bank sebagai kreditor
sedangkan debitor tidak mempunyai hak untuk mengubah atau memodifikasi perjanjian baku standard contract itu. Dengan perjanjian baku standard
contract ini ada sebahagian dari kebebasan berkontrak yang tersirat dalam Pasal 1338 KUH Perdata tidak terpenuhi.
Hetty Herawaty : Tinj auan Yuridis Atas Kesetaraan Dalam Perjanjian Kredit Perbankan, 2008 USU Repository © 2008
30
E. Keaslian Penelitian