28 penjadwalan dan kinerja. Secara kombinasi faktor-faktor tersebut tentu
menentukan akurasi atau acceptability dari keluaran dan garis waktu. Penjelasan mengenai lima factor yang mempengaruhi kualitas tersebut
menurut David Bain 1992 : 116 adalah sebagai berikut : 1. Desain
Kualitas keluaran tergantung tidak hanya atas desain atau rancangan dari produk tetapi juga desain dari sistem yang dibutuhkan untuk
memproduksi keluaran-keluaran tersebut. Pengembangan kualitas melalui desain tidak sepenuhnya berarti biaya yang lebih tinggi.
2. Peralatan Kemampuan dalam menyediakan peralatan dan mesin-mesin yang
dapat secara tepat diandalkan dalam menghasilkan keluaran yang dikehendaki mempunyai dampak penting terhadap kualitas.
3. Bahan-bahan
Bahan material dari bermacam-macam jenis digunakan oleh organisasi dalam usaha untuk menghasilkan keluaran. Adalah hal yang
bahwa karakteristik dari bahan- bahan yang dipakai tersebut memenuhi persyaratan atau kebutuhan.
4. Penjadwalan
Penjadwalan memiliki dampak yang luar biasa terhadap kualitas. Hal ini secara jelas mempengaruhi garis waktu dimana keluaran-keluaran
dikirim. 5. Prestasi
Kinerja manusia mempunyai tugas penting terhadap kualitas dari keluaran-keluaran yang diproduksi. Kinerja tergantung dari dua faktor
yaitu keterampilan dan motivasi. Kinerja = keterampilan + motivasi. Keterampilan merupakan suatu fungsi dari dua faktor yaitu pelatihan dan
pengalaman. Keterampilan = pelatihan + pengalaman. Motivasi juga merupakan fungsi dari dua faktor yaitu sikap dan lingkungan. Motivasi =
sikap + lingkungan.
3. Pengertian Biaya Kualitas
Segala pengeluaran yang mendukung perbaikan kualitas suatu produk akan dimasukkan sebagai biaya kualitas. Gryna 2001 : 19 mengemukakan
bahwa: ”sejak tahun 1950, konsep tentang biaya kualitas muncul. Beberapa
Universitas Sumatera Utara
29 diantarannya mengartikan biaya kualitas sebagi biaya yang dikeluarkan untuk
mencapai kualitas.” Biaya kualitas menurut Hilton, Maher, Selto 2003 : 266 diartikan sebagai
biaya-biaya sehubungan dengan aktivitas untuk mengontrol kualitas dan dalam mengoreksi risiko kegagalan yang timbul.
Menurut Hansen dan Mowen 2001 : 966 biaya kualitas dapat dikelompokkan kedalam 4 empat kategori, yaitu :
1. Biaya Pencegahan prevention costs Biaya pencegahan merupakan biaya yang muncul untuk
mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, kita akan
berharap bahwa biaya kegagalan menurun. Misalnya biaya pencegahan adalah engineering kualitas, program pelatihan
kualitas, pelaporan kualitas, perencanaan kualitas, evaluasi supplier, dan seleksi supplier, audit kualitas, lingkaran kualitas,
ladang uji coba, dan peninjauan kembali desain..
2. Biaya Penilaian appraisal costs Biaya penilaian merupakan biaya yang muncul untuk
menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Termasuk dalam contoh ini
adalah inspeksi dan pengujian bahan baku, pengemasan, inspeksi, supervisi aktivitas penilaian, penerimaan produk,
penerimaan proses, pengukuran peralatan, dan pengesahan dari pihak luar.
3. Biaya Kegagalan Internal internal failure costs Biaya kegagalan internal merupakan biaya yang timbul karena
produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum produk dan
jasa dikirimkan ke pihak luar. Ini adalah kegagalan yang didedeteksi oleh aktivitas penilaian. Contoh dari biaya ini
adalah bahan sisa, pengerjaan kembali, waktu tunda, penginspeksian kembali, pengujian kembali, dan perubahan
desain. Biaya-biaya ini tidak ada jika barang cacat tidak ada.
4. Biaya Kegagalan Eksternal external failure costs Biaya kegagalan internal merupakan biaya yang timbul karena
produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua
Universitas Sumatera Utara
30 biaya, kategori ini adalah yang paling menghancurkan
perusahaan. Contoh dari biaya ini adalah kehilangan penjualan karena kinerja produk yang buruk, retur dan pengurangan harga
karena kualitas yang buruk, jaminan, perbaikan, utang produk, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dan
penyesuain keluhan. Biaya kegagalan eksternal, seperti biaya kegagalan internal, tidak ada jika barang cacat tidak ada.
Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas, yang dapat dihubungkan
dengan ukuran-ukuran lain. a. Biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan persentase biaya
kualitas total terhadap nilai penjualan. Makin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas makin buruk.
b. Biaya kualitas dibandingkan dengan keuntungan persentase biaya kualitas total terhadap nilai keuntungan. Makin rendah nilai ini menunjukkan
keuntungan makin besar dimana program perbaikan kualitas makin buruk. c. Biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan. Perbandingan
ini diukur berdasarkan persentase biaya kualitas total terhadap nilai harga pokok penjualan. Makin rendah nilainya menunjukkan makin baik
program perbaikan kualitas.
4. Perilaku Biaya Kualitas