45 tinggi atas produk tersebut. Perusahaan harus sadar bahwa sebenarnya
penghasilan penjualan yang diperoleh merupakan akibat dari kemampuannya dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Pada perusahaan yang menerapkan TQM total Quality Management biaya kualitas antar periode cenderung menurun seiring dengan meningkatnya
kualitas produk dan kepuasan pelanggan sehingga peningkatan pertumbuhan penjualan antar periode akan naik atau dapat dikatakan biaya kualitas memiliki
hubungan negatif dengan tingkat pertumbuhan penjualan . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas berpangaruh pada tingkat pertumbuhan
penjualan perusahaan.
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina, Mulyani 2007 : 14 ”Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Hipotesis merupakan
dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah
dilakukan penelitian. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, hipotesis yang diperoleh adalah :
Ho : biaya kualitas tidak berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan
pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Ha
: biaya kualitas berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .
Penelitian ini menggunakan desain assosiatif kausal, yaitu jenis penelitian yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
B. Populasi dan sampel.
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”, Sugiyono, 2004: 72. Populasi dalam penelitian ini adalah berupa daftar biaya tanaman, daftar biaya penjualan
dan daftar biaya administrasi serta Laporan Laba Rugi per triwulan dari tahun 2001 – 2008 pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan sehingga
jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 32 sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel non-probability sampling dengan cara accidental sampling yaitu penulis menggunakan sampel yang dapat diakses dengan baik dan diperoleh
dengan lengkap.
Universitas Sumatera Utara
47
C. Variabel Penelitian . 1. Klasifikasi Variabel
a. Variabel independen bebas .
Variabel independen disebut juga variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang
positif maupun negatif bagi variabel terikat lainnya. Dalam hal ini variabel independen adalah biaya kualitas dan selanjutnya disebut “X”, dimana komponen
biaya kualitas yaitu : Biaya Pencegahan dengan simbol X1.
Biaya Penilaian dengan simbol X2. Biaya Kegagalan Internal dengan simbol X3.
Biaya Kegagalan Eksternal dengan simbol X4. b. Variabel dependen terikat.
Variabel dependen disebut juga variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Jadi variabel terikat adalah konsekuensi dari
varibel bebas. Dalam hal ini, variabel terikat adalah tingkat pertumbuhan penjualan yang selanjutnya disebut ”Y” .
Universitas Sumatera Utara
48 2. Defenisi Operasional Variabel
Biaya kualitas adalah segala pengeluaran yang mendukung perbaikan kualitas produk atau merupakan biaya yang timbul apabila produk tingkat dapat memenuhi
kepuasan pelanggan atau terjadi pada waktu proses produksi sedang berjalan. Biaya kualitas terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal, dan biaya kegagalan eksternal. Perhitungan biaya kualitas ini merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang tercakup dalam biaya kualitas yaitu biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, serta biaya kegagalan eksternal.
Tingkat pertumbuhan penjualan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan
industri yang dihitung dari nilai penjualan. “Semakin tinggi pendapatan perusahaan atas penjualan maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri” Sartono, 2001 : 33.
Rumus pertumbuhan penjualan menurut HorneMachowicz 2005: 285,
g =
100 1
x S
S S
−
Keterangan : g
: Growth Sales Rate tingkat pertumbuhan penjualan. S1
: Total Current Sales jumlah penjualan selama periode berjalan. S0
: Total Sales for Last Period jumlah penjualan untuk periode dasar.
Universitas Sumatera Utara
49
D. Lokasi dan Waktu Penelitian