90 adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai
berikut: 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Tabel 4.12 diatas memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,889.
Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif.
3. Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang
Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.12 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .585
a
.342 .244 1.1000447488E0
1.889 a. Predictors: Constant, LN_Biaya Kegagalan Eksternal, LN_Biaya Kegagalan Internal,
LN_Biaya pencegahan, LN_Biaya Penilaian b. Dependent Variable: LN_Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Universitas Sumatera Utara
91
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap tingkat pertumbuhan
penjualan. Hasil regresi dapat dilihat pada.
Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai beikut:
Y = 18,212 – 0,302 X
1
– 0,317 X
2
- 0,442 X
3
- 0,040 X
4
+ e
Tabel 4.13 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
18.212 14.466
1.259 .219
LN_Biaya pencegahan
-.302 .411
-.141 -.735
.469 .661
1.512 LN_Biaya Penilaian
-.317 .611
-.108 -.518
.608 .564
1.773 LN_Biaya
Kegagalan Internal -.442
.291 -.277 -1.521
.140 .733
1.365 LN_Biaya
Kegagalan Eksternal
-.040 .330
-.277 -1.339 .192
.570 1.755
a. Dependent Variable: LN_Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Universitas Sumatera Utara
92 Keterangan :
1 Konstanta sebesar 18,212 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen maka tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 18,212.
2 b
1
sebesar – 0,302 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya pencegahan sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan penjualan
sebesar – 0,302 dengan asumsi variabel lain tetap. 3 B
2
sebesar – 0,317 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 pada biaya penilaian akan menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan penjualan
sebesar – 0,317 dengan asumsi variabel lain tetap. 4 B
3
sebesar – 0,442 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya kegagalan internal sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan
penjualan sebesar – 0,442 dengan asumsi variabel lain tetap 5 B
4
sebesar - 0,040 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya kegagalan eksternal sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan
penjualan sebesar - 0,040 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Pengujian Hipotesis