Pengujian Hipotesis Analisis Hasil Penelitian

92 Keterangan : 1 Konstanta sebesar 18,212 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen maka tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 18,212. 2 b 1 sebesar – 0,302 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya pencegahan sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar – 0,302 dengan asumsi variabel lain tetap. 3 B 2 sebesar – 0,317 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 pada biaya penilaian akan menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar – 0,317 dengan asumsi variabel lain tetap. 4 B 3 sebesar – 0,442 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya kegagalan internal sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar – 0,442 dengan asumsi variabel lain tetap 5 B 4 sebesar - 0,040 menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya kegagalan eksternal sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar - 0,040 dengan asumsi variabel lain tetap.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji F F Test

Untuk melihat pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat pertumbuhan penjualan secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 93 Tabel 4.14 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 16.969 4 4.242 3.506 .020 a Residual 32.673 27 1.210 Total 49.641 31 a. Predictors: Constant, LN_Biaya Kegagalan Eksternal, LN_Biaya Kegagalan Internal, LN_Biaya pencegahan, LN_Biaya Penilaian b. Dependent Variable: LN_Tingkat Pertumbuhan Penjualan Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari uji ANOVA atau F test pada tabel 4.13 diatas, diperoleh F hitung sebesar 3,506 dengan tingkat signifikansi 0,020, karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,050 maka model regresi dapat digunakan memprediksi tingkat pertumbuhan penjualan atau dapat dikatakan bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan.

b.Uji t t Test

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 94 Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dengan tingkat signifikan α = 5 dan derajat kebebasan df = n – k, diketahui bahwa nilai t tabel = 2,04224. Sedangkan berdasarkan tabel 4.15 diatas diketahui untuk variabel biaya pencegahan sebesar nilai t hitung = - 0,735 dengan nilai signifikan 0,469 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya pencegahan tidak berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan. Tabel diatas juga menunjukkan besarnya t hitung untuk variabel biaya penilaian sebesar -0.518. Signifikansi 0,608 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,608 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya penilaian tidak berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan. Kemudian besarnya t hitung untuk variabel biaya kegagalan internal sebesar - 1,521. Signifikansi 0,140 Tabel 4.15 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 18.212 14.466 1.259 .219 LN_Biaya pencegahan -.302 .411 -.141 -.735 .469 .661 1.512 LN_Biaya Penilaian -.317 .611 -.108 -.518 .608 .564 1.773 LN_Biaya Kegagalan Internal -.442 .291 -.277 -1.521 .140 .733 1.365 LN_Biaya Kegagalan Eksternal -.040 .330 -.277 -1.339 .192 .570 1.755 a. Dependent Variable: LN_Tingkat Pertumbuhan Penjualan Universitas Sumatera Utara 95 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,140 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya kegagalan internal tidak berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan. Selain itu juga menunjukkan besarnya t hitung untuk variabel biaya kegagalan eksternal adalah sebesar 1,339. Signifikansi 0,192 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,192 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan.

c. Adjusted R

2 Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan biaya pencegahan X 1 , biaya penilaian X 2 , biaya kegagalan Internal X 3 , dan biaya kegagalan eksternal X 4 dalam menerangkan tingkat pertumbuhan penjualan Y. “Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model” Ghozali, 2005. Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Tabel 4.16 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .585 a .342 .244 1.1000447488E0 1.889 a. Predictors: Constant, LN_Biaya Kegagalan Eksternal, LN_Biaya Kegagalan Internal, LN_Biaya pencegahan, LN_Biaya Penilaian b. Dependent Variable: LN_Tingkat Pertumbuhan Penjualan Universitas Sumatera Utara 96 Pada tabel 4.15 model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,585 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Tingkat Pertumbuhan Penjualan dengan variabel independen biaya kualitas biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal cukup kuat karena berada diatas 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,244 dengan Standar Error of Estimate SEE adalah 1,1000447488. Hal ini berarti 24,4 variasi atau perubahan dalam Tingkat Pertumbuhan Penjualan dapat dijelaskan oleh variasi dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, sedangkan sisanya 75,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian