BAB II URAIAN TEORITIS PENGEMBANAN FASILITAS HOTEL
2.1 Pengertian dan Perencanaan dalam Penyelengaraan Pengembangan Fasilitas Hotel
2.1.1 Pengertian perencanaan dalam penyelenggaraan hotel
Manajemen penyelenggaraan hotel adalah kegiatan menyelenggarakan usaha hotel berdasarkan konsep-konsep dan fungsi-fungsi manajemen. Tujuan utama dari
penyelenggaraan usaha hotel adalah untuk memperoleh keuntungan yang wajar dan oleh karena itu manajemen penyelenggaraan usaha hotel bertujuan untuk :
a. Mendayagunakan semua potensi dan sumber daya masnusia yang dimiliki untuk
dijadikan komponen-komponen usaha yang saling terintegrasi sehingga menjadi bentuk usaha jasa hotel yang result oriented.
b. Mengelola jasa-jasa hotel sehingga berhasil memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi seluruh tamu hotel. c.
Melalui pengusahaan hotel dapat mengumpulkan pendapatannya sehingga mencapai target serta sasaran yang telah ditentukan.
d. Menjaga kekayaan hotel agar dapat difungsikan sebagaimana mestinya sehingga
pengusahaan hotel dapat dipelihara kelangsungannya secara berkesinambungan. Di dalam usaha hotel, perencanaan merupakan salah satu fungsi utama sehingga
perlu diperhatikan dan diimplementasikan di seluruh level manajemen, baik itu manajemen puncak top managementgeneral manager, resident managerhotel manager, pada level
manajemen madya, pada level manajemen pelaksana basic managementsupervisor. Kata kunci untuk mencapai keberhasilan dalam menyelenggarakan semua kegiatan pada hotel
Universitas Sumatera Utara
adalah keterampilan menyusun perencanaan. Jadi perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaan suatu usaha hotel dalam berbagai hal, dan merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha hotel. Perencanaan adalah fungsi utama dan utama dalam manajemen. Fungsi-fungsi
lainnya seperti organizing, actuating, controlling, dan sebagainya, agar dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya harus direncanakan sebelumnya. Perencanaan
planning pada dasarnya meliputi tiga unsur yang saling terintegrasi yaitu ide gagasan, materi atau benda serta manusia atau tenaga kerja. Planning dapat diartikan sebagai
perkiraan rasional berdasarkan fakta-fakta dan perkiraan yang mendekati realitas, sebagai persiapan untuk tindakan-tindakan kemudian. Oleh sebab itu, di dalam suatu perencanaan
selalu terdapat : a.
Tujuan, yaitu adanya perkiraan rasional terhadap beberapa alternatif. b.
Fakta-fakta, diperoleh melalui informasi dengan pengumpulan data yang berkaitan serta menunjang tujuan.
c. Gerak upaya menuju tujuan, yang bersangkutan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan. Suatu perencanaan yang baik harus bersifat rasional, oleh karena itu harus dibuat
berdasarkan pemikiran serta perhitungan yang masuk akal. Jadi bukan merupahkan hasil khayalan dan rekayasa pemikiran yang tidak logis. Selain dari sifat rasional tersebut, suatu
perencanaan harus pula bersifat fleksibel, yang berarti memiliki kesesuaian dengan keadaaan bagaimanapun. Selalu dapat diterapkan pada waktu, tempat, dan keadaan yang
bagaimanapun juga. Sifat perencanaan yang juga amat penting untuk diperhatikan adalah berkesinambungan atau kontinitasnya. Perencanaan tidak dibuat hanya sekali di dalam
suatu kegiatan operasional. Penyusunan renana berikutnya harus dibuat sebagai kelanjutan
Universitas Sumatera Utara
dari rencana sebelumnya dengan memperhatian kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada rencana yang sudah dilaksanakan. Tindakan perbaikan dapat dilakukan dalam rencana
berikut. Perencanaan dapat digolongkan berdasarkan 5 W + 1 H. Untuk menyusun suatu
perencanaan yang baik banyak dapat dilakukan. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan enam pertanyaan yang dirumuskan oleh Rudyard kipling sebagai berikut:
a. what : tentukan strategi apa yang akan dicapai
b. why : alasan mengapa rencana tersebut harus dibuat
c. when : tentukan di mana rencana itu akan dilaksanakan
d. where : tentukan kapan rencana itu akan dilaksanakan
e. who : siapa yang akan melaksanakannya
f. how : bagaimana rencana tersebut akan dilaksanakan
Perencanaan pengorganisasian di dalam penyelenggaraan hotel yang bertujuan untuk mencapai hasil yang ditentukan dapat dipandang.
a. Rencana mengumpulkan orang-orang untuk tergabung secara formal dalam suatu
persekutuan yang disebut organisasi hotel untuk dapat melaksanakan tugas- tugasnya memberikan pelayanan yang memuaskan para pengguna jasa hotel.
b. Merencanakan organisasi hotel menjadi wadah dan rangka tugas frame-work
dimana kegiatan operasional dilakukan. Sebagai wadah, organisasi hotel secara relatif bersifat statis dalam pengertian untuk memberikan kepastian. Adanya
kepastian dan ketentuan tentang kerja sama, tugas-tugas, tanggung jawab secara individu maupun kelompok merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan
operasional hotel.
Universitas Sumatera Utara
c. Merencanakan organisasi hotel sebagai proses kegiatan manajemen hotel, yang
memiliki sifat dinamis, hidup, berkembang, serta berubah-ubah.
2.1.2 Perencanaan pengembangan fasilitas hotel