Status Pekerjaan Pengetahuan TINJAUAN PUSTAKA

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ermarini 2013, adanya hubungan bermakna antara umur dengan pemanfaatan layanan VCT dengan umur ≥ 30 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Safitri 2012 yang menyatakan bahwa semakin tua umur seseorang maka kecenderungan untuk melakukan pemeriksaan juga semakin besar. Di Afrika, HIV menyerang 25 – 40 orang dewasa dan lebih dari 10 disebagian besar negara Afrika lainnya, kecuali Afrika Utara Mandal, 2008. Salah satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas adalah dampak pada indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan menurunkan angka harapan hidup. Hal ini disebabkan semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi nasional dan perkembangan sosial menjadi semakin kecil dan kurang dapat diandalkan Roza, 2013. Berdasarkan WHO dan UNAIDS 2006, estimasi global kasus HIVAIDS sampai dengan tahun 2006, jumlah orang hidup dengan HIV pada kelompok umur 15-49 tahun dewasa sebesar 37,2 juta.

2.7. Status Pekerjaan

Bekerja adalah salah satu upaya untuk mendapatkan pamasukan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan. Tingkat kesejahteraan yang baik dapat meningkatkan akses seseorang ke layanan kesehatan untuk menjaga status kesehatannya agar tetap baik Indriyani, 2012. Menurut penelitian Khairrurahmi 2009, yang menyebutkan bahwa status pekerjaan memiliki hubungan dengan pemanfaatan klinik VCT. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Su-Rin Shin et al 2005, mayoritas pengunjung klinik VCT berstatus sebagai pekerja, dan sangat sedikit sekali yang berstatus sebagai pengangguran. Pekerjaan membuat seseorang sering berpindah tempat. Selain itu, dampak dari perpindahan penduduk ini dalam hal penyebaran penyakit menular tampak sangat jelas. penyakit menular dapat menyebar melalui hubungan antar manusia. oleh karena itu, jika manusia yang telah terjangkit pindah, maka mereka kemungkinan besar akan menyebarkan penyakit tersebut. Dalam perpindahan penduduk, tidak ada yang lebih penting dari perilaku para pendatang. Hal ini merupakan kombinasi dari perpindahan penduduk dengan perilaku yang beresiko tinggi yang merupakan persoalan utama. Kelompok yang paling beresiko bukanlah hanya pendatang yang telah teridentifikasi secara konvensional, tapi juga pendatang non permanen. Mobilitas dapat membuat seseorang masuk ke dalam situasi yang beresiko tinggi Roza, 2013.

2.8. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2007. Sedangkan menurut WHO 1984 dalam Notoatmodjo 2005 bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku karena adanya 4 alasan pokok yaitu pemikiran dan perasaan, acuan dan referensi dari seseorang, sumber daya, dan sosio budaya. Bentuk dari pemikiran dan perasaan salah satunya adalah pengetahuan. Seseorang akan berperilaku didasarkan beberapa pertimbangan yang diperoleh dari tingkat pengetahuannya. Dalam penelitian Sumarlin 2013, yang menyatakan ada pengaruh pengetahuan terhadap perubahan perilaku pada pasien HIVAIDS. Pengetahuan baik lebih besar kemungkinan untuk melakukan perubahan perilaku dengan persentase 65,7 dan berpengetahuan rendah 13,2. Didukung pula dengan penjelasan menurut Notoatmodjo 2007 bahwa pengetahuan merupakan strategi perubahan perilaku yang penting untuk menimbulkan kesadaran dan akhirnya berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan teori adaptasi, apabila seseorang memiliki tingkat pengetahuan yang baik setidaknya dapat mendorong untuk mempunyai sikap dan perilaku yang baik pula. Menurut Maslow 1984 dalam Cicio 2006 juga menyatakan bahwa individu lebih menyukai sesuatu yang dikenal atau diketahuinya terlebih dahulu dari pada yang belum ia kenal atau diketahuinya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cicio 2006 hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan yang ditelitinya tidak memanfaatkan layanan VCT dikarenakan mereka tidak tahu apa itu VCT dan untuk apa layanan VCT. Sehingga disimpulkan ketertarikan seseorang terhadap layanan VCT dilatarbelakangi oleh pengetahuan seseorang tentang layanan VCT.

2.9. KERANGKA TEORI

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Memanfaatkan Pelayanan Rujukan Ibu Hamil...

0 26 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 17

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Kawasan Resosialisasi Argorejo Kota Semarang)

0 0 61

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU HAMIL DAN POTENSI HAMBATAN TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) HIVAIDS (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol Kota Semarang)

0 0 65

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT IBU HAMIL UNTUK MEMANFAATKAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING DAN TESTING) DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIVAIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEDONG TENGEN WILAYAHKOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL UNTUK MEMANFAATKAN LAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2017 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL UNTUK MEMA

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) HIVAIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING)

0 0 11