BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Analisis Univariat
Analisis  Univariat  pada  penelitian  ini  dilakukan  untuk  memberikan gambaran  distribusi  frekuensi  dari  tiap  variabel  yang  diteliti  baik  dependen
maupun independen.
5.1.1. Gambaran Umur Ibu Hamil
Variabel umur ibu hamil dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua,  yaitu  dewasa  muda  dan  dewasa.  Seorang  ibu  hamil  dimasukkan  ke
dalam kategori dewasa muda apabila umur ibu hamil ≤ 24 tahun. Sedangkan
masuk dalam katagori dewasa apabila umur ibu hamil   24 tahun. Distribusi frekuensi variabel umur ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Ciputat Tahun 2014
Umur N
Dewasa muda 2
21 27.6
Dewasa  24 55
72.4
Total 76
100
Berdasarkan  umur  responden  bervariasi  dari  umur  terendah  18 tahun dan tertinggi 44 tahun. Jika dilihat dari tabel 5.1.  diketahui dari 76
sampel yang diteliti terlihat 72,4 ibu hamil yang berusia dewasa. Hal ini
menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  ibu  hamil  di  Wilayah  Kerja Puskesmas Ciputat berusia di atas 24 tahun.
5.1.2. Gambaran Pendidikan Ibu Hamil
Terlihat  pendidikan  tertinggi  ibu  hamil  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas Ciputat  adalah  tingkat  SMA  dan  pendidikan  terendah  yaitu  SD.Variabel
pendidikan  dalam  penelitian  ini  dikategorikan  menjadi  dua,  yaitu  pendidikan rendah  dan  tinggi.  Seorang  ibu  hamil  dimasukkan  ke  dalam  kategori
pendidikan  rendah  apabila  ibu  hamil  berpendidikan  ≤  SMPSederajat. Sedangkan  ibu  hamil  masuk  dalam  katagori  pendidikan  tinggi  apabila  ibu
hami l berpendidikan ≥ SMA. Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil dapat
dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Pendidikan
N
Rendah 25
32.9 Tinggi
51 67.1
Total 76
100
Berdasarkan tabel 5.2. dari 76 sampel yang diteliti terlihat 67,1 ibu hamil berpendidikan tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu  hamil  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas  Ciputat  berpendidikan  tinggi  yaitu SMA.
5.1.3. Gambaran Status Pekerjaan Ibu Hamil
Berdasarkan status pekerjaan responden terlihat bahwa sebagian besar ibu  hamil  berstatus  sebagai  Ibu  Rumah  Tangga.  Variabel  status  pekerjaan
dalam  penelitian  ini  dikategorikan  menjadi  dua  yaitu  tidak  bekerja  dan bekerja.  Distribusi  frekuensi  status  pekerjaan  ibu  hamil  dapat  dilihat  pada
tabel 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Status Pekerjaan
N
Tidak bekerja 59
77.6 Bekerja
17 22.4
Total 76
100
Berdasarkan  tabel  5.3.  terlihat  bahwa  sebagian  besar  ibu  hamil  tidak bekerja.  Dari  76  sampel  yang  diteliti  terdapat  77,6  ibu  hamil  yang  tidak
bekerja. Artinya sebagian besar ibu hamil berstatus sebagai ibu rumah tangga.
5.1.4. Gambaran Pengetahuan VCT Ibu Hamil
Variabel  pengetahuan  VCT  ibu  hamil  dalam  penelitian  ini dikategorikan  dalam  pengetahuan  kurang  dan  pengetahuan  baik  yang  dinilai
berdasarkan  soal  yang  diberikan  pada  responden.  Terdapat  10  soal  yang  tiap soalnya bernilai 10 poin. Cut of point untuk pengetahuan VCT terdiri dari dua
kelompok,  yaitu  pengetahuan  tentang  VCT  kurang  dan  pengetahuan  tentang VCT baik. Responden yang dapat menjawab dengan benar soal lebih dari lima,
atau  mendapatkan  nilai  ≥  60  maka  masuk  ke  dalam  kategori  memiliki pengetahuan  yang  baik,  dan  responden  yang  hanya  dapat  menjawab  kurang
dari lima soal dengan benar, atau mendapatkan nilai  60 maka akan masuk ke
dalam kategori memiliki pengetahuan kurang. Distribusi frekuensi pengetahuan VCT ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan VCT Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Pengetahuan VCT
N
Kurang 70
92.1 Baik
6 7.9
Total 76
100
Berdasarkan  tabel  5.4.  diketahui  bahwa  sebagian  besar  ibu  hamil memiliki  pengetahuan  kurang  tentang  VCT.  Dari  76  sampel  yang  diteliti
terlihat  7,9  ibu  hamil  yang  berpengetahuan  baik  tentang  VCT.  artinya Sebagian  besar  responden  berpengetahuan  rendah  tentang  VCT  dalam  hal
manfaat  VCT,  layanan  apa  saja  yang  diberikan  dari  layanan  VCT,  tahapan –
tahapan yang seharusnya dilakukan pasien dalam mengikuti layanan VCT, dan materi apa yang diberikan dilayanan konseling VCT.
5.1.5. Gambaran Sikap Ibu Hamil
Variabel  sikap  ibu  hamil  terhadap  VCT  dalam  penelitian  ini dikategorikan  menjadi  dua  yaitu  sikap  negatif  dan  sikap  positif.  Ibu  hamil
dimasukkan  kedalam  kategori  sikap  negatif  apabila  skor  sikap    median
sedangkan ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap VCT apabila skor sikap  ≥  median.  Distribusi  frekuensi  sikap  ibu  hamil  terhadap  VCT  dapat
dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Terhadap VCT
di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Sikap
N
Negatif 25
32.9 Positif
51 67.1
Total 76
100
Berdasarkan  tabel  5.5.  terlihat  bahwa  sebagian  besar  ibu  hamil memiliki  sikap  positif  terhadap  layanan  VCT.  Dari  76  sampel  yang  diteliti
terlihat  67,1  ibu  hamil  memiliki  sikap  positif  terhadap  VCT.  Artinya sebagian  besar  responden  sudah  memiliki  sikap  positif  bahwa  layanan  VCT
bermanfaat  untuk  mengetahui  status  HIV  pada  dirinya  untuk  mencegah penularan kepada anak yang dikandungnya.
5.1.6. Gambaran Norma Subyektif Ibu Hamil
Variabel  norma  subyektif dalam penelitian  ini dikategorikan  menjadi dua,  yaitu  dorongan  lemah  dan  dorongan  kuat.  Ibu  hamil  dimasukkan  ke
dalam  kategori  dorongan  lemah  apabila  skor  norma  subyektif  dengan dorongan lemah
median sedangkan apabila skor ≥ median termasuk dalam kategori norma subyektif memiliki dorongan kuat. Distribusi frekuensi norma
subyektif ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Norma Subyektif Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Norma subyektif
N
Dorongan lemah 36
47.4 Dorongan kuat
40 52.6
Total 76
100
Berdasarkan  tabel  5.6.  terlihat  bahwa  ibu  hamil  yang  memiliki dorongan lemah dan dorongan kuat masih terlihat berimbang. Dari 76 sampel
yang diteliti terlihat 52,6 ibu hamil  yang memiliki norma subyektif dengan dorongan  kuat.  Artinya  responden  memiliki  norma  subyektif  berimbang
terhadap  pandangan –  pandangan  orang  terdekat  mengenai  VCT  memberi
pengaruh pada keputusannya untuk memanfaatkan layanan VCT.
5.1.7. Gambaran Persepsi Kontrol Diri Ibu Hamil
Variabel  persepsi  kontrol  diri  dalam  penelitian  ini  dikategorikan  ke dalam  dua  kategori,  yaitu  kategori  persepsi  lemah  dan  persepsi  kuat.  Ibu
hamil  yang  memiliki  persepsi  lemah  apabila  skor  nilai    median  sedangkan ibu hamil yang dimasukkan ke dalam kategori persepsi kuat apabila skor nilai
≥  median. Distribusi  frekuensi persepsi kontrol diri dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Persepsi Kontrol Diri Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Persepsi Kontrol Diri
N
Lemah 32
42.1 Kuat
44 57.9
Total 76
100
Berdasarkan  tabel  diatas,  terlihat  bahwa  dari  76  sampel  ibu  hamil terlihat  bahwa  57,9  ibu  hamil  memiliki  persepsi  kontrol  diri  kuat.  Artinya
sebagian responden merasa dirinya mampu untuk memanfaatkan layanan VCT dan  sebaliknya  sebagian  responden  merasa  dirinya  memiliki  hambatan  untuk
memanfaatkan  layanan  VCT.  Dalam  hal  ini  hambatan  itu  bisa  berupa  takut akan stigma masyarakat tentang HIV dan ODHA.
5.1.8. Gambaran Niat Ibu Hamil Ibu Hamil
Variabel  niat  ibu  hamil  untuk  memanfaatkan  layanan  VCT  dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam dua kategori yaitu, ibu hamil yang tidak
punya  niat  dan  ibu  hamil  yang  punya  niat.  Cut  of  poin  untuk  niat  ibu  hamil memiliki dua kelompok, yaitu ibu hamil yang tidak berniat dan ibu hamil yang
berniat.  Seorang  ibu  hamil  yang  dimasukkan  ke  dalam  kategori  tidak  punya niat  apabila  skor    2  sedan
gkan  ibu  hamil  dengan  skor  ≥  2  dimasukkan  ke dalam kategori berniat. Distribusi frekuensi niat ibu hamil untuk memanfaatkan
layanan VCT dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Niat Ibu Hamil Untuk Memanfaatkan Layanan
VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tahun 2014 Niat Ibu Hamil Untuk
Memanfaatkan Layanan VCT N
Tidak Berniat
38 50.0
Berniat 38
50.0
Total 76
100
Berdasarkan tabel 5.8. terlihat bahwa   ibu hamil  yang mempunyai niat untuk  memanfaatkan  layanan  VCT  berimbang  antara  ibu  hamil  yang  tidak
berniat  dengan    ibu  hamil  yang  berniat.  Dari  76  sampel  yang  diteliti  terlihat 50,0 ibu hamil mempunyai niat untuk memanfaatkan layanan VCT. Semakin
kuatnya  dorongan  dari  orang – orang terdekat responden  maka semakin kuat
persepsi  kontrol  diri  responden  sehingga  mereka  merasa  mampu  untuk melakukan  layanan  VCT.  Artinya  untuk  mencapai  hal  tersebut  didukung
dengan  pengetahuan  baik  responden  terhadap  layanan  VCT  maka  semakin besar niat ibu hamil untuk memanfaatkan layanan VCT.
5.2. Analisis Bivariat