Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

13 6. Fungsi Diagnotis The Diagnostic Function Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika siswa menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui proses eksplorasi. Selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki kelemahan tersebut dan mengembangkan sendiri kekuatan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi diagnosis kurikulum dan akan membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal. 8

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

Mulyasa menyatakan bahwa KTSP adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP ditandatangani pada 23 Mei 2006 dan diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 20062007. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. 9 KTSP diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP berlaku pada jenjang pendidikan dasar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dan menengah Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan dan disusun oleh 8 Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Aplikasi KTSP di Sekolah, Jogjakarta, Bening, 2010. Hal 36 - 38 9 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009. Hal 19 14 satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat : kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Standar kompetensi lulusan SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejurusannya. 15 Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006. Penyusunan KTSP SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru. konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, dan di supervisi oleh kabupatenkota dan provinsi yang bertanggung jawab dibidang pendidikan. 10 Landasan KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan No. 23. 11 Acuan operasional penyusunan KTSP : 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan setiap mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. 10 Sutiah dan Sugeng Listyo Prabowo, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Madrasah, Jakarta, Rajawali Pers, 2008, hal 3 11 Masnur Muchlis, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2007, hal 1 16 2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual dan emosional peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. 3. Perkembangan potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah. 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional. 5. Tuntutan dunia kerja. Kurikulum harus memuatkecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7. Agama. Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah. 17 8. Dinamika Perkembangan Global. Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan hidup berdampingan dengan bangsa lain. 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. 11. Kesetaraan jender. Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender. 12. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan. 12 Ciri-ciri penting KTSP : 1. KTSP menganut prinsip fleksibilitas, yaitu sekolah diberi kebebasan menambah 4 jam pelajaran tambahan per minggu, yang bisa diisi dengan apa saja baik yang wajib atau muatan lokal. 2. KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni kebergantungan pada birokrat. 12 http:lecgarut.wordpress.com20071210acuan-operasional-penyusunan-tingkat- satuan -pendidikan 18 3. Guru kreatif dan siswa aktif. 4. KTSP menganut prinsip diversifikasi, artinya dalam kurikulum ini standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dibuat BSNP itu dijabarkan dengan memasukkan muatan lokal, yakni lokal provinsi, lokal kabupatenkota, dan lokal sekolah. 5. KTSP sejalan dengan konsep desentralisasi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah school-based management. 6. KTSP tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni. 7. KTSP beragam dan terpadu. 13 Teknik penilaian dalam KTSP : penilaian tertulis, penilaian penampilan missal : penampilan dalam praktek pidato, praktek olahraga, dan lain-lain, tugas dan proyek, penilaian produk penilaian hasil kerja siswa yang menitikberatkan pada keterampilan dan hasil akhir.

3. Penerapan KTSP