Hubungan Akuntansi Dengan Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

administrasi kredit mencatat pada register putusan kredit. Fungsi administrasi kredit menerima paket putusan kredit dari pimpinan cabang selanjutnya menyiapkan surat penolakan atau surat penawaran putusan kredit yang akan ditujukan kepada calon debitur.

D. Hubungan Akuntansi Dengan Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan tentang suatu entitas ekonomi yang akan dipergunakan sebagai media pertanggungjawaban baik kepada pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan untuk menetapkan berbagai kebijakan yang berhubungan erat dengan kegiatan operasional perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat bagi pihak yang berkompeten di luar perusahaan seperti pemegang saham, pemerintah, investor, kantor pajak, dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan akan hal itu. Dalam kaitannya dengan perkreditan, sebelum pengambilan keputusan untuk menolak atau menyetujui suatu permohonan kredit oleh pejabat yang berwewenang, pihak bank akan mengadakan suatu analisis terhadap calon debitur untuk mengetahui apakah calon debitur akan menerima kredit mampu mengembalikan hutang pokoknya ditambah dengan bunga pinjaman beserta kewajiban lainnya, apakah agunan yang dijaminkan kepada pihak bank telah memenuhi syarat yuridis dan sanggup mengcover apabila terjadinya kemacetan, apakah kredit yang diberikan itu cukup aman dan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang terutang dalam permohonan kredit, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis pemberian kredit yaitu aspek keuangan, yang bertujuan untuk mengetahui posisi dan keadaan keuangan calon debitur, baik pada saat sekarang maupun prospek keuangan debitur untuk masa yang akan datang apakah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemegang otoritas dan pembuat kebijakan. Informasi ini dapat diperoleh melalui penganalisisan aspek keuangan calon debitur yang terdiri dari : 1. laporan keuangan : neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan pada laporan keuangan, 2. rencana volume produksi dan target penjualan yang akan dicapai serta biaya-biaya akomodasi, 3. rencana pemasaran dari hasil produksi usaha debitur, 4. rencana kegiatan usaha debitur di depan baik investasi maupun perluasan kegiatan usaha dengan jumlah kebutuhan dana, 5. dan unsur-unsur lain yang dianggap perlu. Laporan keuangan calon debitur adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang suatu entitas ekonomi yang akan dipergunakan sebagai media pertanggungjawaban dan salah satu dasar pengambilan keputusan yang tepat bagi pihak yang berkompeten di luar perusahaan, termasuk pihak bank dalam hal ini yang akan mencairkan kredit. Laporan keuangan terdiri dari : a. Neraca merupakan suatu entitas perusahaan yang berisikan tentang harta, kewajiban, dan ekuitas ataupun modal dari pemilik usaha tersebut. Posisi harta dan kewajiban perusahaan. Bank dapat menghitung seberapa besar Universitas Sumatera Utara perbandingan antara harta dan kewajiban current rasio yang dimiliki oleh perusahaan debitur, sebab perbandingan ini menunjukkan tingkat keamanan margin of safety bagi kreditor untuk melihat kemampuan perusahaan calon debitur dalam membayar kewajibannya. Sudah tentu dengan diketahuinya perbandingan ini oleh bank, maka bank dapat memprediksikan ke depan tentang hal apa perlu dilakukan apabila kelak perusahaan yang dibiayai dengan kredit ini mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kewajibannya, apakah memungkinkan harta ini dapat mengcover seluruh nilai kredit yang telah diberikan. b. Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisikan tentang penghasilan utama, pendapatan lain-lain dari kegiatan usaha calon debitur dan biaya operasional serta biaya lain-lain yang berhubunan dengan kegiatan usaha calon debitur. Hasil akhirnya akan menunjukkan laba atau rugi dari hasil kegiatan operasional perusahaan calon debitur. Dengan bank mengetahui apakah usaha calon debitur laba atau rugi maka pihak bank dapat mengambil kebijaksanaan secara tepat apakah berhak diberikan kredit atau tidak. Kalau diasumsikan bahwa perusahaan calon debitur menghasilkan laba, maka dengan ini bank bisa memperkirakan seberapa besar kredit yang wajar diberikan sesuai dengan kemampuan usaha debitur dengan menghasilkan laba. c. Laporan arus kas menunjukkan tentang sumber utama dan sumber lain penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan debitur, dan juga pihak bank akan mengetahui tentang kemampuan manajemen perusahaan Universitas Sumatera Utara debitur dalam mengelola keuangan perusahaan apakah terjadi pemborosan atau berjalan efisien. Sebab andaikan diberikan kredit bank dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa manajemen perusahaan debitur memiliki profesionalisme yang memadai dalam mengelola perusahaan tersebut sehingga kredit yang diberikan dapat dikembalikan dengan baik, tepat pada waktunya. d. Likuiditas menunjukkan tentang kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan dimaksud untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih, sekaligus pihak bank dapat memastikan bahwa perusahaan calon debitur tersebut dalam keadaan likwid. e. Solvabilitas menunjukkan tentang kemampuan perusahaan calon debitur untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis ini sangat penting bagi bank apabila suatu kelak perusahaan calon debitur mengalami kegagalan wanprestasi dalam mengembalikan pokok ditambah bunga kredit dari bank. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang- hutangnya kepada pihak kreditor. f. Rentabilitas atau profitability menunjukkan tentang kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas satu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam satu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut. Keuntungan yang besar yang termuat dalam laporan laba rugi perusahaan calon debitur tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut rendabel, tetapi bagi bank rentabilitas yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang besar. g. Stabilitas usaha calon debitur dimana merupakan yang diukur dapat mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutangnya ditambah denan beban bunga tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

E. Kerangka Konseptual