3. terhadap fasilitas kredit modal kerja secara selektif dapat diberikan fasilitas cerukan kredit over dreft. Fasilitas cerukan mengandung resiko
yang sama dengan fasilitas kredit, oleh karena itu pemberiannya harus didasarkan penilaian aspek-aspek kredit 5 “C”,
4. fasilitas kredit modal kerja dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang merupakan satu kesatuan yang artinya dimungkinkan seseorang pemohon
kredit mendapat fasilitas kredit modal kerja, Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara
umum antara yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan hanya terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta
persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Prosedur pemberian kredit modal kerja meliputi :
1. pengajuan permohonan kredit modal kerja, 2. analisis dan evaluasi kredit modal kerja,
3. negoisasi kredit modal kerja, 4. rekomendasi keputusan pemberian kredit modal kerja,
5. keputusan permohonan kredit modal kerja.
1. Pengajuan Permohonan Kredit Modal Kerja
Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank dimana calon debitur mengajukan permohonan kredit modal kerja secara tertulis. Yang perlu
diperhatikan dalam permohonan kredit modal kerja hendaknya yang berisi keterangan tentang :
a. riwayat calon debitur meliputi nama calon debitur, jenis bidang usaha, tempat kedudukan domisili meliputi : rumah, kantor dan
Universitas Sumatera Utara
toko, susunan pengurusan, perkembangan serta wilayah pemasaran produk,
b. tujuan permohonan kredit, jumlah kredit yang diinginkan, jenis kredit, objek yang dibiayai secara tegas menguraikan komponan
modal kerja yang diusulkan piutang usaha, persediaan, dan sebagainya serta jangka waktu kredit,
Persyaratan pengajuan kredit modal kerja : 1 calon debitur mempunyai usaha yang layak dibiayai,
2 calon debitur mengajukan surat permohonan kredit modal kerja, 3 terdapat identitas calon debitur meliputi copy bukti diri, copy surat
kewarganegaraan atau surat keterangan ganti nama, pas foto calon debitur, identitas calon debitur lainnya,
4 mempunyai identitas usaha sesuai bidang usahanya meliputi : akta pendirian perusahaan, copy bukti SIUP Surat Izin Usaha
Perdagangan, SITU Surat Izin Tempat Usaha, TDP Tanda Daftar Perusahaan, NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, SKU Surat
Keterangan Usaha, 5 bukti kepemilikan agunan,
6 laporan keuangan calon debitur.
2. Analisis dan Evaluasi Kredit Modal Kerja
Pada tahap awal Account Officer harus mencari data dan informasi antara lain melalui wawancara dengan calon debitur,
Universitas Sumatera Utara
kunjungan ke lokasi calon debitur secara on the spot, wawancara dengan pihak lain yang mengetahui karakter serta usaha calon debitur,
peyelidikan tentang tujuan penggunaan kredit modal kerja, kunjungan ke lokasi agunan calon debitur untuk mengetahui kebenarannya dan menilai
agunan, penilaian atas legalitas usaha dan sebagainya. Selanjutnya melakukan penilaian awal prescreening dengan
memperhatikan pasar sasaran yakni jenis udaha yang dilarang dibiayai, jenis usaha yang perlu dihindari, daftar kredit macet BI dan daftar hitam
BI. Analisa dan evaluasi yang dituangkan dalam formulir Penilaian Tingkat Resiko Kredit CRR untuk menetapkan klasifikasi warna kredit.
Klasifikasi warna kredit menghasilkan 3 kemungkinan warna kredit, yaitu putih, abu-abu dan hitam. Kategori Performing Loan kualitas
lancar dan dalam pengawasan khusus dengan klasifikasi warna kredit putih atau abu-abu. Apabila dari hasil penilaian awal tersebut ternyata
usaha calon debitur tidak termasuk dalam pasar sasaran yakni termasuk dalam jenis usaha yang dilarang untuk dibiayai, jenis usaha yang perlu
dihindari, termasuk dalam daftar kredit macet BI dan daftar hitam BI maka Account Officer dapat langsung menetapkan warna kreditnya ke
dalam klasifikasi warna hitam serta permohonan tersebut dapat langsung ditolak tanpa harus diadakan analisis dan evaluasi lebih lanjut, namun
tetap harus dicatat dalam Register SKPP Surat Keterangan Permohonan Pinjam.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip-prinsip Perkreditan
Menurut Abdullah 2005 : 92 prinsip perkreditan dikenal dengan konsep “5C” yaitu :
a. character watak, b. capacity kapasitas,
c. capital modal, d. condition kondisi,
e. collateral jaminan.
a. Character Analisis yang dilakukan terhadap pribadi nasabah secara individu
ataupun pengurus dari suatu badan usaha seperti : sifat-sifat pribadi, gaya hidup life style. Kebiasaan-kebiasaan dan kemauan serta niat
baik nasabah untuk memenuhi kewajiban kelak willingness to pay. Atau dengan kata lain bank melakukan penilaian untuk mengetahui
apakah pemohon kredit ada kemauan membayar hutang jika permohonannya terkabul dan kemungkinan atau profitabilitas dari
debitur secara jujur berusaha memenuhi kewajiban. b. Capacity
Analisis ini bertujuan mengukur tingkat kemampuan calon debitur dalam mengelola kredit yang diberikan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan : 1 Aspek manajemen
Aspek manajemen adalah kemampuan pengelolaan perusahaan, antara lain : kemampuan menetapkan visi dan misi dalam
berusaha, menterjemahkan visi dan misi dalam sasaran-sasaran
Universitas Sumatera Utara
spesifik, merumuskan strategi yang diperlukan untuk mencapai sasaran, menetapkan strategi secara efektif dan efisien serta
melakukan evaluasi dan pengendalian. 2 Analisis produksi
Analisis aspek produksi bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemohon untuk berproduksiberdagang secara
berkesinambungan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : a Bagaimana proses produksi, kapasitas mesin terpasang dan
terpakai, tahun buatan mesin dan peralatan kerja, tingkat teknologi, pengelolaan limbah, kualitas produksi serta
terjaminnya sumber energi. b Bagaimana pengadaan bahan baku, lokasi pabrik,
pengendalian persediaan serta analisis mengenai dampak lingkungan.
3 Aspek pemasaran Tujuan analisis terhadap aspek pemasaran adalah untuk menilai
kemampuan pemohon dalam memasarkan produknya. 4 Aspek personalia
Analisis aspek personalia bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dari sisi kuantitas maupun kualitas tenaga kerja yang
mendukung aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan memelihara hubungan baik antara tenaga kerja dengan
perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : jumlah
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja, organisasi kerja, tingkat keahlian manajer dan tenaga pelaksana serta gaya manajemen.
5 Aspek finansial Menurut Jusuf 2005 : 75 metode yang biasa digunakan pihak
bank account officer dalam menganalisis laporan keuangan calon debitur adalah :
a analisis perbandingan, b analisis rasio,
c analisis sumber-sumber dan penggunaan dana.
ad. a Analisis perbandingan Menurut Harahap 1999 : 227 :
Analisis perbandingan adalah metode analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan yang terdiri dari dua
periode atau lebih untuk menunjukkan kenaikan atau penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam
persentase atau perbandingan dalam bentuk angka atau rasio. Membandingkan laporan keuangan dapat dilakukan
dengan mempergunakan laporan keuangan dari satu perusahaan yang terdiri dari beberapa periode atau
membandingkan laporan keuangan dari beberapa perusahaan untuk tahun yang sama.
Jenis analisis yang dapat digunakan dalam membandingkan
laporan keuangan adalah analisis vertikal dan analisis horizontal. Analisis vertikal yaitu metode yang
menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk satu
periode tertentu dengan cara membandingkan pos yang satu
Universitas Sumatera Utara
dengan pos yang lainnya. Analisis horizontal yaitu membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih. ad. b Analisis rasio
Pihak bank memperhatikan secara cermat rasio keuangan usaha calon debitur selama minimal 2 dua periode
terakhir. Rasio keuangan yang perlu diperhatikan : Menurut Van Horne dan Wachowicz, Jr 2005 : 205 :
1 rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya maksimal satu tahun dengan sejumlah aktiva lancar yang dimiliki,
2 rasio aktivitas juga disebut sebagai rasio efisiensi atau perputaran, mengukur beberapa efektif perusahaan
menggunakan berbagai aktivanya, 3 rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas terdiri
dari dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang
menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Bersama-sama rasio-rasio ini akan
menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan,
4 rasio leverage utang keuangan dimana menilai dan sejauhmana kemampuan perusahaan dalam
menggunakan uang yang dipinjam, 5 rasio cakupan coverage ratio cakupan didesain untuk
menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan dengan kemampuannya untuk melayani atau
membayarnya.
1 Rasio Likuiditas
a Current Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban lancar. Semakin besar
Universitas Sumatera Utara
perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Rumusnya adalah :
100 x
pendek jangka
Kewajiban Lancar
Aktiva Ratio
Current =
b Quick RatioAcid Test Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid menutupi hutang lancar. Persediaan dianggap kurang likuid karena memerlukan waktu
untuk direalisasikan. Hasil perhitungan tersebut harus menghasilkan minimal 35 baru dapat dikatakan
perusahaan bekerja secara baik. Rumusnya adalah :
100 x
pendek jangka
Kewajiban Persediaan
Lancar Aktiva
Ratio Quick
− =
c Net Working Capital
Rasio ini digunakan untuk menghitung beberapa kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Jumlah
net working capital ini akan lebih berguna untuk kepentingan pengawasan intern di dalam suatu
perusahaan daripada digunakan sebagai angka
Universitas Sumatera Utara
perbandingan dengan perusahaan lain. Tidak jarang terjadi apabila perusahaan bermaksud untuk mencari
pinjaman jangka panjang, maka kreditur jumlah minimum net working capital yang harus tetap
dipertahankan. Hal ini digunakan untuk memaksa perusahaan agar tetap mempertahankan jumlah
operating liquidity pada tingkat tertentu serta untuk menjamin pinjaman yang dilakukan perusahaan.
Perbandingan net working capital dari tahun ke tahun juga bisa memberikan gambaran tentang jalannya
perusahaan. Jumlah net working capital yang semakin besar menunjukkan tingkat likuiditas yang semakin
tinggi pula. Rumusnya adalah :
s Liabilitie
Current Assets
Current Capital
Working Net
− =
2 Rasio Aktivitas
a Days of Receivable DOR Rasio ini menunjukkan periode yang diperlukan untuk
menagih piutang dagangnya sehingga menjadi kas. Semakin pendek periodenya maka semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
Rumusnya adalah : hari
x Kredit
Penjualan Dagang
g Piu
ceivable of
Days 360
tan Re
=
b Days of Inventory DOI Rasio ini menunjukkan periode perputaran persediaan
barang berada di gudang. Rumusnya adalah :
hari x
Penjualan Pokok
a H
Persediaan Inventory
of Days
360 arg
=
c Days of Payable DOP Rasio ini menunjukkan jangka waktu yang diperlukan
untuk membayar hutang dagang. Rumusnya adalah :
hari x
Penjualan Pokok
Hara Dagang
g Hu
Payable of
Days 360
tan =
3 Rasio Profitabilitas
a Net Profit Margin Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang
diperoleh dari bisnis setelah dikurangi dengan semua biaya dan pajak. Net profit margin pada periode
terakhir harus mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya baru dapat dikatakan
perusahaan bekerja secara baik.
Universitas Sumatera Utara
Rumusnya adalah : 100
arg Pr
x Penjualan
Bersih Laba
in M
ofit Net
=
b Return on Assets ROA Evaluasi terhadap return on assets dilakukan untuk
mengetahui efisiensi perusahaan dalam mengelola keseluruhan aktiva yang dimiliki berkaitan dengan
perolehan laba. Return on assets pada periode terakhir harus mengalami peningkatan dibandingkan dengan
periode sebelumnya baru dapat dikatakan perusahaan bekerja secara baik.
Rumusnya adalah : 100
Re x
Aktiva Total
Bersih Laba
Assets on
turn =
4 Rasio Leverage
a Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Hasil perhitungan tersebut harus menghasilkan
lebih kecil dari 100 baru dapat dikatakan perusahaan bekerja secara baik. Semakin kecil rasio ini semakin
baik. Untuk keamanan pihak luar terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang.
Universitas Sumatera Utara
Rumusnya adalah : 100
tan x
Sendiri Modal
g Hu
Total Ratio
Equity to
Debt Total
=
b Equity to Total Assets Rasio ini menunjukkan besarnya modal yang digunakan
untuk membiayai operasional perusahaan. Hasil perhitungan tersebut harus menghasilkan lebih besar
dari 35 baru dapat dikatakan perusahaan bekerja secara baik.
Rumusnya adalah : 100
x Aktiva
Total Sendiri
Modal Assets
Total to
Equity =
5 Rasio Cakupan Coverage Ratio
Rasio Cakupan Bunga Interest Coverage Ratio Rasio ini hanyalah rasio laba sebelum bunga dan pajak
untuk periode pelaporan tertentu dengan jumlah beban bunga untuk tiap periode.
Rumusnya adalah :
bunga Beban
EBIT Pajak
dan Bunga
Sebelum Laba
Ratio Coverage
Interest −
=
ad. c Analisis Sumber-sumber dan Penggunaan Dana Menurut Jopie Jusuf 2005 : 99 :
Analisis sumber dan penggunaan dana dimaksudkan untuk mengetahui darimana datangnya dan untuk apa dana itu
digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut
laporan sumber dan penggunaan dana.
Universitas Sumatera Utara
Laporan sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat penting artinya bagi bank dalam menilai permohonan
kredit yang diajukan kepadanya untuk mengetahui bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang
dimilikinya. Capacity menurut bank menilai pengalaman debitur dalam
menjalankan usahanya yang berhubungan dengan pendidikan, pengalaman berusaha, observasi perusahaan,
penyesuaian diri dengan perekonomian dan ketentuan perusahaan, bank melakukan ini untuk mengetahui apakah
debitur mampu mengelola dengan baik dana kredit yang akan diberikan.
c. Capital merupakan penilaian modal diukur dari posisi keuangan perusahaan secara umum. Penilaian terhadap permodalan tidak
hanya dilihat dari besar kecilnya modal tersebut melainkan juga bagaimana modal tersebut ditempatkan oleh pengusaha. Bank akan
menilai apakah pengaturan modal berjalan secara efektif sehingga kredit digunakan untuk membiayai kekurangan usaha debitur, selain
itu untuk mengetahui besar modal sendiri yang tertanam pada usahanya dan beberapa jumlah yang berasal dari pihak lain agar
tanggung jawab terhadap kredit dari bank proporsional.
Universitas Sumatera Utara
Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan usaha calon debitur untuk mendukung pembiayaan dengan modalnya sendiri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1 besar dan komposisi modal sebagaimana dicantumkan dalam
akte pendirian perusahaan dan perubahannya, 2 perkembangan profitabilitas usaha selama minimal dua periode
terakhir. Tinggi rendahnya profitabilitas mencerminkan tinggi rendahnya kemampuan modal sendiri dan laba,
3 angka Debt to Equity Ratio harus dianalisis lebih lanjut dengan melihat komposisi hutang yang ada, baik hutang jangka pendek
atau jangka panjang.
d. Condition of Economy Analisis ini bertujuan untuk melihat kondisi perekonomian secara
umum serta kondisi pada sektor usaha calon debitur. Keadaan perdagangan serta persaingan di lingkungan sektor usaha calon
debitur, sehingga kredit yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
Kondisi yang dipersyaratkan adalah bahwa kegiatan usaha debitur mampu mengikuti fluktuasi ekonomi baik dalam maupun luar negeri.
Jadi penilaian dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap prusahaan yang
bersangkutan dan perkembangan khusus dalam suatu ekonomi
Universitas Sumatera Utara
tertentu yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan debitur untuk memenuhi kewajiban.
e. Collateral Setiap pemberian kredit harus disertai dengan jaminan fisik yang
jumlah dan nilainya harus dapat menjamin jumlah kredit, bilamana terjadi suatu kemacetan nantinya. Jaminan kredit ini harus benar-
benar dapat dikuasai serta diyakini kebenaran status pemiliknya. Menurut Jusuf 2003 : 97 jaminan yang umumnya dapat diterima
oleh bank adalah : 1 uang tunai,
2 deposito berjangkasertifikat depositotabungangiro, 3 logam mulia,
4 bank garansi, 5 tanah dan bangunan,
6 kendaraan, 7 mesin-mesin dan peralatan,
8 kapal laut, 9 persediaan barang,
10 piutang dagang.
Collateral juga merupakan jaminan kredit mempertinggi tingkat keyakinan bank bahwa debitur dengan usaha mampu melunasi
kredit. Agunan merupakan jaminan tambahan jika bank menganggap aspek-aspek yang mendukung usaha debitur lemah. Jaminan berupa
harta benda milik debitur atau pihak lain yang menjamin yang diikat sebagai agunan atau tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian pemberian kredit berdasarkan prinsip “7P” yaitu : a. personality
Penilaian berdasarkan pada kepribadian debitur seperti riwayat hidup, sikap, emosi dan tindakan dalam menghadapi suatu masalah
serta hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian debitur, b. party
Mengklasifikasikan debitur ke dalam klasifikasi tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sehingga debitur dapat
digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda,
c. purpose Mencari data untuk mengetahui tujuan debitur dalam mengambil
kredit. Tujuan pengambilan kredit dapat beranekaragam, sebagai contoh modal kerja, investasi, konsumtif, produktif, dan sebagainya,
d. prospect Menilai usaha debitur di masa yang akan datang, apakah keuntungan
atau tidak hal ini dapat diketahui dari perkembangan usaha debitur masa lalu dan perkiraan masa mendatang dari laporan keuangan
perusahaan dalam laoran laba atau rugi, e. payment
Mengetahui cara pembayaran kembali kredit yang akan diberikan. Pihak kreditur akan menilai sumber apa saja yang diperoleh debitur
baik dari segi prospek, kelancaran penjualan dan pendapatan maupun
Universitas Sumatera Utara
sumber lain sehngga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktuserta jumlah,
f. profitability
Menganalisis kemampuan debitur dalam memperoleh laba. Tingkat profitabilitas diukur dari suatu periode ke periode lain, sama atau
semakin meningkat dan jika akan diberikan kredit maka profitabilitas usaha debitur akan menjadi lebih menguntungkan atau
tidak, g. protection
Tujuannya adalah menjaa agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan baik berupa jaminan barang atau asuransi.
3. Negoisasi Kredit Modal Kerja