Faktor Psikologi Faktor Kejenuhan terhadap Pelayanan Medis

informasi yang terkumpul akhirnya menyimpulkan bahwa berbagai ragam praktik modern refleksologi telah ada disemua kultur pengobatan kuno yang berasal dari cina. Nilai-nilai budaya yang dominan pada diri individu sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Selanjutnya, kepribadian tersebut akan menentukan pola dasar perilaku manusia, termasuk perilaku dalam hal memilih pengobatan Notoatmodjo, 2007.

2.4 Faktor Psikologi

Manusia merupakan makhluk bio-psiko-kultural-spiritual, dan unsur- unsur ini saling mempengaruhi. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang holistik dalam menghadapi individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan Maramis, 2006. Termasuk diantaranya melalui pendekatan psikologis yaitu segala sesuatu berkenaan dengan proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku Depdiknas, 2005. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dari aspek faktor psikologi umumnya klien memilih terapi alternatif pijat refleksi di Kota Medan sebesar 90 menyatakan mereka merasa nyaman setelah melakukan pijat refleksi dan selama pijat refleksi tidak ada keluhan yang dirasakan. Dalam hal ini, klien memperoleh kenyamanan pada saat berobat Zulkifli, 1999. Selain itu, Potter Perry 1997 berpendapat bahwa pemberian sentuhan akan memberikan aliran energi yang menciptakan tubuh menjadi relaksasi, nyaman, nyeri berkurang, aktif Universitas Sumatera Utara dan membantu tubuh untuk segar kembali dan klien juga merasakan perubahan tidak ada keluhan atau rasa sakit selama pengobatan .

2.5 Faktor Kejenuhan terhadap Pelayanan Medis

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari aspek faktor kejenuhan terhadap pelayanan medis penyebab klien memilih terapi alternatif pijat refleksi di kota Medan sebesar 83. Mereka menyatakan bahwa sudah sering berobat ke dokter, sebelum mencoba terapi alternatif pijat refleksi. Hal ini didukung dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Turana 2003 bahwa biasanya pengguna pengobatan alternatif sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak menyembuhkan penyakitnya. Bila dilihat dari karakteristik responden bahwa 12 responden dengan keluhan menurunkan kolestrol, nyeri lambung, sakit mata, hipertensi dan ginjal, hal ini beralasan bila dilihat dari persepsi sakit dan penyakit. Proses terapi yang terlalu lama dari pelayanan medis menyebabkan mereka bosan menerima peran sebagai pasien, dan ingin segera mengakhirinya, oleh karena itu klien berusaha mencari alternatif terapi lain yang mempercepat penyembuhannya atau hanya memperingan rasa sakitnya Foster dan Anderson, 1986. Selanjutnya para ahli menyebutkan berbagai alasan mengapa sistem medis alternatif tumbuh dan berkembang, karena bahwa sistem medis alternatif dinilai lebih baik daripada sistem medis konvensional. Menurut Kalangie dalam menghadapi sistem medis berbeda warga masyarakat menerapkan hierarchy of resort in curative practices, yaitu pilihan tertentu yang sering berurutan. Untuk Universitas Sumatera Utara gangguan yang tidak dianggap serius pasien akan minum obat yang dibeli diwarung atau perawatan di rumah, bila ini tidak berhasil pasien akan pergi ke penyembuh tradisional dan apabila gagal, pasien baru akan pergi ke sistem medis modern. Kemungkinan lain adalah bahwa pasien dari perawatan rumah beralih ke ilmu kesehatan modern, namun tidak memperoleh hasil yang diharapkan sehingga pasien ke upaya tradisional Ariyanto, 2008

2.6 Faktor Manfaat dan Keberhasilan