11
Pengamalan ajaran Islam yang begitu kuat pada masyarakat Melayu , ternyata belum bisa menepis kepercayaan-kepercayaan yang bersifat animisme dalam kehidupan sehari-hari.
Hal demikian dapat dibuktikan bahwa upacara-upacara yang sering dilaksanakan masih memiliki pengaruh kepercayaan Hindu. Salah satunya adalah upacara ritual syukuran laut
agar mudah mendapatkan rezeki. Oleh karena itu, adanya asimilasi antara kepercayaan-kepercayaan pra-Islam dengan
ajaran-ajaran Islam sendiri telah menimbulkan budaya dan adat-istiadat tersendiri bagi mereka.
2.3 Konsep Kesusastraan Tradisi
Sastra Melayu tradisi disebut juga dengan nama sastra Melayu lama atau sastra lisan dikenal oleh masyarakat sejak dahulu sebelum adanya tulisan, yang merupakan refleksi
bagaimana ketamadunan masyarakat tersebut. Sastra lisan atau sastra rakyat merupakan hasil karya sastra milik bersama atau milik sekumpulan masyarakat yang diturunkan secara
turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain secara lisan atau dari mulut ke mulut, baik tradisi itu berupa susunan kata-kata lisan maupun tradisi lain yang bukan lisan sehingga
menentukan bahwa sastra tersebut adalah sastra rakyat. Peristiwa penuturan sastra lisan itu adalah panggung sosial dengan ranah kolektivitas
di samping adanya panggung perseorangan yang monolog. Sastra lisan dahulu sangat digemari oleh warga masyarakat dan biasanya didengarkan secara kolektif karena
mengandung gagasan, pikiran, ajaran dan harapan masyarakat. Suasana kebersamaan yang
Universitas Sumatera Utara
12
dihasilkan dari sastra lisan berdampak positif terhadap menguatnya ikatan sosial diantara anggota masyarakat.
17
Kesusastraan lisan atau tradisi dapat dirujuk sebagai hasil karya yang memiliki pesan dan pemikiran tertentu. Gagasan tersebut menjadi sebuah konsep kesusastraan tradisi yang
melahirkan aksi dan tingkah laku yang keluar secara alamiah. Kenyataan tersebut menciptakan integritas dan kebersamaan dikalangan masyarakat yang menjalani konsep
tersebut dikehidupannya. Berkaitan dengan lokasi penelitian yaitu di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang merupakan wilayah Melayu Sumatera Timur, penulis mencoba mengkhususkan identifikasi tradisi kesusastraan.
Kesusastraan rakyat masyarakat Melayu Sumatera Timur mempunyai beberapa ciri tertentu. Ciri pertama, berhubungan dengan cara ia disampaikan, yaitu secara lisan. Namun,
sebagian darinya telah dituliskan kemudian dilisankan pula. Kedua, melibatkan soal penciptaan dari kesusastraan rakyat masyarakat Melayu Sumatera Timur, yaitu lebih banyak
lahir dan berkembang dari dalam masyarakat sederhana. Ketiga, mengandung ciri-ciri budaya asal masyarakat yang melahirkannya, hingga menggambarkan suasana masyarakat Melayu
yang alamiah. Keempat, kepunyaan bersama. Kelima, di dalam kesusastraan masyarakat Melayu Sumatera Timur terdapat unsur-unsur pemikiran yang luas terhadap kehidupan
masyarakatnya, pengajaran atau bersifat didaktik dan unsur pensejarahan.
18
Dari pengertian, ciri, wujud dan jenis pengetahuan yang diperoleh dari pembahasan tradisi lisan, dapat disimpulkan bahwa didalam tradisi lisan terkandung norma dan nilai-nilai
keluhuran yang bersumber dari nusantara yang merupakan harta pusaka nenek moyang
17
Robert Sibarani, Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Jakarta, Asosiasi Tradisi Lisan. 2012 Hlm. 33
18
Tuanku Luckman Sinar dan Wan Syaifuddin, op.cit. hlm 200
Universitas Sumatera Utara
13
terdahulu. Warisan leluhur bangsa ini dapat dimamfaatkan untuk mengatur tata kehidupan masyarakat yang rukun, makmur dan penuh keberkahan.
Kultur budaya yang berkembang di Kabupaten Langkat sangat banyak hubungannya dengan alam dikarenakan daerah ini secara georafis berada di pesisir Sumatera. Oleh sebab
itu, masyarakatnya banyak memamfaatkan lingkungan dengan hasil alamnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dikarenakan pengaruh lingkungan tersebut, masyarakat Melayu
Kabupaten Langkat melakukan proses adaptasi dalam mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material. Melalui proses tersebut lahirlah berbagai karya sastra seperti ritual
syukuran laut.
2.4 Pelaksanaan Ritual Syukuran Laut