Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Peringkat Obligasi

4.5.5 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Peringkat Obligasi

Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen Boediono, 2005. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Dengan adanya kepemilikan institusional maka tata kelola perusahaan yang baik dapat dilaksanakan, sehingga dapat mencegah hazard dari manajemen atau segera melakukan tindakan perbaikan manajemen yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan peringkat surat utangnya tinggi Rinaningsih, 2008. Schleifer dan Vishny 1997 dalam Prasetiyo 2010 menyatakan bahwa investor institusional dengan kepemilikan yang besar memiliki insentif untuk memonitor kinerja manajemen karena mereka memperoleh keuntungan yang besar dan memiliki voting power yang besar membuat mereka lebih mudah melakukan tindakan perbaikan. Pada penelitian ini menunjukkan hipotesis 5 yang menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusional yang diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh institusi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian yang tidak signifikan menandakan bahwa monitoring yang dijalankan pihak institusi tidak optimal atau belum efektif sebagai alat untuk memonitor manajemen. Hal ini dapat disebabkan karena dengan adanya kepemilikan institusional yang relatif besar dan sebagian besar saham terkonsentrasi pada investor institusional. Ada kemungkinan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan oleh manajemen dibuat berdasarkan kepentingan pemegang saham mayoritas. Penjelasan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori keagenen yang mengemukakan bahwa pemegang saham mayoritas konsentrasi kepemilikan institusi akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan yang pada akhirnya akan menaikkan peringkat obligasi perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Setyapurnama dan Norpratiwi 2006 dan Rinaningsih 2008 dimana variabel kepemilikan institusi tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.

4.5.6 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Peringkat Obligasi