54
Nuansa Geografi SMAMA Kelas XII
Gambar 3.14 Tipe pedesaan menurut Paul H. Landis
Pola persebaran desa menurut Paul H. Landis
1 The Farum Village Type Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan
pertanian di sekitarnya. 2 The Nebulous Farm Type
Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan pertanian di sekitarnya, tetapi karena permukiman padat akibat
pertumbuhan penduduk maka sebagian penduduk mencari tempat di luar permukiman pokok.
3 The Arranged Isolated Farm Type Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang
terpusat pada pusat perdagangan. Lahan pertanian berada di sekitar permukiman. Jarak satu rumah dengan rumah lain tidak terlalu jauh.
4 The Pure Isolated Type Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar secara terpisah dengan lahan pertanian
masing-masing dan berpusat pada suatu pusat perdagangan.
Tipe 1 Tipe 2
Tipe 3 Tipe 4
c. Kaitan desa dengan pola keruangan serta sistem perhubungan dan pengangkutan
Masyarakat desa dapat dikatakan masyarakat yang masih tradisional. Untuk mengadakan interaksi dengan penduduk lain yang letaknya tidak begitu jauh, mereka
saling mengunjungi dengan berjalan kaki. Jika jarak yang harus ditempuh untuk mengadakan interaksi cukup jauh, maka diperlukan alat transportasi.
Sistem perhubungan daerah pedesaan diarahkan untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas manusia ke seluruh wilayah tanah air.
Pola keruangan desa di daerah dataran rendah dan pantai cenderung serupa, permukiman tertata rapi, dan pola lebih teratur, sedangkan di daerah dataran tinggi atau
pegunungan, pola permukiman cenderung tidak teratur mengingat kondisi alamnya yang tidak mudah.
Sistem perhubungan yang ada di setiap kawasan pedesaan berbeda karena kondisi fisiknya berbeda. Hal tersebut menyebabkan sistem pengangkutannya pun berbeda.
Pola Keruangan Desa dan Kota
55
Beberapa faktor yang menentukan pola keruangan dan sistem perhubungan dan pengangkutan di desa.
1 Letak desa terhadap bentang alam atau bentang budaya tertentu, seperti sungai, laut, pegunungan, dan kota. Desa yang terletak di dataran, sistem pengangkutan lebih
bervariasi sehingga kelancaran hubungan dengan daerah lain lebih mudah. Hampir semua jenis angkutan dapat dengan mudah mencapai desa ini, sedangkan sistem
perhubungan di dataran tinggipegunungan terbatas. Desa yang terletak di pantai memiliki potensi untuk membuat sistem perhubungan laut.
2 Topografi, yaitu kondisi relief atau bentuk muka bumi. Perbedaan topografi menyebabkan sistem pengangkutan antara daerah dataran rendah dan dataran tinggi
berbeda. Alat angkutan darat lebih banyak di daerah dataran rendah karena pembangunan jaringan lalu lintas lebih mudah daripada daerah perbukitan atau
pegunungan.
3 Kondisi sosial dan perkembangan masyarakat juga menentukan sistem pengangkutan dan perhubungan di desa. Usaha dan upaya masyarakat berpengaruh terhadap
sistem transportasi. Kemampuan masyarakat dalam mengatasi kondisi fisik akan mempermudah dalam mewujudkan sarana transportasi.
2. Struktur ruang kota a. Pengertian kota