126
Nuansa Geografi SMAMA Kelas XII
e. kondisi potensi sumber daya manusia, f. persebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata,
g. kemajuan komunikasi dan transportasi serta fasilitas lain.
2. Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia
Sistem pembangunan nasional Indonesia menyatakan bahwa
pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem regionalisasi atau
perwilayahan dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan.
Kota-kota sebagai pusat pertumbuhan nasional ini adalah Medan, Jakarta,
Surabaya, dan Ujungpandang.
Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia dibagi empat sebagai berikut. a. Wilayah pembangunan utama A yang berpusat di Medan, terdiri atas:
1 wilayah pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatra Utara; 2 wilayah pembangunan II, meliputi Riau dan Sumatra Barat.
b. Wilayah pembangunan utama B yang berpusat di Jakarta, terdiri atas: 1 wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu;
2 wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY;
3 wilayah pembangunan V, meliputi Kalimantan Barat. c. Wilayah pembangunan utama C yang berpusat di Surabaya, terdiri atas:
1 wilayah pembangunan VI, meliputi Jawa Timur dan Bali; 2 wilayah pembangunan VII, meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Selatan. d. Wilayah pembangunan utama D yang berpusat di Makassar, terdiri atas:
1 wilayah pembangunan VIII, meliputi NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara;
2 wilayah pembangunan IX, meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara; 3 wilayah pembangunan X, meliputi Maluku dan Irian Jaya.
Karakteristik yang dimiliki setiap pulau di Indonesia tidak sama. Hal ini yang menyebabkan pusat-pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah antarpulau di Indonesia
berbeda-beda.
a. Pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki tanah yang subur sehingga sangat memegang peranan penting dalam bidang pertanian. Namun demikian, karena luas wilayahnya tidak
Gambar 5.13 Peta wilayah pembangunan utama Indonesia
Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang
127
seimbang dengan kepadatan penduduknya maka pengembangan wilayah di Pulau Jawa harus melalui intensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam dengan
optimal, menjaga kelestarian lingkungan, kegiatan industri dapat memperluas dan menyerap tenaga kerja, dan peningkatan transportasi.
b. Pulau Sumatra
Kekayaan berupa bahan tambang mineral bernilai tinggi. Hasil minyak bumi Pulau Sumatra menyumbang sekitar 55 minyak nasional. Pulau Batam yang terletak
dekat Singapura dan Johor mempunyai potensi ekonomi sangat tinggi dengan pola perkembangannya yang dinamakan Sijori dan Sibajo.
c. Pulau Sulawesi
Kekayaan laut dan keindahan pemandangan bawah laut yang indah merupakan potensi ekonomi yang tinggi. Upaya pengembangan wilayah dengan peningkatan
perekonomian laut, antara lain, melalui ”Taman Laut Bunaken” yang dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan perekonomian
daerah Sulawesi.
d. Pulau Bali
Kebudayaan yang sangat menonjol berupa tradisi dan adat yang sangat kuat yang dimiliki penduduknya merupakan karakteristik Pulau Bali. Upaya pengembangan
wilayah Bali, antara lain dengan meningkatkan kualitas kepariwisataan dan intensifikasi pertanian.
e. Pulau Kalimantan
Hutan hujan tropis yang dimiliki wilayah ini sangat menunjang kegiatan pengembangan wilayah Kalimantan. Pengembangan wilayah ini didukung adanya
sungai-sungai besar yang dapat dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi. Pengembangan wilayah Kalimantan dilakukan dengan cara ekstensifikasi pertanian,
pengolahan kayu melalui industri kecil maupun industri besar, serta peningkatan perekonomian.
f. Pulau Irian Jaya
Potensi utama pulau ini berupa kekayaan mineral yaitu tembaga dan minyak bumi; hasil kayu hutan; serta budaya suku Asmat yang sangat terkenal di dunia. Pengembangan
wilayah ini dilakukan dengan cara pembukaan jalan darat, pemekaran wilayah provinsi atau kabupaten, peningkatan usaha pertambangan, peningkatan pembangunan pertanian,
serta peningkatan industri kecil.
3. Manfaat pusat pertumbuhan