8
Nuansa Geografi SMAMA Kelas XII
Contoh:
2. Proyeksi peta
Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan
ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan dari bentuk bola globe ke bidang datar peta.
Adapun syarat-syarat suatu peta yang benar adalah a. bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan yang di lapangan conform,
b. jarak yang dibuat di peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya di lapangan equidistance,
c. luas daerah yang digambar di peta harus sama dengan luas sebenarnya di lapangan equivalent.
Ketiga syarat tersebut tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, karena dalam proyeksi peta harus mengorbankan syarat-syarat yang lain. Agar dapat menghasilkan peta yang
ideal, pembuat peta harus dapat memilih proyeksi peta yang sesuai. Proyeksi peta dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu proyeksi silinder, proyeksi
zenital, dan proyeksi kerucut.
a. Proyeksi silinder
Proyeksi silinder tabung adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara mem-
proyeksikan permukaan globe pada silinder. Pada proyeksi silinder, semua garis bujur tampak
sejajar dan tidak bersatu di kutub. Akibatnya, wilayah-wilayah kutub tampak besar secara tidak
proporsional di peta.
Perkembangan dari proyeksi silinder adalah
proyeksi mercator dibuat oleh Vlanderen Gerardus Mercator, 1569. Proyeksi mercator
Sumber: Indonesia Indah: Seri Bangsa Indonesia I
Gambar 1.5 Peta persebaran penemuan kapak batu di Indonesia
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.6 Proyeksi silinder
Peta dan Pemetaan
9
dapat dibayangkan seolah-olah kita mengiris kulit bola bumi antara garis meridian dan
mengelupaskan irisan tersebut, lalu kedua garis meridian tersebut direnggangkan di kutub
sehingga membentuk dua garis sejajar. Untuk mengimbangi pelebaran ini, garis-garis lintang
pun dilebarkan sebanding dengan makin jauhnya garis lintang tersebut dari ekuator.
b. Proyeksi zenital
Proyeksi zenital zenital azimutal adalah proyeksi peta yang didapat dari memproyeksi-
kan globe pada bidang datar. Proyeksi ini paling baik untuk menggambar daerah sekitar ekuator.
Proyeksi zenital dibagi menjadi tiga, yaitu 1 proyeksi zenital yang menyinggung kutub,
2 proyeksi zenital yang menyinggung ekuator, 3 proyeksi zenital yang menyinggung antara kutub dan ekuator.
c. Proyeksi kerucut
Proyeksi kerucut adalah suatu proyeksi yang didapat dari memproyeksikan globe pada sebuah kerucut. Garis lintang dan garis bujur diproyeksikan ke permukaan
kerucut tersebut. Apabila kerucut tersebut dibelah dan dibuka datar, akan diperoleh peta yang paling persis pada wilayah tempat kerucut tadi menyentuh bola bumi.
Proyeksi ini sering digunakan untuk memproyeksikan wilayah garis lintang tengah, misalnya wilayah Amerika Serikat.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.8 Proyeksi zenital menyinggung kutub
i ii
iii
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.7 Proyeksi mercator
10
Nuansa Geografi SMAMA Kelas XII
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.9 Proyeksi kerucut
i ii
iii
Pada perjalanannya, proyeksi peta me- ngalami perkembangan dan muncul sistem
proyeksi baru, misalnya, penggabungan proyeksi kerucut dan proyeksi mercator; dan
proyeksi robinson.
Peta di samping adalah gabungan antara proyeksi kerucut dan proyeksi mercator yang
diperkenalkan oleh Dr. Paul Goode pada tahun 1923.
Pada tahun 1988, Amerika Serikat memutuskan bahwa untuk kebanyakan penggunaan, mereka
memilih peta yang dibuat berdasarkan proyeksi robinson. Peta jenis ini merupakan penyempurnaan
dari proyeksi mercator.
3. Memperbesar dan memperkecil peta