Pasal 1 UU Nomor 5 Tahun 1979 Prof. Bintarto Paul H. Landis Pola menyebar Pola linier memanjang Pola mengelompok

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 87 B Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan Setempat

1. Desa

Macam-macam pengertian desa dijelaskan sebagai berikut.

a. Pasal 1 UU Nomor 5 Tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain, desa adalah unit pemerintahan yang secara langsung berada di bawah kecamatan, sedangkan kelurahan mempunyai ciri-ciri: 1 memiliki wilayah tertentu, 2 memiliki sistem masyarakat sendiri, 3 memiliki pemerintahan sendiri, 4 memiliki kebiasaan-kebiasaan tersendiri dalam pergaulan, dan 5 keberadaannya langsung di bawah kecamatan.

b. Prof. Bintarto

Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah di dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

c. Paul H. Landis

Seorang ahli geografi dari Amerika mengemukakan desa sebagai suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri: 1 memiliki pergaulan hidup yang saling kenal, 2 pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan, 3 mata pencaharian agraris karena sangat dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti iklim dan kekayaan alam, dan 4 pekerjaan-pekerjaan nonagraris merupakan pekerjaan sampingan. Adapun pengertian kelurahan adalah wilayah yang ditempati penduduk di bawah camat dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri. Terdapat kemiripan antara kelurahan dan desa tetapi tidak sama karakteristiknya. 88 Nuansa Geografi SMAMA Kelas XII Ada tiga macam pola keruangan desa.

a. Pola menyebar

Pola menyebar terdapat di desa yang daerahnya homogen dengan kesuburan yang tidak merata.

b. Pola linier memanjang

Pola memanjang pada umumnya terletak di sepanjang sungai, pantai, atau jalan.

c. Pola mengelompok

Pada umumnya terletak di daerah pertanian yang subur. Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya Gambar 4.2 Contoh pola pemukiman memanjang yang terletak di sepanjang jalan Sumber: Indonesian Heritage: Seri the Human Environment Gambar 4.3 Contoh pola pemukiman mengelompok di daerah lembah perbukitan Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar Gambar 4.1 Contoh pola pemukiman menyebar di daerah dataran tinggi Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 89 2. Kota Kota adalah tempat pemukiman penduduk yang memiliki keragaman kegiatan ekonomi. Misalnya, pedagang, industri, pegawai negeri, dan jasa. Kota mempunyai peranan yang lebih besar karena di samping sebagai tempat pemukiman tempat tinggal penduduk, juga sebagai pusat penumpukan modal, pusat kegiatan pemasaran dan perdagangan, pusat perindustrian, pusat kegiatan sosial budaya kesenian, pendidikan, dan fasilitas-fasilitas masyarakat lebih lengkap, misalnya kesehatan, lembaga sosial, kegiatan politik, dan administrasi pemerintah. Secara fisik, kehidupan kota mempunyai ciri, di antaranya adanya pelapisan sosial ekonomi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan toleransi antarwarga kurang, selain itu masyarakat kota mudah menyesuaikan diri dengan perubahan sosial karena pengaruh keterbukaan dari daerah luar. Masyarakat kota bersifat individual, sistem pembagian kerja sangat jelas, yaitu sesuai dengan keterampilan dan keahlian masing-masing serta sangat menghargai waktu. Cara berpikir warga kota lebih rasional, bersifat ekonomis, lebih mengenal hukum negara, sedangkan pelaksanaan upacara adat hanya berlaku di lingkungan terbatas. Beberapa analisis pola keruangan di wilayah perkotaan.

a. Hoyt