3 Dalam tubuh manusia ada organ tubuh yang dapat menetralkan racun
dengan skala kecil sehingga racun tersebut tidak membahayakan.
Ketidaktahuan akan bahaya dari menggunakan kosmetik Kuteks tanpa ijin ini yang menyebabkan masih maraknya dipasaran dan
penggunanya. Hilangnya perhatian konsumen terhadap produk yang dibeli atau digunakannya dalam meneliti dan mengamati kemasan
produk tersebut baik label perusahaan dan kandungan yang terdapat pada produk tersebut sehingga cenderung produk ini laku terjual
dipasaran. Penawaran harga yang murah juga menjadi daya tarik, terutama bagi kalangan yang menetapkan harga sebagai salah satu
pertimbangan.
Karakter remaja putri yang cenderung kurang begitu mementingkan atau meneliti sebuah produk yang akan di beli atau digunakan bisa
menjadi salah satu faktor mengapa produk kuteks tanpa ijin ini cenderung diminati oleh remaja putri dan dengan harga yang
ditawarkan oleh kuteks tanpa ijin lebih murah yang sesuai dengan kemampuan mereka untuk membeli produk tersebut juga bisa menjadi
salah satu faktor mengapa kuteks tanpa ijin ini cenderung diminati oleh remaja putri.
1.3. Rumusan Masalah
Mengetahui akan tingginya peredaran kosmetik pewarna kuku tanpa ijin yang beredar dipasaran.Cenderung penggunaan kosmetik pewarna
kuku Kuteks tanpa ijin pada remaja dan pelajar putri. Yang terbagi menjadi beberapa point diantaranya :
Ketidaktahuaan konsumen akan efek samping dari menggunakan jenis kosmetik pewarna kuku Kuteks tanpa ijin
jika digunakan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan bahaya bagi tubuh manusia.
4 Penggunaan zat kimia yang tertera pada kemasaan yang asing
atau awam bagi konsumen sehingga mereka cenderung menggunakan produk tersebut.
Kurangnya sosialisasi dari pihak-pihak terkait akan bahaya penggunaan kosmetik illegal sehingga konsumen merasa tidak
tahu akan bahayanya atau efek samping dari kosmetik pewarna kuku Kuteks tersebut.
Penawaran harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan produk resmi dan warna yang disuguhkan lebih variatif
sehingga konsumen cenderung lebih memilih menggunakan Kuteks tanpa ijin.
Mudahnya akses untuk membeli produk ini sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan atau membeli
kosmetik pewarna kuku Kuteks ini. Bahaya atau efek samping dari menggunakan kosmetik pewarna
kuku Kuteks tanpa ijin tidak terasa langsung sehingga konsumen merasa aman-aman saja menggunakan Kuteks tanpa
ijin tersebut. Rasa ingin tampil beda dan menarik perhatiaan pada lawan
jenisnya sehingga cenderung lebih sering menggunakan Kuteks yang berganti-ganti warna.
Pengguna kuteks tanpa ijin ini cenderung digunakan oleh remaja putri mulai dari umur 17- 22 tahun yg rentan dan potensial
terhadap penggunaan kuteks tanpa ijin ini.
1.4. Pembatasan masalah
Begitu banyaknya produk kosmetik pewarna kuku yang beredar dipasaran dan rendahnya informasi pada konsumen, sehingga
konsumen akan bingung dalam menentukan produk mana yang aman digunakan dan yang tidak aman digunakan. Ketidaktahuaan konsumen
5 akan efek samping dari menggunakan kosmetik pewarna kuku Kuteks
dalam jangka waktu lama yang cenderung terus menggunakan kuteks tanpa ijin tersebut.
Kecenderungan konsumen dalam menggunakan produk kosmetik pewarna kuku tanpa ijin, diperkirakan kurangnya informasi dan
penjelasan akan produk tersebut, serta kurangnya kontrol dan penerapan hukum membuat produk-produk berbahaya tersebut dapat
tersebar luas, area dan tempat penjualan yang menyatu dengan hiasan atau perlengkapan aksesoris pada wanita remaja dan pelajar putri bisa
menjadi keputusan konsumen dalam menentukan produk tersebut. Wanita remaja dan pelajar putri cenderung lebih memilih menggunakan
produk tersebut.
1.5. Tujuan Perancangan