13 Sehingga kecenderungan untuk membeli atau menggunakan
kosmetik jenis pewarna kuku ini lebih besar, area atau tempat penjualan yang menyatu dengan aksesoris wanita remaja putri
adalah salah satu strategi produsen dalam menawarkan produknya pada konsumen remaja dan pelajar putri.
Kemasaan pewarna kuku yang mengesankan produk remaja menjadi salah satu penarik minat konsumen pada kalangan ini,
belum lagi didukung harga yang sangat terjangkau.
2.6. Perbandingan antara Pewarna kuku berijin resmi dan tanpa ijin
Perbandingan antara pewarna kuku berijin resmi dari Departemen Kesehatan dan yang tidak berijin resmi atau illegal jika di perhatikan
dengan kasat mata adalah kemasan, aroma dari pewarna kuku tersebut, dari sisi kemasan, selalu tercantum penjelasaan produsen
resmi dan di labelnya selalu dijelaskan kandungan yang terdapat didalamnya. pewarna kuku tidak berijin resmi dari Departemen
Kesehatan tidak tercantum mulai dari kemasan, warna, dan disetiap produknya sebagian besar tidak mencantumkan produsen resmi dan
tidak adanya penjelasan akan kandungan apa saja yang terdapat didalamnya sehingga dari segi keamanannya tidak terjamin dan efek
yang diakibatkan dari pewarna kuku tanpa ijin ini sangat fatal.
14 Gambar 2.2 : Pewarna kuku ilegal dan yang legal.
Sumber : www.Geogle.com Perbandingan kuteks resmi dan tanpa ijin
Dari beberapa produk yang legal selalu mencantumkan produsen resmi untuk menjamin konsumen dalam menggunakan produknya sehingga
konsumen lebih terjamin.Persoalaan yang juga besar adalah bahwa produk ini seringkali tidak terdeteksi pembuat ataupun penyalurnya.Hal
ini menyebabkan adanya kesulitan untuk mengusut asal usulnya.
2.7. Tabel perbandingan pewarna berijin resmi dan yang tanpa ijin.
No Produk Legal
Produk Ilegal
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
1
Produk berizin resmi selalu
mencantumkan label produsen
resmi pada kemasan dan
selalu dijelaskan kandungan yang
terdapat pada kemasan
Sedangkan produk tanpa
izin tidak mencantum
kan produsen resmi dan isi
kandungan yang terdapat
pada kemasan.
15 2
Warna terlihat tidak terang dan
kemasan lebih rapih dan
dikemasan selalu ada kode
produksi dan berlabel resmi.
warna lebih pekat dan
kemasan terlihat tidak
rapih dan selau tidak
tercantum produsen
resmi dan label resmi.
3
Pilihan warna lebih sedikit dan
kemasan selau ada label resmi
dan kode produksi.
Warna yang ditawarkan
lebih banyak pilihan dan
kemasan selalu tidak
ada label resmi dan
kode produksi.
Tabel 2.2 : Perbandingan pewarna kuku berijin resmi dan yg tanpa ijin Sumber : www.Geogle.com Perbandingan kuteks resmi dan tanpa ijin
Jika dilihat dari tabel diatas maka jelas perbedaannya antara produk kosmetik pewarna kuku berizin resmi dengan kosmetik tak berizin resmi
walau dengan kasat mata sekalipun dapat dibedakan.
16
2.8. Menginformasikan akan bahaya dari Kosmetik Kuteks tanpa ijin