22
menetas menjadi jentik-jentik. Jika telur tersebut terendam air, akan menetas menjadi jentik Frida N, 2008:12
Gambar 2.3: Telur nyamuk Aedes aegypti Sumber :
Cutwa dan O‟Meara, 2006
2.1.2.4.2 Stadium Larva Jentik
Larva yang berada didalam air dapat berusia antara 4-10 hari bergantung pada temperatur dan persediaan jasad renik sebagai makanannya. Perkembangan
larva terdiri atas empat tahapan yang disebut instar Frida N, 2008: 12 yaitu : 1
Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, warna transparan panjang 1-2 mm, duri-duri spinae pada dada thorax belum begitu jelas dan corong
pernafasan siphon belum menghitam. Masa pertumbuhan pada tahapan ini adalah ± 1 hari.
2 Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,5-3,9 mm, duri dada belum jelas
dan corong pernafasan sudah berwarna hitam dengan masa pertumbuhan pada tahapan ini adalah ± 1-2 hari.
3 Larva instar III lebih besar sedikit dari larva instar II. Masa pertumbuhan
pada tahapan ini adalah ± 2 hari.
2.0 mm
23
4 Larva instar IV telah lengkap struktur anatominya dan jelas, tubuh dapat
dibagi menjadi bagian kepala chepal, dada thorax, dan perut abdomen. Masa pertumbuhan pada tahapan ini adalah ± 2-3 hari.
Gambar 2.4: Jentik nyamuk Aedes aegypti Sumber: Rueda, 2004
Adapun perbedaan bentuk pertumbuhan pada stadium jentik larva nyamuk yang menjadi vektor seperti tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1: Perbedaan Jentik Aedes dengan Jentik Anopheles, Mansonia dan Culex
Aedes Anopheles
Mansonia Culex
- Diletakkan
pada dinding tempat air atau
pada benda-
benda yang
terapung di
permukaan air, satu persatu
- Dipermukaan
air, berpelampung,
satu-satu atau saling
berlekatan pada ujungnya
- Dibalik daun
yang terapung di permukaan
air, berbentuk Rozet seperti
mawar, mengelompok
- Dipermukaa
n air bergerombol
berbentuk seperti rakit
- Berenang
bebas di air -
Berenang bebas di air
- Melekat pada
akar tumbuhan di dalam air
- Berenang
bebas di air -
Ada corong -
Tanpa corong - Corong udara -
Ada corong
2.0 mm
abdomen toraks
kepala
siphon
24
udara dengan pecten
dan sekelompok
bulu-bulu udara,
mempunyai bulu-bulu
berbentuk kipas pendek, tajam
dengan ujung runcing dan
ditusukkan pada akar
tumbuhan air tanpa pectin
udara dengan pecten acus
dan beberapa kelompok
bulu-bulu
- Pada
waktu istirahat
membentuk sudut dengan
permukaan air -
Pada waktu istirahat sejajar
permukaan air -
Pada waktu istirahat tetap
melekat pada akar tumbuhan
air -
Pada waktu iatirahat
membentuk sudut dengan
permukaan air
- Banyak
dijumpai pada genangan
air dengan tempat
tertentu drum, bak,
tempayan, kaleng bekas,
pelepah pohon, dll
- Banyak
dijumpai pada genangan air
yang tidak terlalu kotor
rawa, sawah, ladang, dll.
- Banyak
dijumpai pada genangan air
dengan tumbuhan
tertentu pistia, eceng, dll.
- Banyak
dijumpai pada
genangan air kotor
comberan, got, parit,
dll.
Sumber : Ditjen PP PL, 2007
Gambar 2.5: Perbedaan Jentik Aedes, Anopheles dan Culex Sumber : Rueda, 2004
Gigi pecten pada siphon dengan satu cabang
tanpa siphon Gigi pecten pada siphon
dengan kelomok berbulu-bulu
2.0 mm