Hipotesis ke-1 Hipotesis ke-2

1. Hipotesis ke-1

Dari analisa data hasil eksperimen dengan menggunakan SPSS VER 12.00, bahwa prestasi belajar dari kelas eksperimen dibanding dengan prestasi belajar dari kelas kontrol, diperoleh sig = 0,000 = 0 kurang dari 5. Artinya terdapat perbedaan rataan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Besarnya perbedaan rataan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dibaca di Lampiran 28. Terlihat nilai mean pada kelas eksperimen 77,14 sedangkan nilai mean pada kelas kontrol 65,21. Dari kedua nilai tersebut menunjukkan nilai rataan prestasi belajar terbesar adalah kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar menggunakan pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD interaktif. Sedangkan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional mendapat rataan dibawahnya. Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD interaktif lebih berkesan dan lebih memberikan pemahaman pelajaran matematika kepada siswa. Melalui pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif siswa dilatih untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dengan caranya sendiri dengan sistematis. Melalui belajar kelompok siswa dilatih untuk aktif bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas dan juga dilatih untuk terampil menerima atau memberikan masukan dan saran kepada teman kelompoknya. Sehingga pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD interaktif dapat menumbuhkan minat, keaktifan, dan keterampilan siswa dalam mempelajari matematika khususnya pada materi geometri.

2. Hipotesis ke-2

Dari hasil analisa data dengan program SPSS versi 12.00 diperoleh bahwa nilai sig = 0,000 = 0 kurang dari 5. Artinya prestasi belajar pada kelas ekperimen dapat mencapai ketuntasan dalam belajar. Pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD interaktif dapat membawa siswa untuk mencapai ketuntasan prestasi belajar sebesar 60.

3. Hipotesis ke-3