41
4.3 Hasil dan Analisis Pengujian Dengan DTA
Pengujian dengan DTA merupakan metode karakterisasi sifat termal untuk mengetahui perubahan sifat-sifat campuran aspal dengan bahan polimer dan
campuran aspal tanpa bahan polimer terhadap suhu terutama menentukan perubahan suhu transisi gelas T
g
dan suhu dekomposisi. Pengujian ini dilakukan terhadap campuran aspal dengan komposisi karet ban dan polistirena 5:35 yang merupakan
hasil maksimum dari pengujian mekanis dan juga terhadap campuran aspal tanpa penambahan bahan polimer. Dan hasil pengujian dengan DTA ditampilkan dalam
bentuk diagram seperti yang terlihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Dimana berdasarkan Lampiran 1 tersebut untuk campuran aspal variasi karet
ban dan polistirena 5:35, diketahui suhu transisi gelas T
g
sebesar 430
o
C dengan terjadi penurunan suhu endoterm, dan suhu dekomposisi T
m
nya sebesar 500
o
C dengan kenaikan suhu eksoterm. Sedangkan untuk campuran aspal tanpa
penambahan bahan polimer yang ditunjukkan pada Lampiran 2 diketahui suhu transisi gelas T
g
sebesar 395
o
C, dan suhu dekomposisi T
m
nya sebesar 509
o
C yang juga keduanya menunjukkan terjadinya kenaikan suhu eksoterm.
Bila dibandingkan keduanya, menunjukkan bahwa terjadi perbedaan suhu dekomposisi T
m
dari campuran aspal tanpa penambahan polimer yang sebesar 509
o
C, sedangkan suhu T
m
campuran aspal dengan karet ban dan polistirena sebesar 500
o
C jauh lebih rendah, ini menunjukkan adanya rantai kecil yang terbentuk dan meleleh
lebih dahulu serta lepas dari ikatan polimernya. Menurut Widia 2010, adanya kehadiran polimer ini dapat meningkatkan
sifat mekaniknya namun sekaligus memberikan suhu dekomposisi yang rendah. Hal ini disebabkan banyaknya terjadi reaksi persaingan antara polistirena, karet ban
bekas, aspal, dan DVB dalam campuran tersebut, sedangkan ikatan – ikatan silang
yang diharapkan hanya terbentuk sedikit. Adanya T
g
sebesar 430
o
C ke arah endoterm menunjukkan adanya rantai-rantai kecil dari polimer yang terbentuk dan lebih dahulu
meleleh dalam campuran tersebut. Sehingga campuran aspal tersebut secara fisis ditinjau dari sifat termal tidak terlalu menunjukkan perubahan fisis yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
42
4.4 Hasil dan Analisis Pengujian Dengan SEM