4. Lontar Jumroh sekali sehari selama tiga hari. Perjalanan dari pemondokan ke Jamarat berjarak 2-5 km, sangat padat oleh jemaah yang lalu lalang, dan
berdesakan saat melontar jumroh.
6
24.2. Jenis Risiko Tinggi
Risti dapat dikelompokkan dalam dua golongan yaitu risti sehat dan risti sakit.
19
a. Risti Sehat
Risti sehat adalah kelompok jemaah calon haji yang secara fisiknya sudah disertai keadaan tertentu yang memudahkan untuk timbulnya penyakit atau
mengalami penyakit tertentu. Kondisi fisik tersebut yaitu : a.1. lanjut usia
≥ 60 tahun Proses penuaan pada lanjut usia sering disertai adanya peningkatan gangguan
organ dan fungsi tubuh. Dampak proses penuaan akan ditemukan banyaknya lanjut usia yang mengalami gangguan kesehatan. Olah raga sangat penting dilakukan oleh
jemaah haji lanjut usia untuk dapat mempertahankan kesehatan selama melakukan aktifitas haji.
a.2. Obesitas Penyebab terbanyak obesitas adalah ketidakseimbangan antara masukan dan
keluaran energi. Patofisiologi obesitas bervariasi yaitu genetik, psikologik, aktifitas fisik, pola makan, pola hidup, usaha penurunan badan yang tidak teratur, sehingga
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan perubahan metabolisme. Penatalaksanaan obesitas bagi jemaah haji sebaiknya kombinasi dari kalori, olah raga dan modifikasi gaya hidup.
a.3. Kecacatan Fisik Bagi calon jemaah dengan cacat fisik diupayakan agar melakukan kegiatan
ibadah haji sesuai kemampuan. Kegiatan fisik dalam rangka menunaikan ibadah sunah disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan nasehat dokter dan lokasi
pemondokan yang jauh dari mesjid.Termasuk melontar jumarat di Mina sebaiknya jemaah yang sakit diwakilkan dengan jemaah yang sehat untuk menghindari situasi
berdesakan.
b. Risti Sakit
Risti sakit adalah jemaah haji yang menderita penyakit kronis, seperti : b.1. Penyakit Neuro-Psikiatri seperti paska stroke
b.2. Penyakit Kardiovaskuler seperti Hipertensi b.3. Penyakit Endokrin seperti Diabetes Melitus
b.4. Penyakit Saluran Pernafasan seperti Asma b.5. Penyakit lain – lain seperti Rhemathoid Athritis, Dyspepsia, Gagal ginjal.
Penyakit sistem kardiovaskuler dibagi atas Aterosklerosis, Hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner. Aterosklerosis adalah keadaan pengerasan dinding
pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan lubangnya. Penyakit Jantung Koroner PJK adalah penyempitan pembuluh darah arteri koronaria yang memberi
pasokan nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung, terutama ventrikel kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko yang berperan
penting terhadap terjadinya PJK dan proses aterosklerosis. Hipertensi disebut juga
Universitas Sumatera Utara
sebagai Silent Killer karena tidak ditemukan tanda–tanda fisik, individu dengan tekanan darah 16095 mmHg memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk terkena
penyakit jantung dan 3 kali lebih tinggi untuk terkena stoke. Prevalensi hipertensi di dunia sekitar 5- 18 , sedangkan di Indonesia 6- 15 . Sekitar 25- 37 jemaah haji
asal Indonesia menderita hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian pada jemaah haji.
11,20
2.5. Defenisi Hipertensi