BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Hukum Pengamanan Kesehatan Jemaah Haji
Sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No : 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pada BAB IV tugas dan tanggung jawab pasal 6 yang menyatakan
: Pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No : 62 tahun 1995 tentang pelaksanaan pemeriksaan penyelenggaraan urusan haji bab IV pasal 12 yang
menyebutkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan haji dilakukan oleh Departemen Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 1992 tentang penyelenggaraan urusan haji pada pasal 8 menyebutkan setiap warga
negara yang akan menunaikan ibadah haji, harus memenuhi persyaratan yaitu sehat jasmani dan rohani. Pasal 9 menyatakan calon jemaah haji harus memenuhi syarat
kesehatan yang ditentukan dan calon haji yang mengidap penyakit karantina atau penyakit menular menurut undang-undang yang berlaku ditunda keberangkatannya.
14
Pelaksanaan kegiatan Pengamanan Kesehatan Jemaah Haji adalah berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1117Menkes SKXII1992
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengamanan kesehatan haji Indonesia terdiri dari kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
4
a. Pemeriksaan kesehatan Rangkaian pemeriksaan kesehatan seluruh jemaah haji pada saat kedatangan
di Embarkasi adalah sebagai berikut : a.1.Pemeriksaan dokumen kesehatan Buku Kesehatan Jemaah Haji dan Surat
Keterangan Imunisasi Meningitis ICV . a.2. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang terdiri dari :
a.2.1.Pemeriksaan Fisik a.2.1.Pemeriksaan Penunjang Kadar Gula Darah, EKG, Planotest bagi CJH
Wanita Usia Subur dan Pasangan Usia Subur. b. Pembinaan kesehatan
Pembinaan kesehatan merupakan sarana mencapai kondisi kesehatan optimal hingga menjelang keberangkatan. Bimbingan dan penyuluhan dapat dengan cara-cara
promotif dengan menekankan pendekatan manajemen risiko serta kemandirian jemaah haji. Ruang lingkup kegiatan meliputi peningkatan pemahaman perjalanan
ibadah haji sebagai kondisi matra yang berpengaruh kepada kesehatan, manajemen berhaji sehat dan mandiri, persiapan kesehatan fisik dan psikis. Penyuluhan
kesehatan juga dapat dilakukan pada saat jemaah yang sakit datang meminta pelayanan kesehatan.
3,4
c. Pelayanan medis
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian pelayanan kesehatan yang bersifat kontinum dengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan, pengobatan
dan pemeliharaan kesehatan terhadap jemaah haji.
Pelayanan kesehatan di Embarkasi Debarkasi Poliklinik meliputi : c.1. PoloklinikEmbarkasi dan Debarkasi bagi jemaah haji sakit atau konsultasi
kesehatan pada saat tiba di EmbarkasiDebarkasi. c.2. Rujukan dan Perawatan di Rumah Sakit bagi jemaah haji sakit yang dirujuk
oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji PPIH Bidang Kesehatan EmbarkasiDebarkasi
.1
d. Pengamatan penyakit Surveilans epidemiologi kesehatan haji adalah kegiatan analisis secara
sistimatis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan jemaah haji dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah - masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan haji. Surveilans epidemiologi di embarkasi meliputi
3,14,17
d.1. Surveilans Epidemiologi Jemaah Haji Risiko Tinggi. Berdasarkan data SISKOHAT di Embarkasi Polonia Medan Tahun 2010
bahwa penderita hipertensi dengan umur 40 tahun berjumlah 27 orang, 40-49 tahun berjumlah 146 orang, 50-59 tahun berjumlah 371 orang dan
≥ 60 tahun berjumlah 415 orang.
Universitas Sumatera Utara
d.2. Surveilans Epidemiologi Kunjungan Poliklinik Embarkasi. Berdasarkan data SISKOHAT di Embarkasi Polonia Medan Tahun 2010
diperoleh kunjungan Poliklinik dengan berbagai jenis penyakit antara lain Hipertensi, Dispepsia, Rheumathoid Atritis dan Diabetes Melitus. Penderita hipertensi dengan
umur umur 40 tahun berjumlah 12 orang, 40-49 tahun berjumlah 105 orang, 50-59 tahun berjumlah 197 orang dan
≥ 60 tahun berjumlah 264 orang. d.3.Data jemaah haji dirujuk dan jemaah haji wafat di Embarkasi Polonia Medan
Tahun 2010. e. Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Makanan
Merupakan kegiatan pemeriksaan sanitasi makanan, penyehatan lingkungan asrama agar jemaah haji dan petugas bebes dari ancaman terjadinya
Kejadian Luar Biasa KLB keracunan dan penyakit menular, atau timbulnya gangguan kesehatan lainnya.
Prioritas sanitasi makanan adalah penyediaan makanan yang bersifat massal di asrama embarkasi dan dalam perjalanan Pesawat. Sedangkan prioritas
penyehatan lingkungan adalah pengendalian vektor penular penyakit, penyediaan kamar tidur, air mandi dan air minum di asrama embarkasi. Penyehatan lingkungan
di asrama untuk memberantas seranggapengendalian vektor dilakukan pengasapan fogging. Penyehatan lingkungan di pesawat juga dilakukan dengan pemeriksaan
fisik kebersihan lingkungan di dalam pesawat, pemeriksaan dan pemantauan kehidupan vektor serangga
.3,14
Unsur tim pengamanan kesehatan haji tingkat propinsi antara lain Kantor Kesehatan Pelabuhan KKP Kelas I Medan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara, Dinas Kesehatan Kota Medan dan RS Haji Mina Medan. Dalam melaksanakan tugasnya KKP bertanggungjawab kepada Departemen Kesehatan RI.
14
2.2. Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji