commit to user
27
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, manfaat yang diharapkan adalah : 1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam memberikan gambaran komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang
kompeten di Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS. 2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat, para peneliti komunikasi antarbudaya, dan peminat kebudayaan untuk lebih memahami
bahwa interaksi antaretnis dapat terjadi dengan baik melalui komunikasi yang kompeten. Sehingga diharapkan akan semakin banyak masyarakat Kota Surakarta
khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya untuk mendukung usaha-usaha komunikasi antarbudaya yang kompeten.
E. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Antarbudaya dalam Tingkat Komunikasi Antarpribadi
1.1. Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya. Kebutuhan ini bersifat mendasar, sejak manusia dilahirkan. Hubungan sosial ini
hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi. Mulyana menyebutkan perilaku komunikasi pertama yang dipelajari manusia adalah berasal dari sentuhan orangtua sebagai respon
atas upaya bayi untuk memenuhi kebutuhannya.
32
Ketika anak beranjak dewasa,
32
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remadja Rosdakarya, 2005, hlm. 15.
commit to user
28 lingkungan komunikasinya bertambah luas pula, mulai dari kerabat, teman bermain,
keluarga, komunitas lokal, sekolah, sampai masyarakat luas. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata
Latin communicatio, dan berasal dari kata communis yang berarti sama diartikan sebagai sama makna. Berkaitan dengan komunikasi antarbudaya, Lustig dan
Koester mengajukan definisi komunikasi sebagai proses simbolik, penafsiran, pertukaran, dan proses kontekstual di antara individu-individu yang menciptakan makna bersama.
33
Lebih lanjut, Lustig dan Koester merinci enam karakteristik komunikasi yaitu, komunikasi bersifat simbolik, memerlukan penafsiran, pertukaran, terjadi dalam konteks
ruang dan waktu, sebuah proses, dan melibatkan makna bersama.
34
Masih berkaitan dengan komunikasi antarbudaya, Samovar dan Porter mengutip pendapat Ruben dan Stewart mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses yang
terjadi di antara individu-individu baik secara antarpribadi, kelompok, organisasi, dan masyarakat menanggapi dan menciptakan pesan-pesan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan maupun satu dengan yang lain.
35
Dari definisi tersebut, Samovar dan Porter menyebutkan enam karakteristik dari komunikasi yaitu, komunikasi merupakan proses
yang dinamis, bersifat simbolik, sistemik, melibatkan pembuatan kesimpulan, melihat diri sendiri, mempunyai akibat, dan komunikasi bersifat kompleks.
36
Definisi ringkas dari komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan yang diajukan Harold Lasswell yaitu Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
33
Lustig dan Koester, Op Cit, hlm. 10.
34
Ibid, hlm. 10-17.
35
Samovar dan Porter, Op Cit, hlm. 22.
36
Ibid, hlm. 22-30.
commit to user
29 Bagaimana?
37
Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan menjadi lima unsur penting komunikasi yaitu:
1. Sumber source sering disebut pengirim sender atau penyandi encoder,
komunikator communicator, pembicara speaker, yaitu pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.
2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. 4.
Penerima receiver atau sasaran destination, komunikate communicatee, penyandi-balik decoder, khalayak audience, pendengar listener, penafsir
interpreter, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. 5.
Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Selain kelima unsur tersebut beberapa ahli komunikasi juga menambahkan
unsur lain yaitu umpan balik feedback, gangguan atau kendala komunikasi noisebarriers, dan konteks atau situasi komunikasi.
Indikator yang paling sering digunakan untuk mengetahui klasifikasi komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatnya adalah dengan mengetahui jumlah peserta yang
terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah konsep komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi, dan
komunikasi massa.
38
Tingkat-tingkat komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Komunikasi Intrapribadi
37
Mulyana, Op Cit, 2005, hlm. 62-65.
38
Ibid, hlm. 69-70.
commit to user
30 Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication didefinisikan sebagai
komunikasi dengan diri sendiri, baik disadari maupun tidak disadari. Contoh dari komunikasi intrapribadi adalah berpikir. Menurut Mulyana, komunikasi ini merupakan
landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya.
39
b. Komunikasi Antarpribadi Mulyana memberikan definisi bahwa komunikasi antarpribadi interpersonal
communication adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
secara verbal maupun nonverbal.
40
c. Komunikasi Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Dengan
demikian, komunikasi kelompok tertuju pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut small-group communication.
41
d. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi organizational communication terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi
39
Ibid, hlm. 72-73.
40
Ibid, hlm. 73.
41
Ibid, hlm. 74.
commit to user
31 horisontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur
organisasi.
42
e. Komunikasi Massa Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan
media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, atau internet yang dikelola suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak
yang tersebar di berbagai tempat, anonim, dan heterogen.
43
1.2. Komunikasi Antarpribadi