Lahirnya Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS

commit to user 85

B. Lahirnya Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS

Pada periode tahun 1957-1965 kepemimpinan Chuan Min Kung Hui dijabat oleh Liem Thiam Bie. Masa kepemimpinan dari Thiam Bie banyak menghasilkan buah karya yang sangat mendasar. Kepengurusan waktu itu menyusun rencana-rencana secara pragmatis dan rapi berkaitan dengan upaya menumbuhkembangkan rasa patriotisme dan berkebangsaan Indonesia. Pemantapan adanya kegairahan asimilasi dan peleburan dalam tubuh organisasi itu, antaranggota dan masyarakat keturunan Tionghoa, serta masuknya sejumlah tokoh pribumi ke dalam Chuan Min Kung Hui. Ujung dari segala perubahan tersebut adalah perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART yang menyesuaikan dengan lingkungan zaman. Tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1959, nama Chuan Min Kung Hui resmi berganti menjadi Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS. Menyusul pembentukan PMS, mulailah digiatkan dan disebarkan gerakan integrasi di kalangan orang-orang Tionghoa Surakarta. Keberhasilan pengurus PMS menyelamatkan Gedung Gajah juga tak lepas dari peran Ketua Umum PMS waktu itu, Kwik Thiam Hwat AMK. Wignyosaputra. Saat kasus G30SPKI tahun1965 meletus, Kwik Thiam Hwat sudah merasa bahwa situasi saat itu cukup gawat, dan gedung PMS sewaktu- waktu bisa diambil alih. Kwik Thiam Hwat pun kemudian pergi ke Panasan Markas TNI Angkatan Udara memberikan penjelasan bahwa PMS bukan merupakan organisasi politik. Penjelasan tersebut bisa diterima dan dalam waktu singkat satu regu kesatuan dari TNI AU waktu itu masih disebut AURI Panasan sudah berada di Gedung Gajah untuk memberikan pengamanan. commit to user 86 Sebagaimana telah diduga, beberapa hari kemudian pasukan baret merah RPKAD, kini Kopassus dari Semarang bertugas masuk Solo. Semula pasukan RPKAD tersebut mendatangi PMS, namun karena saat itu Gedung Gajah sudah dijaga TNI AU, pasukan RPKAD tersebut pergi melanjutkan tugasnya. Pada tanggal 20 Desember 1965 dengan Surat Keputusan Walikota J. Sumanta No. 137DRXII65 dibentuklah LPKB Lembaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa dengan PMS sebagai partisipan aktif. Tanggal 25 April 1966, anggota-anggota organisasi PMS bersama LPKB Kodya Surakarta mengadakan rapat umum yang dihadiri segenap Warga Negara Indonesia WNI keturunan Tionghoa seeks-Karesidenan Surakarta. Rapat umum tersebut mengambil acara tunggal pencetusan ikrar bersama sumpah setia kepada pemerintah Indonesia.

C. Visi dan Misi PMS