commit to user
72
1.2. Tradisi fenomenologi
Penelitian ini menjadikan pengalaman-pengalaman seseorang dalam melakukan komunikasi dalam konteks antarbudaya. Maka salah satu tradisi dalam penelitian
komunikasi menurut Littlejohn yang sesuai untuk digunakan adalah tradisi fenomenologi. Fenomenologi mengkaji pemahaman yang sadar dan berusaha memahami objek dan
peristiwa secara sadar dengan menempatkan diri pada pengalaman-pengalaman mereka.
134
Sutopo memahami tradisi fenomenologi sebagai usaha memandang perilaku manusia, apa yang mereka katakan verbal, dan apa yang mereka lakukan nonverbal,
adalah sebagai produk dari bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri.
135
Maka dengan kata lain, peneliti secara empati berusaha menangkap makna perilaku seseorang dengan melihat segalanya dari pandangan orang yang terlibat dalam
situasi yang menjadi sasaran studi.
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS dengan fokus pada anggota-anggotanya etnis Tionghoa dan Jawa. Dalam kaitannya dengan
pemilihan kota, pemilihan Surakarta sebagai kota wilayah studi didasarkan pada rentannya kota ini dengan berbagai peristiwa konflik utamanya antara etnis Tionghoa dan
Jawa. Seperti yang telah dikemukakan di awal, di Surakarta setidaknya telah meletus tujuh kali kerusuhan Tionghoa Jawa di Surakarta sejak tahun 1745-1998.
Walaupun tampaknya hubungan Tionghoa Jawa di Surakarta amat rentan, namun dalam kenyataannya terdapat sebuah organisasi Tionghoa yang membuka diri
pada etnis bukan Tionghoa yang mendukung sarana komunikasi antaretnis yang baik.
134
Ibid, hlm. 199.
135
Sutopo, Op Cit, hlm. 25.
commit to user
73 Selain itu, tingkat sosial ekonomi masing-masing anggota PMS pun beragam. Hal ini
yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
3. Subjek penelitian
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain.
136
Untuk memperoleh data utama tersebut, peneliti memilih subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anggota Perkumpulan Masyarakat Surakarta PMS yang
berasal dari etnis Tionghoa dan Jawa. Narasumber diperoleh dengan teknik snow ball sampling. Menurut Sutopo, snow ball sampling mengimplikasikan jumlah sampel yang
semakin membesar seiring dengan perjalanan waktu pengamatan.
137
Peneliti berangkat dari seorang informan untuk mengawali pengumpulan data. Kepada informan ini, peneliti
menanyakan siapa lagi yang harus diwawancarai sesuai rekomendasi informan pertama. Proses kerja tersebut dilakukan secara terus menerus sampai peneliti mendapatkan semua
informasi yang ada dilapangan. Proses kerja semacam ini diibaratkan seperti halnya bola salju yang diawali dengan sangat kecil, menggelinding semakin jauh dilereng bukit salju
dan menjadi semakin padat dan besar.
4. Teknik pengumpulan data