Manfaat Tidak Langsung Analisis Data

commit to user 76 ini menjadikan pendapatan penjualan meningkat karena harga produksi yang juga meningkat seiring dengan fluktuasi harga minyak dunia. Tahun 2007 terjadi penurunan karena Pertamina menurunkan volume produksi seluruh produk sehingga penjualannya hanya sedikit. Tahun 2008 terjadi penambahan produk Pertamina yaitu Fuel Oil IFO, Pertamax dan LPG sehingga penjualannya meningkat secara signifikan seperti pada tahun 2006. Penjualan di tahun 2009 terjadi penurunan lebih kurang 30 disebabkan maraknya tabung gas LPG 3 kg yang meledak oleh konsumen sehingga menurunkan penjualan gas LPG dan volume produksi LPG diturunkan untuk menghindari kerugian.

2. Manfaat Tidak Langsung

a. Pendapatan Masyarakat multiplier effect

Pendapatan masyarakat sebagai multiplier effect dari adanya industri pengolahan migas ini diasumsikan dari jumlah rata-rata pengeluaran rutin bulanan menurut golongan pengeluaran adalah ½ dari pendapatan individu Badan Pusat Statistik, 2011. Hal tersebut disesuaikan dengan upah minimum regional UMR Kota Balikpapan. Data diolah dengan memasukkan parameter UMR dalam 1 satu bulan dikalikan 12 bulan, kemudian dikalikan jumlah penduduk untuk mengetahui jumlah pendapatan masyarakat selama 1 satu tahun. commit to user 77 Tabel 13. Pendapatan Masyarakat Kota Balikpapan sebagai Multiplier Effect Tahun 2005-2009 Tahun Jumlah Estimasi Pendapatan Masyarakat Per Bulan Estimasi Pendapatan Masyarakat Per tahun Jumlah Penduduk Jumlah Pendapatan Rp 2005 498,137.00 833,333 10,000,000 500,406 5,004,060,000,000 2006 623,643.04 1,000,000 12,000,000 508,120 6,097,440,000,000 2007 702,020.74 1,083,333 13,000,000 515,529 6,701,877,000,000 2008 867,151.00 1,250,000 15,000,000 526,963 7,904,445,000,000 2009 867,151.00 1,250,000 15,000,000 538,525 8,077,875,000,000 Sumber: BPS Kota Balikpapan, data diolah, 2011

b. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah dari PT. Pertamina Persero RU. V yaitu berupa kontribusi perusahaan kepada daerah berupa dana bagi hasil. Kontribusi tersebut tidak secara langsung masuk ke daerah Kota Balikpapan, melainkan ke Propinsi karena Kota Balikpapan tidak sebagai kota penghasil minyak dan gas alam, melainkan sebagai kota pengolahan karena letak daerahnya yang strategis dan pernah ditemukannya sumur minyak mathilda di kota Balikpapan. Kontribusi di sektor migas tidak hanya oleh Pertamina saja, melainkan juga dari perusahaan yang juga bergerak di bidang industri pengolahan, seperti Total Indonesie dan Chevron. Kontribusi Pertamina yang masuk ke daerah Kota Balikpapan sebesar 60 dari total kontribusi pada dana bagi hasil. Sisa kontribusi tersebut yaitu 40 berasal dari perusahaan lainnya. Daerah penghasil berada di Penajam Paser Utara dan Kutai, sehingga bagian yang diterima oleh kota Balikpapan lebih kecil dibandingkan daerah penghasilnya. commit to user 78 Tahun 2005 sampai 2009 menunjukkan kontribusi Pertamina kepada daerah mengalami fluktuasi dengan peningkatan setiap tahun yang cukup seimbang, akan tetapi tahun 2009 mengalami penurunan hampir 50 dari tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah adanya peristiwa gas LPG yang meledak di berbagai daerah, sehingga Pertamina mengurangi volume produksi yang menyebabkan turunnya penjualan dan kontribusi yang diberikan Pertamina juga menjadi menurun. Tabel 14. Kontribusi Pertamina RU. V Balikpapan kepada Daerah Tahun 2005-2009 Tahun Kontribusi Pertamina RU. V Balikpapan Kepada Daerah Rp 2005 214.850.463.287 2006 306.929.233.267 2007 211.355.950.854 2008 318.983.600.240 2009 192.075.072.796 Sumber: Dispenda Kota Balikpapan, 2011 Tahun 2009 pemerintah kota juga menurunkan jumlah subsidi BBM sehingga Pertamina hanya mampu memenuhi kuota yang diberikan pemerintah sehingga menyebabkan volume produksi serta penjualan yang tidak banyak dan kontribusi Pertamina kepada daerah menjadi menurun. commit to user 79

3. Biaya Langsung