Dengan Kriteria pengujian sebagai berikut : a. Jika F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima b. Jika F
hitung
≥ F
tabel
maka H
o
ditolak Dimana F
α v1, v2
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang α, sedangkan derajat kebebasan v
1
dan v
2
masing-masing sesuai dengan dk pembilang
= n
1
-1 dan dk penyebut = n
2
– 1 dengan taraf nyata α = 0,05.
3.7.3 Uji Hipotesis
Uji-t dua pihak
Uji t dua pihak digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa dikelas pada dua kelompok sampel. Bila data penelitian
berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji t
hit
dengan rumus Silitonga, 2011, yaitu :
t
hitung
=
X
1
X
2
-do
3.7 Keterangan :
X
1
= rata-rata peningkatan hasil belajar kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray
X
2
= rata-rata peningkatan hasil belajar kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe STAD
S
1 2
= varians peningkatan hasil belajar kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray
S
2 2
= varians peningkatan hasil belajar kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe STAD
n
1
= jumlah siswa pada kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray
n
2
= jumlah siswa pada kelas yang diajar dengan model kooperatif Tipe STAD.
Kriteria penolakan dan penerimaan Ho adalah jika nilai yang dihitung berada di daerah kritis, maka Ho ditolak Ha diterima, jika nilai yang dihitung
berada di daerah penerimaan Ho maka Ho diterima. Bila Ho ditolak pada α= 0,05 maka disebut “Nyata” signifikan, sedangkan jika Ho ditolak α= 0,01 maka
disebut “Sangat Nyata” sangat signifikan.
3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar
Persen peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan rumus g faktor gan skor ternormalisasi. Rumus g faktor digunakan untuk mengetahui perolehan
hasil belajar siswa. Persentase peningkatan hasil belajar dapat dihitung langsung untuk peningkatan hasil belajar satu kelas diperoleh dari rata-rata gain seluruh
siswa untuk masing-masing kelas. Rumus g faktor yang digunakan adalah sebagai berikut :
g =
100
3.9 Harga peningkatan g dari masing-masing siswa kemudian dirata-ratakan
dan dikorelasikan dengan rentangan : g 0,3
Peningkatan hasil belajar rendah 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Peningkatan hasil belajar sedang g 0,7
Peningkatan hasil belajar tinggi
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali pertemuan pada pokok bahasan Hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, kelas X IPA 1 40 Orang
sebagai kelas eksperimen I menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray
TS-TS dan kelas X IPA 3 40 Orang sebagai kelas eksperimen II menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
Data yang terdapat dalam penelitian ini diperoleh dari pre-tes yang diujikan sebelum dilakukan proses pembelajaran pada kedua kelompok sampel
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dan post-tes yang diujikan setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TS-TS dengan
media mind mapping pada kelas eksperimen I dan model kooperatif tipe STAD dengan media mind mapping pada kelas eksperimen II.
Kegunaan pre-tes adalah untuk melihat kehomogenan kedua kelompok sampel dan penentuan sampel setelah dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas serta untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan kegunaan post-tes adalah untuk melihat hasil belajar masing-masing sampel
setelah diberi perlakuan. Perolehan nilai rata-rata pre-tes pada kelas eksperimen I adalah sebesar 32,125 dan nilai rata-rata post-tes 83,25 adalah. Sedangkan nilai
rata-rata pre-tes pada kelas eksperimen II adalah 30,625 dan nilai rata-rata post-tes adalah 75,125.
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa tes sebanyak 40 soal dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban lampiran 4 sebelum
dilaksanakan penelitian berupa pengajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS dan pengajaran dengan model kooperatif tipe STAD pada materi hidrokarbon di
SMA Swasta Muhammadiyah 02 Medan pada TA 20132014. Instrumen penelitian sebanyak 40 soal tersebut terlebih dahulu
diujicobakan sebelum dilaksanakannya penelitian. Uji validasi instrumen tes