pengetahuan yang berhubungan dengan konsep terdahulu dengan konsep yang akan dipelajari.
2.1.4. Model Pembelajaran
Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan
dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif Meyer dalam Trianto, 2010. Adapun Soekamto dalam Trianto, 2010, mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah: “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Arends dalam Trianto, 2010 menyatakan, istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya,
sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki
oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah: a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangannya. b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil. d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai Kardi dan Nur dalam Trianto, 2010
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie 2002, model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang menggunakan model Kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel 2.1.
berikut:
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa 2. Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa begaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6. Memberikan Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Trianto, 2010.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan
dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar
belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru Trianto, 2010.
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray