B. Deret Homolog Alkana
Deret homolog adalah suatu golongankelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku
berturutannya mempunyai beda CH
2
atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana : •
Mempunyai sifat kimia yang mirip •
Mempunyai rumus umum yang sama •
Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14 •
Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
2. Senyawa Alkena
Alkena dalah Hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap 2 yang rumus umum molekulnya adalah C
n
H
2n
. Rumus struktur, rumus molekul
serta nama dari tiga suku terendah alkena diberikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3.
Nama, rumus struktur, dan rumus molekul dari tiga suku terendah alkena
Nama Rumus Struktur
Rumus Molekul Etena
CH
2
= CH
2
C
2
H
4
Propena CH
3
− CH = CH
2
C
3
H
6
1-Butena CH
2
=CH-CH
2-
CH
3
C
4
H
8
Seperti halnya pada senyawa alkana, senyawa alkena pun merupakan kelompok senyawa yang mempunyai kemiripan sifat, sehingga alkena merupakan
deret homolog. Oleh karena itu, penamaan alkena sama dengan penamaan alkana, tetapi akhiran “-ana” diganti dengan “-ena”.
Senyawa – senyawa alkena yang disebut juga olefin, banyak digunakan
dalam industri petrokimia. Sebagai contoh, polietilena polietena digunakan
sebagai bahan baku pembuatan plastik. Selain itu, terdapat hasil industri petrokimia yang menggunakan bahan baku alkena, misalnya karet sintetis, pipa
PVC, etanol dan glikol. Senyawa
– senyawa alkena umumnya diperoleh dari proses cracking perengkahan senyawa hidrokarbon jenuh alkana melalui pemutusan ikatan
rangkap. Sunardi dkk, 2012
Tata nama alkena :
Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai yang jumlah atom karbonnya sama dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
Contoh : C
2
H
4
: Etena C
3
H
6
: Propena Menurut Fessenden 2010, aturan pemberian nama alkena yaitu sebagai
berikut: 1. Tentukan rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua. Rantai
ini adalah rantai asal. 2. Pemberian angka atom karbon dalam rantai asal dimulai dari ujung yang
paling dekat kepada ikatan rangkap dua, tanpa memperhatikan letak suatu cabang.
3. Susunlah nama dengan cara menyusun letak angka dan nama rantai samping, angka diletakkan dimana ikatan rangkap dua dimulai. Namanya
diberikan dengan menggunakan nama asal dan akhiran –ana diubah
menjadi –ena.
Contoh: CH
3
CH
3
− C= CH− CH
3
2-metil 2-butena CH
3
CH
3
−C= C− CH
2
− CH
2
−CH
3
3-etil 2-metil 2-heksena C
2
H
5
3. Senyawa Alkuna