b. Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,  termasuk  tentang  Kitab-Kitab  A
llah,  mu‟jizat,  karamat  dan  lain sebagainya.
c. Ruhaniyat
Yaitu  pembahasan  tentang  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan  alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh dan lain sebagainya.
d. Sam‟iyyat
Yaitu  pembahasan  tentang  segala  sesuatu  yang  hanya  bisa  diketahui lewatSam‟i dalil  naqli  berupa Al-Qur‟an dan Sunnah  seperti  alam  barzakh,
akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
22
B. Jenis dan Model Pendidikan Aqidah
1. Jenis Pendidikan Aqidah
Eddy  Soetrisno mendefinisikan  kata  “jenis”  berarti  ciri,  sifat,  dan  segala
sesuatu  yang  khusus.
23
Sedangkan  yang  dimaksud  dengan  jenis  pendidikan  aqidah adalah sifat-sifat yang terdapat didalam pendidikan aqidah itu sendiri. Adapun jenis-
jenis pendidikan aqidah terbagi dalam 3, yaitu :
a.
Formal Pendidikan jalur formal adalah  kegiatan  yang  sistematis,  berstruktur,
bertingkat  dimulai  dari  sekolah  dasar  sampai  perguruan  tinggi  dan  yang  setaraf
22
Drs. H. Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: 1992, h. 5
23
Eddy Soetrisno, Kamus Populer Bhasa Indonesia,  Jakarta,Ladang Pustaka,2011 h.298
dengannya.  Termasuk  didalamnya  adalah  kegiatan  studi  yang  berorientasi akademis  dan  umum,  program  spesialisasi,  dan  latihan  profesional  yang
dilaksanakan  dalam  waktu  yang  terus  menerus.   Pendidikan  formal  adalah  jalur pendidikan  yang  terstruktur  dan  berjenjang  yang  terdiri  atas  pendidikan  dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
24
Dengan  begitu,  pendidikan  aqidah  yang  besifat  formal  adalah  pendidikan aqidah  yang  sampai  saat  ini  tengah  berjalan  di  Sekolah-sekolah  atau  Lembaga
pendidikan  lainnya.  Sekolah  berfungsi  sebagai  lembaga  formal  yang  membantu keluarga  dalam  mendidik  anak,  serta  memberi  pelajaran  yang  tidak  dia  dapatkan
didalam  Keluarga.    Dalam  konteks  pendidikan  aqidah,  guru  agamalah  yaang berperan  penuh  menanamkan  nilai-nilai  pendidikan  aqidah  kepada  Murid-
muridnya.    Proses  penanaman  nilai-nilai  aqidah  menjadikan  pengalaman  aqidah yang  lebih  baik.    Oleh  karena  itu  sekolah  berpengaruh  terhadap  baik
–buruknya aqidah peserta didik.
b. Non Formal
Pendidikan  non  formal  dapat  diartikan  pendidikan  didalam  lingkungan masyarakat.  Pendidikan  yang  ada  di  masyarakat  dapat  dikatakaan  sebagai
pendidikan  tidak  langsung  yang  secara  tidak  sadar  dilaksanakan  oleh  masayarakt aatau  anak  didik  itu  sendiri.    Sedangkan  definisi  Masyarakat  berarti  sekumpulan
manusia  yang  bertempat  tinggal  dalam  suatu  kawasan  dan  saling  berinteraksi
24
Online tersedia :  http:pengertian-definisi-adalah.blogspot.co.id201308pengertian- pendidikan-formal-dan-non.html 2 Maret2017