Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

31 Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik dan pencapaian pemecahan masalah matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing. Variabel lain yang juga diperhatikan adalah Kemampuan Awal Matematik KAM siswa. Berdasarkah hal tersebut, penelitian ini terdiri dari variabel bebas, terikat, dan kontrol. Varibel bebasnya adalah model pembelajaran yang digunakan, terdiri dari pembelajaran berbasis masalah dan penemuan terbimbing. Variabel terikatnya adalah kemampuan yang diukur, terdiri dari kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematik. Variabel kontrolnya adalah kategori kemampuan awal matematik siswa. Kategori kemampuan awal diperoleh dari data hasil ulangan harian dan UTS siswa sebelum diadakan penelitian. Keterkaitan antara variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol disajikan pada tabel Weiner berikut. Tabel 3.2 Keterkaitan antara Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan Variabel Kontrol Kemampuan yang diukur Representasi Matematik RM Pemecahan Masalah Matematik PM Pembelajaran PBMA PPTB PBMA PPTB Kemampuan Awal Matematik Rendah R RMAR RMBR PMAR PMBR Sedang S RMAS RMBS PMAS PMBS Tinggi T RMAT RMBT PMAT PMBT Keseluruhan RMA RMB PMA PMB Keterangan: PBMA : Pembelajaran Berbasis Masalah pada kelas eksperimen 1. PPTB : Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada kelas eksperimen 2. RMAR : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM rendah pada kelas yang memperoleh PBM. RMAS : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM sedang pada kelas yang memperoleh PBM. 32 Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RMAT : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM tinggi pada kelas yang memperoleh PBM. RMBR : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM rendah pada kelas yang memperoleh PPT. RMBS : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM sedang pada kelas yang memperoleh PPT. RMBT : Kemampuan representasi matematik siswa yang mempunyai KAM tinggi pada kelas yang memperoleh PPT. PMAR : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM rendah pada kelas yang memperoleh PBM. PMAS : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM sedang pada kelas yang memperoleh PBM. PMAT : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM tinggi pada kelas yang memperoleh PBM. PMBR : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM rendah pada kelas yang memperoleh PPT. PMBS : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM sedang pada kelas yang memperoleh PPT. PMBT : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mempunyai KAM tinggi pada kelas yang memperoleh PPT. RMA : Kemampuan representasi matematik siswa yang memperoleh PBM. RMB : Kemampuan representasi matematik siswa yang memperoleh PPT. PMA : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh PBM. PMB : Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh PPT.

D. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH.

0 5 42

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 3 19

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA GEOGEBRA DI SMPN 22 MEDAN.

2 6 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

4 15 40

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

0 1 54

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 5 59

Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis dan Mathematics Self-Efficacy antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing.

0 3 44

MENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA MTS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL.

0 0 61

Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Negeri Se- Kot

0 0 15

Pengaruh Pembelajaran Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

0 0 7