Waktu Penelitian METODE PENELITIAN

58 Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prosedur penelitian ini dirancang untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun prosedur yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 3.3 berupa diagram alur berikut ini: Studi pendahuluan : Identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, studi literatur, dll Penyusunan instrumen dan bahan ajar Uji coba intrumen Pemilihan sampel penelitian Pretest kelas eksperimen 1 2 Pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing Postest kelas eksperimen 1 2 Pengumpulan data Pengolahan dan analisis data Pembahasan Kesimpulan Laporan Lembar observasi aktivitas guru dan siswa Lembar observasi aktivitas guru dan siswa Gambar 3.3 Diagram Alur Penelitian

H. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan November 2014 sampai dengan Mei 2015. Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut: Tabel 3.11 Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Bulan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 1. Penyusunan Proposal 2. Seminar Proposal 59 Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penyusunan Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data 6. Pengolahan Data 7. Penyusunan Tesis 112 Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, diperoleh beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik antara siswa yang belajar melalui pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang belajar melalui pembelajaran penemuan terbimbing ditinjau secara keseluruhan siswa. Kelas PPT lebih baik daripada kelas PBM. Peningkatan kedua kelas berada pada kategori sedang. 2. Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik antara siswa KAM tinggi yang belajar melalui pembelajaran berbasis masalah dengan siswa KAM tinggi yang belajar melalui pembelajaran penemuan terbimbing. Peningkatan kedua kelas berada pada kategori sedang. 3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik antara siswa KAM sedang yang belajar melalui pembelajaran berbasis masalah dengan siswa KAM sedang yang belajar melalui pembelajaran penemuan terbimbing. Kelas PPT lebih baik daripada kelas PBM. Peningkatan kedua kelas berada pada kategori sedang. 4. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik antara siswa KAM rendah yang belajar melalui pembelajaran berbasis masalah dengan siswa KAM rendah yang belajar melalui pembelajaran penemuan terbimbing. Kelas PPT lebih baik daripada kelas PBM. Peningkatan kelas PBM berada pada kategori rendah dan peningkatan kelas PPT berada pada kategori sedang. 5. Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematik antar kategori KAM tinggi, sedang dan rendah. 6. Tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang belajar melalui pembelajaran berbasis masalah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH.

0 5 42

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 3 19

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA GEOGEBRA DI SMPN 22 MEDAN.

2 6 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

4 15 40

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

0 1 54

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 5 59

Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis dan Mathematics Self-Efficacy antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing.

0 3 44

MENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA MTS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL.

0 0 61

Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Negeri Se- Kot

0 0 15

Pengaruh Pembelajaran Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

0 0 7